bung nizami, jangan mengelak lagi....

saya akan selalu menagih ucapan anda tentang kolom
nurcholish di tempo itu yang mengatakan iblis lebih bertauhid
dari Allah karena menolak sujud kepada adam....

btw, saya buka swaramuslim.net, yang saya peroleh
adalah ini:


Tentang Ulil, Gus Dur dan Cak Nur

Sosok seperti Ulil Abshar Abdalla akan selalu ada sepanjang masa. Begitu 
juga dengan sosok Gus Dur dan Cak Nur.

Kalau Ulil pernah sekolah di LIPIA kemudian tidak lulus mata kuliah TAUHID, 
kemudian pindah ke STT Driyarkara, Gus Dur tidaklah demikian. Gus Dur 
sempat menuntut ilmu di Iraq, namun tidak selesai. Di sana Gus Dur lebih 
banyak baca novel atau nonton bioskop.

Entah siapa yang memulai, tiba-tiba Gus Dur ketika itu dinobatkan sebagai 
pembaharu. Bersama (antara lain) Cak Nur ia dijuluki lokomotif pembaharuan 
pemikiran Islam di Indonesia. Setidaknya Majalah TEMPO (sebelum dibredel) 
dan KOMPAS juga SINAR HARAPAN yang gemar memberi gelar tersebut.

Cak Nur setelah menyelesaikan S-1 di Indonesia, kemudian melanjutkan studi 
ke Timur Tengah (untuk lebih detil bisa ditanyakan ke Ridwan Saidi), tapi 
juga nggak lulus. Supaya tidak kehilangan muka, Cak Nur lompat ke Chicago, 
menyelesaikan S-2 hingga S-3.

Menyegarkan pemikiran Islam memang perlu. Tapi upaya itu tidak bisa kita 
percayakan kepada mereka yang sekolahnya kacau, logikanya kacau, tauhidnya 
kacau seperti Ulil, Gus Dur dan Cak Nur.

Menyegarkan pemikiran Islam memang perlu. Tapi upaya itu tidak bisa kita 
percayakan kepada tukang "kawin" atau pakar "ayam India" yang menjadi 
bagian dari komunitas JIL (Jaringan Iblis Liberal). (Sumbangan Somad Karim)


bung nizami, anda mau berbohong apa lagi....?

salam,



At 11:25 PM 7/4/05 -0700, you wrote:
>Saya pernah membaca tulisan Nurcholis Madjid di kolom
>Tempo. Tulisannya jauh sebelum lengsernya Soeharto.
>Ketika itu Nurcholis Madjid memang sering mengisi
>kolom tempo bersama tokoh lain seperti Abdurrahman
>Wahid, Emha Ainun Najib, dll.
>
>Saya tidak mengkliping majalah Tempo, tapi mungkin
>anggota lain yang pernah membaca tulisan tsb bisa
>mengkonfirmasi.
>
>Atau anda kan bekerja di majalah Tempo, coba cari2
>arsip kolom Nurcholis Madjid yang menulis tentang
>tauhid Iblis.
>
>Tambahan, saya cari di google dengan keywords:
>tempo "tauhid iblis" nurcholis
>
>Hasilnya:
>
>Swaramuslim.net For Izzatul Islam Wal Muslimin wal
>Mu'minat
>... seseorang bertanya pada Cak Nur (Nurcholis
>Madji-red ... Di antara tanda-tanda Tauhid
>iblis yang kini sedang ... Setidaknya Majalah TEMPO
>(sebelum dibredel) dan KOMPAS ...
>swaramuslim.net/more.php?id=374_0_1_0_m - 20k - Hasil
>Tambahan -
>
>Sayang link-nya sudah mati.
>
>Sepertinya tulisan itu terjadi ketika Tempo belum
>dibreidel. Di masa itu memang Nurcholis sering menulis
>di Kolom tempo.


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke