Assalamu'alaikum wr wb,
Banyak orang awam mengira bahwa Ahmadiyah yang
menganggap ada Nabi setelah Nabi Muhammad SAW (yaitu
Mirza Ghulam Ahmad yang lahir pada abad 19 M di India)
sebagai bagian dari Islam. Oleh karena itu mereka
bingung, sesama Muslim kok saling serang?

Sesungguhnya kepercayaan Ahmadiyah di atas sudah
menyalahi 2 kalimat syahadah yang selain bersaksi
bahwa Muhammad sebagai utusan Allah juga meyakini
bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir sebagaimana
disebut surat Al Ahzab:40 bahwa Muhammad adalah
Khaataman Nabiyyiin (penutup Nabi-nabi atau Nabi
terakhir).

Hanya memang kelompok Ahmadiyah senang berkelit
terhadap berbagai dalil di atas, sehingga arti
khaataman Nabiyyiin mereka pelintir jadi
cincin/stempel para Nabi.

Padahal kata khaatam beberapa kali disebut dalam Al
Qur'an, tak ada satu pun yang berarti cincin/stempel.
Contohnya pada Al Baqoroh:7 artinya:
"Allah telah mengunci-mati hati" (Khaatamallahu 'ala
quluubihin)

Asy Syuuro:24:
"Dia mengunci mati hatimu" (yakhtim 'ala qolbika)

Husnul Khaatimah artinya akhir yang baik. Khatam Al
Qur'an artinya menyelesaikan Al Qur'an.

Nah arti yang begitu jelas saja dengan mudah mereka
pelintir. Belum lagi penjelasan di hadits Nabi yang
lain bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir dan tak
ada lagi nabi sesudahnya (la nabiya ba'dahu). Tapi
dalil itu pun disanggah mereka.

Sesungguhnya menganggap ada Nabi baru setelah Nabi
Muhammad selain syahadahnya sebagai Muslim sudah
runtuh juga rukun Imannya percaya kepada Nabi juga
telah rusak. Karena iman kepada Nabi juga meyakini
bahwa Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir.

"Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku
nabi, dan saya penutup para Nabi dan tidak ada nabi
setelahku" [HR Abu Daud]

Belum lagi dengan meyakini adanya Kitab Suci baru
selain Al Qur'an telah menodai kesucian Al Qur'an yang
dinyatakan sebagai pedoman bagi orang yang bertakwa
(Al Baqoroh:2).

Ulama sedunia Rabithah Alam Islami telah menyatakan
Ahmadiyah sesat. Begitu pula ulama MUI. Hanya kelompok
Islam Liberal dan Non Muslim saja yang membela
Ahmadiyah.

KH Kholil Ridwan: Di Dunia Islam, Ahmadiyah
Disejajarkan dengan Non-MuslimPublikasi: 20/07/2005
09:02 WIB
eramuslim - Setelah pengusiran anggota Ahmadiyah dari
markasnya di kawasan Parung, Bogor, pekan lalu,
polemik sekitar kelompok keagamaan asal Pakistan itu
terus bergulir. Mulai dari silang pendapat apakah
Ahmadiyah bagian dari ummat Islam ataukah tidak,
sampai ajakan untuk menempatkan Ahmadiyah sebagai
sebuah agama baru yang keberadaannya diakui
undang-undang.

Dari catatan sejarah, persoalan Ahmadiyah sebenarnya
bukan persoalan baru di Indonesia. Geliat Ahmadiyah
bahkan memaksa MUI mengeluarkan fatwa tahun 1980.
Lembaga tertinggi ulama Indonesia itu menetapkan bahwa
Ahmadiyah bukan Islam dan menyesatkan. Untuk
mendapatkan gambaran lebih jauh tentang Ahmadiyah,
berikut kutipan bincang-bincang eramuslim dengan KH
Kholil Ridwan, Anggota MUI, Ketua Badan Kerjasama
Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI) dan Wakil Ketua
Komite Indonesia untuk Dunia Islam (KISDI):

Sampai saat ini belum ada sikap resmi dari pemerintah
atas kekecewaan terhadap keberadaan Ahmadiyah.
Bagaimana Komite Indonesia untuk Dunia Islam (KISDI)
melihat masalah ini?

Ahmadiyah itu bukan Islam. Karena bukan Islam. Maka ia
tidak berhak hidup di bumi Indonesia. Yang berhak
hidup menurut undang-undang di Indonesia itu adalah,
Islam, Kristen, Katholik, Hindhu dan Budha. Di luar
itu tidak dibenarkan. Jadi, agama seperti Ahmadiyah,
di Indonesia tidak boleh mendakwahkan agamanya di
Indonesia. Kalau mendakwahkan berarti melanggar
undang-undang. Kita berharap Pemerintah RI menindak. 

Kalau saja, misalnya, Arswendo membuat kasus
penelitian orang terpopuler, Nabi Muhammad nomor 10,
diganjar delapan tahun. Lalu yang di Malang, yang
menerjemahkan shalat dengan bahasa Indoensia, ditahan
dan ditangkap. Maka Ahmadiyah, yang pelanggarannya
lebih besar dari itu , mestinya juga ditangkap. Karena
dia (Ahmadiyah) memprovokasi umat Islam untuk berbuat
anarkhi. Mestinya Pemerintah berbuat, dan KISDI
berharap itu.

Bukankah Ahmadiyah sudah lama ada di Indonesia. Kenapa
reaksi itu baru muncul sekarang?

Betul, Ahmadiyah sudah lama di Indonesia. Kita
sebenarnya percaya pada Pemerintah, kita percaya pada
Kejaksaan Agung, pada polisi. Tapi kenyataannya,
setelah di makan waktu, mereka besar dan mereka
mengadakan acara, lalu kita bereaksi. Lho, Ahmadiyah
besar begini, dan mengundang tokoh internasionalnya.
Kalau mereka tidak mengundang, mungkin kita tidak
(bereaksi, red). Pernyataan kita merupakan reaksi
pernyataan Dawam Rahardjo dan Aliansi Masyarakat
Toleransi Beragama. Sebagai reaksi, yang resah
sebenarnya masyarakat Parung, Bogor yang ada di
sekitar markas Ahmadiyah. Mereka terprovokasi dengan
kegiatan itu. Jadi reaksi KISDI itu atas pernyataan
Dawan dan kawannya itu. 

Ahmadiyah, menurut Anda, bagian dari Islam atau memang
di luar Islam?

Kita melihat Rabithah (Rabithah 'Alam Islamy, red), di
situ ada kubaro (petinggi-petinggi, red), ulama, ada
majelis ulama internasional, telah menghukumkan bahwa
Ahmadiyah di luar Islam. Jadi kita ikuti pendapat itu
saja. Di Pakistan Ahmadiyah disamakan dengan
minoritas, seperti Kristen, Katholik, Hindhu dan
Buddha. Orang-orang Pakistan yang mau naik haji minta
visa ke Kedubes harus membawa surat keterangan bahwa
dia bukan Ahmadiyah. Karena orang Ahmadiyah tidak
dianggap Islam. 

Berarti Ahmadiyah memakai-makai istilah Islam hanya
sebagai kedok, dalih atau cara untuk dianggap sebagai
bagian dari umat Islam atau ormas Islam?

Justru itu yang merusak Islam. Kalau mereka menganggap
Ahmadiyah sebagai agama sendiri, tidak membawa-bawa
Islam dan Al-Qur'an, maka silahkan saja. Itu lakum
diinukum waliya dien . Justru kebebasan agama di situ.
Jadi kalau kita dibilang tidak memberikan kebebasan
beragama itu tidak benar. Justru mereka (Ahmadiyah)
itu merusak agama kita. Kalau mereka ingin mendirikan
agama silahkan mendirikan agama sendiri, tapi tidak
mengklaim bagian dari Islam. Tapi di Indonesia tidak
berhak hidup. Karena yang sesuai dengan UU itu cuma
ada lima. 

Kalau ada yang mengatakan bahwa Ahmadiyah tidak
membuat keresahan, menurut Anda?

Buktinya jama'ahnya semakin banyak. Berarti mereka
dakwah mengajak orang Islam untuk masuk Ahmadiyah. Dan
setelah masuk dia tidak mau jama'ah dengan umat Islam.
Masjidnya sendiri, ibadahnya sendiri, wanita Ahmadiyah
tidak boleh dinikahi laki-laki yang bukan jama'ah
Ahmadiyah. Tapi laki-laki dia boleh menikahi umat
Islam. Yang benar saja. jadi kita dianggap kafir, dan
dia menganggap dirinya Islam.

Dalam ajaran Ahmadiyah, selain tidak mengakui Nabi
Muhammad sebagai nabi terakhir, apa ada hal-hal lain
yang secara aqidah melanggar ketentuan Islam?

Ada ajaran-ajaran lain yang menyimpang dari aqidah
Islam. Ada 11 point penyimpangan Ahmadiyah seperti
dalam buku "Aliran dan Paham Sesat" karya Hartono
Jaiz.

Akhir-akhir ini Islam selalu dipojokkan dengan
berbagai hal. Setelah tuduhan terorisme oleh AS dan
sekutunya, ajaran sesat, kini Ahmadiyah yang mengklaim
diri sebaagai bagian dari umat Islam. Ini gejala apa?

Ini karena era reformasi yang liberal, ditandai dengan
kebebasan pers, kebebasan berpendapat, kebebasan
berkumpul, demokrasi atas nama hakasasi manusia, dan
yang ngawu-ngawur itu kemudian muncul. PKI sekarang
saja berani muncul. Ada yang jadi anggota DPR, lalu
menulis buku "Aku Bangga Menjadi Anak PKI." Apalagi
yang Ahmadiyah, dengan embel-embel Islam.

Apa Anda melihat kejadian ini ada desain dari pihak
tertentu untuk mengkacaukan (umat) Islam?

Secara global, pergumulan ideologi itu pasti ada.
Memang, di luar Islam ada keresahan dengan kembalinya
bangkitnya memimpin dunia ini. Maka, dibuatlah
skenario untuk meredam kebangkitan Islam dan umat
Islam ini. Maka setiap ada benih yang dijadikan
perpecahan umat dan menjadi bom waktu, itu dipelihara
dan dibiarkan. Cuma kita tidak bisa membicarkannya
secara spesefik. Dari zaman Perang Salib kan memang
begitu.

Lalu tanggapan dunia Islam terhadap keberadaan
Ahmadiyah seperti apa?

Kalau Malaysia melarang secara tegas. Brunei juga
melarang secara tegas. Pakistan menganggap Ahmadiyah
sebagai non-Muslim. Lalu Liga Dunia Islam menganggap
mereka sebagai bukan Islam. Statement bahwa Ahmadiyah
bukan Islam itu sudah maksimal. Silahkan buat agama
sendiri. Dia mau naik haji ke Rabwah silahkan, tapi
jangan mengaku sebagai Muslim. Itu namanya benalu. Dan
benalu harus dipangkas. (sdn)
http://www.eramuslim.com/br/bc/57/20113,1,v.html

Ingin belajar Islam? Mari bergabung milis Media Dakwah
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke