Sebenarnya kalau modalnya gede, dan mainnya di fundamental dan menaruh
kepercayaan untuk jangka panjang ala warren buffet, main saham tuh oke oke
aja kok.  ibaratnya kan kita jadi satu diantara sekian pemilik perusahaan
(pasif sih, kecuali share kita signifikan ) buat mempengaruhi kebijakan
internal dan operasional perusahaan.  Yang bikin ribet kan sebenarnya yang
main di teknikal, yang day to day harus checking harga saham, main ambil
untung ketika harga naik (jual), dan beli ketika harga turun.

Katakan kita punya kepercayaan pada beberapa industri yang punya prospek ke
depan, kayak telkom atau indosat, dari sebelum krisis kemarin ya udah beli
aja, pas krisis dan harga saham turun, ya udah, resiko, biarin aja turun,
sekarang ketika ekonomi booming lagi kan harga saham naik, bahkan doubling
.....   ya, yang namanya investasi saham secara islami tuh ya harusnya kayak
warren buffet ini, main secara fundamental anaylis,  Cuma ya, fundamental
dan ngeliat prospek bisnis ke depannya yang harus akurat, dan bener bener
ngerti perubahan teknologi, prospek bisnis dan industrinya, dlsb.  Dengan
kata lain, ya tetep gak bisa ongkang ongkang kaki gitu aja.  :D  Itu kalo,
cukup percaya diri lho, untuk terus memengang saham yang harganya lagi
meluncur jauh.

Kalo gue bilang sich, buat yg punya modal dan udah bikin pengamatan mendalam
pada industri kita, dan udah punya pilihan yang dia rasa tepat, pas lagi
guncang gini ini, beli saham incaran kita dengan harga bagus/murah, dan di
keep sampai jangka panjang tertentu, sampai kita rasa sudah saatnya ganti
atau diversifikasi investasi di tempat lain.  mungkin saham perusahaan lain,
atau nambahin porsi kepemilikan saham kita yang lain di industri lainnya,
apa main obligasi (ini haram kalo dalam islam ala perspektif dunia keuangan
timur tengah, tapi indonesia dan malaysia punya madzab sendiri untuk
menyulap hutang supaya bisa diperjual belikan dan legal secara Islam :P  ),
atau mungkin investasi di sektor real yang punya perputaran arus kas lebih
bagus kayak di sektor retail atau transportasi/logistik atau jasa.

yang pasti, yang namanya investasi ya ada resikonya, yang baik adalah resiko
yang terukur, yang kita bisa hitung konsekuensinya, toh islam justru
melarang investasi yang tanpa resiko atau melimpahkan resiko sama sekali
pada pihak rekanan kita.  sistem bunga dianggap riba dan haram kan justru
karena kita sebagai pemilik modal ingin mengalihkan seluruh resiko kita pada
orang lain.   :D  Jarene, yahudi banget gitu lho ......

Oom Nug, sampai pernah cerita film di venesia yang orang yahudi yang hidup
di progrom progrom, kayak lokalisasi umat yahudi gitu (kalo di indonesia kan
gereja yang dianggap liar pada diancurin tuh, bikin progrom aja kali ya biar
bisa warganya mayoritas kristen semua), yang para yahudi itu gak boleh kerja
yang biasa.  bahkan mereka harus menanggung beban sosial, cuma boleh jadi
rentenir.  Ini kayak china jaman belanda dulu, yang dilokalisir, dan cuman
boleh dagang doang.  Gitu kok nggak belajar dari sejarah, gimana umat islam
indonesia ini :(

salam,
Ari Condro

----- Original Message -----
From: <[EMAIL PROTECTED]>

aku pikir BNI Sec. bisa di tuntut kok karena memberi informasi bohong...
gt wae...

maklum, edukasi pasar modal itu belum sepenuhnya nyentuh isi dari
pasar modal sendiri... HIGH RISK, but HIGH RETURN !!!






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/Ryu7JD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke