Ah Bung Yopie:
Anda terlalu merendah....
Saya juga mengucapkan terima kasih atas sharing pandangan kita, BTW
saya salut dengan anda yang tetap memegang teguh prinsip anda itu...
Salam, 
Dafit Goenito

On 6/27/05, Yopie Peranginangin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Oke bung,
> 
> Saya kira juga demikian, tapi saya ucapkan terimakasih karena mau berbagi
> ilmu dengan orang yang goblok tentang pertambangan seperti saya. Tapi saya
> kira kita tetap bisa share untuk hal-hal lain, walaupun dalam topik ini kita
> berbeda prinsip dan persfektif..
> 
> Salam,
> 
> Jopi
> 
> ----- Original Message -----
> From: "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <ppiindia@yahoogroups.com>
> Sent: Monday, June 27, 2005 5:02 PM
> Subject: Re: [ppiindia] Re: Dikuras Asing (tanggapan untuk Mas Bagong alias
> DG) (tanggapan balik)
> 
> 
> > > Saya juga tidak pernah mengatakan bahwa PERTAMINA sangat unggul dalam
> > > pengelolaan. Yah, setali 3 uang lah dengan perusahaan pertambangan
> asing.
> > > Untuk Perubahan, siapa yang bilang bahwa perubahan itu bisa dilakukan
> dalam
> > > waktu 1 malam? Tapi yang namanya perubahan sudah harus dilakukan mulai
> > > sekarang, Apa yang kita perdebatkan, membuat saya berkesimpulan bahwa
> gambar
> > > dunia pertambangan Indonesia bagai cermin usang. Olehnya, langkah yang
> > > terbaik adalah menghentikan seluruh aktivitas pertambangan di Indonesia.
> > > Untuk menutupi KAS negara karena penghentian aktivitas pertambangan
> > > tersebut, bisa memaksimalkan potensi sumber daya alam lain, misalnya
> potensi
> > > kelautan dan non timber forest product. Karena kehidupan masyarakat
> > > Indonesia (terutama sekitar pertambangan) dari sejak sebelum dan sesudah
> > > adanya praktek pertambangan, tidak mengalami perubahan signifikan
> kecuali
> > > perubahan pola produksi, sosial dan budaya. Sehingga muncul pertanyaan,
> > > siapa yang paling ngotot untuk memuluskan pengerukan sumber daya mineral
> > > Indonesia?
> > >
> > DG: Saya tidak tahu parameter anda mengatakan tidak ada pertambahan
> > potensi ekonomi setempat di sekitar lokasi tambang... Tetapi kalau
> > anda katakan penutupan tambang adalah solusinya, maka itu seperti
> > menutup masalah dengan membuat masalah yang lain lagi (silakan hitung
> > berapa banyak orang yang akan menganggur plus berapa usaha pendukung
> > dan penunjang yang akan gulung tikar...)
> >
> > > Pertambangan tradisional juga harus ditertibkan karena tidak ramah
> > > lingkungan. Dan dalam banyak kasus pertambangan tradisional (Di kalsel
> dan
> > > kalteng) tersebut "disupport" oleh pemodal-pemodal asing, karena
> biasanya
> > > areal "bermain" penambang tradisional berada diluar areal konsesi
> perusahaan
> > > pertambangan asing tersebut. Dan barang-barang tambang yang diperoleh
> > > tersebut dijual dengan sangat murah ke makelar, yang biasanya
> kepanjangan
> > > tangan dari perusahaan pertambangan asing.
> > >
> > DG: Setahu saya, perusahaan-perusaahan asing asal eropa, ostrali dan
> > amrik tidak pernah mau membeli barang tambang yang diproduksi tidak
> > mengikuti standar yang mereka punya... Jadi sinyalemen 'pemodal asing'
> > ini apakah 'asing' bule atau 'asing' lokal (baca: cukong dari jakarta)
> >
> > > Saya pernah tinggal selama sebulan dipemukiman suku AMUNGME dan KOMORO,
> saya
> > > saksikan sendiri bagaimana kehidupan komunitas adat tersebut, yang
> wilayah
> > > ulayat-nya di caplok untuk kepentingan pertambangan. Sangat MIRIS!!!!!
> > > Kemiskinan, keterbelakangan, kekerasan selalu menghampiri mereka. Anda
> > > menutup mata terhadap fenomena itu??? Puluhan tahun lamanya kekayaan
> alam
> > > mereka dikuras tanpa menyisakan kesejahteraan buat mereka.
> > >
> > DG: Lho bukankah perusahaan telah membuatkan sekolah, menyekolahkan
> > putra daerah ke berbagai tempat? Bahkan saya menyaksikan sendiri
> > bagaimana klinik-klinik satelit dibuat melingkar di wilayah penduduk
> > untuk memastikan bahwa status kesehatan tetap optimal...
> > Permasalahannya Bung, adalah terletak pada Depsos dan pemerintah yang
> > memang tidak memperhatikan mereka! Harusnya pemerintah melalui depsos
> > memajukan mereka untuk mempromosikan budaya masyarakat setempat dari
> > budaya batu menuju budaya milenium.... Lha kalau perusahaan disuruh
> > mikiran masalah sosial, ya mending, pemda dibubarin aja khan?
> > >
> > > Kasus di Riau merupakan sebuah pengandaian dari sebuah daerah yang kaya
> tapi
> > > ternyata masyarakatnya kelaparan dan miskin. Jangan lantas
> menggeneralisir
> > > daerah2 lain yang tidak ada pertambangan tapi tidak ada busung lapang.
> > > Karena dikampung ku juga tidak ada pertambangan tapi tidak ada busung
> lapar.
> > >
> > DG: So, salah siapa? Salahnya Caltex lagi? SIapa yang bikin laporan
> > ABS? orang Caltex? Khan bukan! Permasalahannya satu bung aparat kita
> > masih cari untung bagi dirinya sendiri bukan untuk melayani atau
> > mengayomi!
> >
> > > Kesimpulannya adalah HENTIKAN AKTIVITAS PERTAMBANGAN sampai berbagai
> > > kebijakan (RUU PSDA, RUU Masyarakat Adat, RUU Sumber Daya Agraria) yang
> > > melindungi hak-hak masyarakat disah-kan... Karena berbagai produk
> > > perundang-undangan (sampai sekarang masih dalam pembahasan Badan
> Legislasi
> > > Nasional) tersebut yang dianggap sebagai tameng hukum masyarakat.
> > >
> > DG: Wah kalau begitu saya nggak bisa ngatain apa-apa lagi kalau anda
> > sudah mentok pada prinsip pertambangan harus tutup... Berarti juga
> > diskusi kita sudah sampai ujung karena kalau itu sikap anda ya saya
> > nggak bisa ngasih argumen lagi... Toh apapun argumen saya bagi anda
> > tetap aja dianggap salah...
> >
> > Wassalam,
> > DG
> >
> >
> >
> ***************************************************************************
> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> >
> ***************************************************************************
> > __________________________________________________________________________
> > Mohon Perhatian:
> >
> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> 
> 
> 
> 
> ***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> ***************************************************************************
> __________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>


***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke