HARIAN KOMENTAR 06 July 2005 Diculik Sepulang Gereja, Yulius Tewas Dimutilasi
Korban mutilasi yang seba-gian tubuhnya ditemukan di Pe-kuburan Cina, Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur itu bernama Yulius. Dia diculik oleh sekelompok preman sepulang dari gereja pada Minggu, 3 Juli 2005. Saat itu, Yulius baru tiba di rumahnya di Kompleks Peru-mahan Harapan Jaya, Bekasi sekitar pukul 22.00 WIB, sepu-lang dari misa di sebuah gereja. Setelah tiba di rumah, Yulius berganti baju karena hendak latihan koor. Namun tiba-tiba ada sekelom-pok orang yang masuk ke dalam rumah. Yulius pun dibawa kelompok itu. "Kita tidak tahu dibawa ke mana Yulius saat itu. Dan setelah kami cek di sini, dia sudah dibunuh," kata anggota keluarga yang tidak mau dise-butkan namanya kepada war-tawan di RSCM, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (05/07). Menurut dia, penculikan Yulius kemungkinan terkait kasus yang terjadi tiga hari sebelumnya. Saat itu, Ucok, teman Yulius yang tinggal satu rumah, dikeroyok oleh sekitar 20 preman. Mereka memukuli Ucok hingga babak belur. Namun Ucok bisa menyelamatkan diri. Dia berhasil me-ngambil samurai dan melawan 20 preman itu. Para kelompok penyerang kocar-kacir melari-kan diri. Kasus yang dialami Ucok itu merupakan buntut dari peristiwa sebelumnya. Pada Kamis malam, 30 Juni 2005, Ucok mengantar pacar-nya pulang. Kebetulan pacar Ucok juga tinggal di Kompleks Harapan Jaya itu. Nah, saat mengantar pulang pacarnya itu, di tengah jalan, sejumlah preman memalak Ucok. Ucok mengalah dan memberikan uang. Namun, saat pulang ke rumah setelah mengantarkan pacarnya itu, Ucok kembali dipalak oleh kelompok yang sama. Ucok pun kesal. Dia lantas meninju salah seorang pema-lak. Terjadilah perkelahian. Ucok berhasil melarikan diri. Namun, para preman itu me-ngejarnya dengan mengenda-rai sepeda motor hingga ke rumahnya. Tiga puluh menit kemudian, preman itu datang lagi dengan membawa 20 te-mannya. Nah, setelah itulah terjadi perkelahian antara Ucok dengan puluhan preman itu. Pada Minggu, 3 Juli 2005, mungkin dengan maksud balas dendam, kelompok itu kembali menuju rumah Yulius. Karena mungkin tidak mene-mukan Ucok, Yulius pun dibawa dan diculik. Menurut pihak keluarga, Yulius dan Ucok serta bebera-pa orang yang tinggal di rumah itu adalah anak-anak manis. "Mereka rajin ke gereja," kata mama angkat Yulius, yang asal Ambon ini. Yulius sendiri tewas setelah dibunuh dengan sadis. Korban disayat dan dipotong-potong, kepala dan kakinya dipisah. Yulius bersama sejumlah saudara dan teman-temannya bekerja sebagai pengrajin. Begitu juga saudara dan teman-temannya yang tinggal di rumah itu. Mereka membuat gantungan kunci dan souvenir dari keong.(dtc/zal) [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/