Logikanya hingga sekarang.. yang mencoba menghilangkan nama PKI
dalam penulisan sejarah bisa dipastikan (99.99%) akan dicap sebagai/
dari kalangan (pro) PKI.. Apakah ini artinya (semangat) 'PKI' akan 
kembali bangkit di Indonesia?

Seperti yang didengung"kan siMbah (dan para pembantunya)  semasa
masih berkuasa (dan kuat)?  Yang jelas nama 'PKI', 'Komunis' selama ini
telah dikesankan sebagai MOMOK dan seperti 'kusta' (yang harus dijauhi
karena beresiko menular & berbahaya) .. khususnya di wilayah RI. 
Termasuk di lingkungan kedubes RI.. ;-)

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

Nb: Ups.. jangan" tulisan semacam ini juga dikategorikan dalam 
'kelompok' tersebut.. :-P

=======
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Boni Triyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Bung,
>  
> Aku setuju dengan Ibu Djuli. Jelas penggunaan embel-embel PKI pada
G.30.S 1965 adalah sebuah penghakiman. Karena peristiwa itu sendiri
masih diliputi banyak teori yang belum bisa diambil kesimpulan tentang
siapa penyebabnya.
>  
> Kita harus adil dan cermat dalam memandang sejarah. Kalau belum ada
fakta yang sahih, jangan prejudice dulu. 
>  
> Bonnie
> 
> Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> http://www.suaramerdeka.com/harian/0507/02/nas21.htm
> 
> 
> G30S Tanpa PKI Hindarkan Bias Sejarah
> SEMARANG - Tidak dicantumkannya kata Partai Komunis Indonesia (PKI)
di belakang Gerakan 30 September (G30S) dalam buku pelajaran Sejarah
yang diberlakukan Depdiknas saat ini bukan pengaburan sejarah.
Sebaliknya, hal itu justru sebuah upaya menghindarkan bias yang selama
ini terjadi dalam penulisan sejarah Indonesia. Demikian dikatakan Guru
Besar Sejarah Undip Prof Dr AM Djuliati Soerojo baru-baru ini
menanggapi pernyataan anggota Komisi E DPRD Jateng Masruhan Samsurie.
> 
> Sejauh ini, jelas Djuliati, fakta sejarah yang terkait dengan
peristiwa 1965 masih bersifat lunak. Belum ada bukti kuat yang
menyatakan PKI sebagai pelaku tunggal upaya kudeta melalui penculikan
dan pembunuhan para jenderal Angkatan Darat tersebut. Dengan demikian,
penyebutan kata PKI di belakang G30S dinilainya sebagai bentuk
stigmatisasi dan bertentangan dengan fakta historis yang ada.
> 
> Bersifat Kompleks
> 
> "Peristiwa 1965 itu bersifat kompleks dan tidak bisa disederhanakan.
Banyak pihak yang bermain dalam peristiwa kelabu tersebut. Saat ini
terdapat beberapa versi tentang dalang di balik peristiwa itu. Ada
yang mengatakan angkatan bersenjata, Soeharto, Soekarno, PKI, CIA, dan
tidak ada pelaku tunggal."
> 
> Buku pelajaran Sejarah yang disusun berdasarkan acuan standar
kompetensi kurikulum 2004 oleh sebuah tim ahli yang beranggotakan para
sejarawan kapabel dengan menggunakan perangkat metodologi sejarah.
Meski belum sempurna, karya tersebut harus tetap dihormati. Karena itu
Djuliati secara tegas menolak pernyataan Masruhan yang menyebut buku
tersebut tidak ilmiah dan lebih menggunakan pendekatan politis. Lebih
lanjut, dia juga menyayangkan imbauan Masruhan menarik buku tersebut
dari peredaran. 
> 
> Guru Besar Sejarah Unnes yang juga Rektor Unimus Prof Dr Abu Suud
tak mempersoalkan ada atau tidaknya kata PKI di belakang G30S. Yang
terpenting, kata dia, buku tersebut tidak menghilangkan data dan fakta
yang terjadi di seputar peristiwa 1965. Keragaman tafsir di dalamnya
harus tetap disampaikan. "Di situ guru punya peranan besar untuk
menjelaskan data-data sejarah yang ada. Sayangnya, guru-guru Sejarah
kita masih banyak yang berpatron pada tafsir tunggal penguasa." (H6-46d) 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
>
***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
www.ppi-india.org
>
***************************************************************************
>
__________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> 
> ---------------------------------
> YAHOO! GROUPS LINKS 
> 
> 
>     Visit your group "ppiindia" on the web.
>   
>     To unsubscribe from this group, send an email to:
>  [EMAIL PROTECTED]
>   
>     Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
Service. 
> 
> 
> ---------------------------------
> 
> 
> 
> Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke