Mungkin ananda Carla bisa sampaikan aspirasi ini sebagai wacana barunya orang2 JIL. Kalau dari alur logika pikir mereka seharusnya mereka setuju.
'salam --- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > $)C > > mudah2an di Mekah juga bisa berdiri gereja..mba..:))... > > > > > "Listy" > <[EMAIL PROTECTED] > co.id> To > Sent by: <ppiindia@yahoogroups.com> > [EMAIL PROTECTED] cc > ups.com > Subject > RE: [ppiindia] Re: Kebebasan > 08/03/2005 03:18 Beragama? > PM > > > Please respond to > [EMAIL PROTECTED] > ups.com > > > > > > > > > di jakarta, katedral berdiri megah di dekat istiqlal..:)) > > -----Original Message----- > From: Carla Annamarie [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: 03 Agustus 2005 20:24 > > > pak..gak usah di london, di vatican pusat umat khatolik sedunia disana > berdiri megah mesjid.... > > make a big difference, rite...? judge for ur self.... > > > > > > "bsugih2001" > <[EMAIL PROTECTED] > d> To > Sent by: ppiindia@yahoogroups.com > [EMAIL PROTECTED] cc > ups.com > Subject > [ppiindia] Re: Kebebasan Beragama? > 08/03/2005 12:13 > PM > > > Please respond to > [EMAIL PROTECTED] > ups.com > > > Dan Apa penyebab terjadinya masalah tersebut disana ??? Apakah > penyebabnya sama dengan di Indonesia ??? dan Anda setuju dengan > tindakan Mereka ??? > > kalau di London sebagai jantungnya kristen Anglikan Juga ada Mesjid > megah, demikian juga di Perancis. Bagaimana anda menyikapinya ??? > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, free share <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Kalau anda mau mengacu ke Eropa dan Barat lainnya ( Ausi, Selandia > Baru ), sekarang kami tanya Apakah di Sana ada Perusakan Mesjid yang > disebabkan WARGA SETEMPAT TIDAK SETUJU DENGAN ADANYA MESJID KARENA > HANYA ADA 1 ~ 2 WARGA SAJA DISEKITARNYA ??? Disamping itu Sama sesama > Saudara yang sebangsa dan setanah air ( Mungkin bisa Se suku juga ) > saja sudah diperlakukan demikian. apalagi terhadap bangsa lain ??? ya > Pantas saja rakyat Papua merasa Gerah. > > > > Kasus pembakaran atau pengrusakan mesjid oleh warga (non-muslim) > sekitar banyak terjadi di Melbourne, Australia, Sydney dan Brisbane. > Misalnya, upaya membangun sebuah tempat sembahyang (mushalla) di > wilayah Auburn telah memperoleh resistensi (penolakan) gigih dari > warga sekitar. Bentuk penolakan mereka ditunjukan denga berbagai cara, > mulai sikap menyebarkan fitnah, teror, melempar kotoran dan benda > keras (batu-red) sampai dengan mengajukan perkara kepada pihak yang > berwajib. Auburn merupakan salah satu dari sejumlah daerah kantong > Muslim di Sydney. Di wilayah ini bermukim ratusan keluarga (bahkan > ribuan) warga negara Australia yang beragama Islam. Mereka terdiri > dari multietnik, berasal negara Islam seperti Turki, Libanon, > Indonesia atau bahkan warga negara Australia kulit putih yang banyak > memeluk agama Islam. Jumlah warga kulit putih yang memeluk agama Islam > di Oz ini meningkat pasca 11 September 2001. > > > > FS > > > > > > > > > > > > > > > > > > BUD'S <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > Ini adalah jawaban dari sikap AROGANSI Mayoritas, yang namanya > membangun tempat ibadah kalau mau konsisten ya ikuti aturan main dari > SKB itu, ternyata kami bangun Mesjid At-Taqwa tanpa pake ijin apapun, > Mushola yang dibangun tepat dibelakang tembok rumah kami tidak ada > minta persetujuan warga yang Muslim maupun Mon Muslim. Anda tahu dalam > meminta ijin untuk membangun tempat Ibadah bagi Non-muslim di > Indonesia ???. semuanya mengacu ke " CUMA ADA 1-2 " rumah yang > beragama X. Sekarang coba anda jalan2 di Jakarta, mesjid yang ada di > tepi jalan Hayam Wuruk itu tetangganya apakah beragama Islam ???. di > Kelapa Gading juga. > > > > Bicara Mayoritas Bagaimana dengan kasus dibawah ini > > > > DEMOGRAFI SIMALUNGUN: TAMU DI RUMAH SENDIRI > > Kabupaten Simalungun adalah kawasan yang secara adat merupakan tanah > > leluhur etnis Simalungun. Namun dalam kenyataannnya wilayah tersebut > > menjadi tujuan migrasi etnis-etnis ".!Wtamu".!' dalam jumlah yang lebih > > besar sehingga etnis Simalungun sendiri menjadi kaum minoritas di > > rumah sendiri. Kelompok etnis terbesar adalah suku Jawa (46,53%), > > diikuti oleh suku Batak Toba (31,08%) dan Simalungun (15,82%). > > > > Sehinngga : > > > > Di sisi lain, di wilayah ini juga berkembang 2 agama besar yaitu > > Islam (58,40%) dan Kristen (41,10%). Pemeluk agama Kristen dapat > > dibagi dalam 2 golongan yaitu Kristen Protestan (35,30%) dan Katolik > > (5,80%). Penduduk etnis Jawa pada umumnya memeluk agama Islam, > > ditambah dengan sebagian suku Simalungun, Toba dan etnis lainnya > > (terutama Mandailing dan Minang). Sementara etnis Batak Toba dan > > Simalungun sebagian besar memeluk agama Kristen Protestan dan > > sebagian kecil pemeluk Katolik dan Islam (lihat Tabel III). > > > > Kalau sudah begitu ( contoh kasus diatas ), Apa sikap seorang > Mayoritas ??? masih dibilang oh hanya ada 1 -2 warga saja ???. > > > > Kalau anda mau mengacu ke Eropa dan Barat lainnya ( Ausi, Selandia > Baru ), sekarang kami tanya Apakah di Sana ada Perusakan Mesjid yang > disebabkan WARGA SETEMPAT TIDAK SETUJU DENGAN ADANYA MESJID KARENA > HANYA ADA 1 ~ 2 WARGA SAJA DISEKITARNYA ??? Disamping itu Sama sesama > Saudara yang sebangsa dan setanah air ( Mungkin bisa Se suku juga ) > saja sudah diperlakukan demikian. apalagi terhadap bangsa lain ??? ya > Pantas saja rakyat Papua merasa Gerah. > > > > Sekarang kami ingin bertanya ??? APAKAH ANDA TIDAK SETUJU DENGAN > ADANYA RUMAH IBADAH NON-MUSLIM DI NUSANTARA INI ??? > > > > > > ----- Original Message ----- > > From: A Nizami > > To: ppiindia@yahoogroups.com > > Sent: Monday, August 01, 2005 5:46 PM > > Subject: Re: [ppiindia] Kebebasan Beragama? > > > > > > Yang jadi masalah adalah, sering di daerah yang > > mayoritasnya muslim, dibangun rumah ibadah agama lain. > > Padahal yang beragama "X" itu cuma 1-2 rumah. Jema'ah > > yang lain terpaksa didatangkan dari tempat lain. > > Akhirnya ini menimbulkan keresahan. > > > > Jangankan di Indonesia, di Eropa saja ummat Islam > > tidak bisa sembarang bikin masjid. Harus ada izin > > segala macam. > > > > --- Arriko Indrawan <[EMAIL PROTECTED]> > > wrote: > > > > > > > > Date: Sat, 30 Jul 2005 20:05:41 -0700 (PDT) > > > From: herman joseph sudarwanto > > > <[EMAIL PROTECTED]> > > > Subject: Kebebasan Beragama? > > > > > > Sering kita mendengar atau bahkan mengalami sendiri, > > > banyak Gereja yang > > > megah dihancurkan, ditutup, bahkan dibom dengan > > > semena-mena. > > > Minggu lalu di Semarang, tepatnya di gang Sambiroto, > > > saya menyaksikan lewat > > > sebuah siaran televisi lokal, orang-orang kampung > > > mendatangi sebuah yayasan > > > Kristen, mereka menuntut ditutupnya bangunan itu > > > dari segala macam kegiatan > > > yang katanya bisa "mengganggu" ketentraman hidup > > > masyarakat sekitarnya. > > > Sangatlah menyedihkan, dimaan dijaman serba > > > keterbukaan ini, masih banyak > > > orang-orang picik, pengecut di sekitar kita yang > > > masih mempraktekkan ajaran > > > pemaksaan seperti itu. Mengapa saya katakan > > > pemaksaan? > > > Coba bayangkan, setiap hari, 5 kali sehari kita > > > dipaksa utk mendengarkan > > > orang teriak-teriak sekeras-kerasnya. Di seluruh > > > saluran televisi, pada jam > > > tertentu kita dipaksa untuk melihat cara mereka > > > beribadat. Di jalan > > > pantura, kita dipaksa untuk memperlambat kendaraan > > > kita hanya untuk supaya > > > mereka bisa mengemis minta sumbangan pembangunan > > > tempat ibadat... > > > Bahkan kita dipaksa untuk secara tidak langsung kita > > > jangan berkumpul untuk > > > beribadat. Buktinya, banyak gereja ditutup, ijin > > > pembangunan tempat ibadah > > > yang tidak disetujui warga sekitar, dan masih banyak > > > lagi....Sampai > > > kapankah hal ini akan berakhir? > > > Sebetulnya jawaban dari pertanyaan ini saya juga > > > tahu... yah, memang inilah > > > Indonesia. Bangsa yang sudah terlanjur remuk, bangsa > > > yang penuh dengan > > > adegan kekerasan, kekejaman dan semua tindakan jahat > > > yang mungkin setanpun > > > mengutuknya.. > > > Semoga dengan tulisan saya ini, bisa menjadi > > > perenungan kita semua... > > > > > > > > > > > > ********************************************************************* ****** > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg > Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi- india.org > ********************************************************************* ****** > _____________________________________________________________________ _____ > Mohon Perhatian: > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. > 3. Reading only, http://dear.to/ppi > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] > > Yahoo! Groups Links ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> <font face=arial size=-1><a href="http://us.ard.yahoo.com/SIG=12h7p2cvj/M=362343.6886681.7839642.3022212/D=groups/S=1705329729:TM/Y=YAHOO/EXP=1123064673/A=2894352/R=0/SIG=11fdoufgv/*http://www.globalgiving.com/cb/cidi/tsun.html">Help tsunami villages rebuild at GlobalGiving. The real work starts now</a>.</font> --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/