Ah, iya mas Con, ;-)

      info point 2 yang ditulis pak Danar termasuk
      yang kandungan informasinya tinggi bagi rata-2
      generasi kita saat ini. Saya sebetulnya mengakui
      kok, banyak memeproleh informasi baru dari materi
      yang ditulis oleh pak Danar. Kalau saja beliau
      menyempatkan menulis suatu memoar atau buku, saya
      yakin akan banyak info berharga yang ada di dalamnya.

      Soal integrasi atau "pembauran", yang saya setuju 1005
      adalah pembauran tempat tinggal. Ini kan mestinya bukan
      masalah bagi kita.

      Soal rumah Ibadah, bagi saya sebetulnya sudah tidak lagi
      soal prinsip (akidah/syariah), tetapi tinggal perumusan
      kebijakan/hukum yang adil dan realistis (bisa dilaksanakan),
      dan terus menerus di sosialisasikan, + aspek "Teknis"
      Tata Kota/Perencanaan Wilayah.

      Menurut hemat saya, kalau rumah ibadah di bangun di pemukiman
      memang sangat perlu mempertimbangkan faktor psikologis
      penduduk sekitarnya. Menurut saya, bagi Ummat Minoritas,
      pemerintah bisa menetapkan/merancang suatu Tata Ruang
      Perkotaan, di mana misalnya minimum di setiap kecamatan
      ada "N" buah "square" ( taman atau alun-alun besar/kecil ).

      Di sekeliling Square inilah dapat secara bebas dibangun
      fasilitas-2 publik termasuk rumah Ibadah untuk agama apa
      saja, dengan meminimumkan dari penduduk disekitarnya.

      Saya perhatikan, masjid-2 di Jerman umumnya juga ada
      di pinggir jalan besar, dan bukan di tengah-2 Perumahan
      ("BTN" atau Real Estate), dan bentuknya juga sama sekali
      tidak menyolok.

         ===( IM )=======
--- In "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Masukan nomer dua dari eyang Danardono ini menurut saya 
> entropinya tinggi :)  [ niru istilahnya oom imuchtarom ]
> 
> Thank You Allah, engkau memberi bangsa ini founding father 
> yang toleran.
> 

> 
> 2. Bung Karno dan bung Hatta mengupayakan mulai tahun 50an awal (sampai
> tahun 1949 ibukota kita di Jogya, jadi tamu Sri Sultan HB ke IX),
> agar seluruh unsur warga campur aduk. Gereja dibangun diwilayah yang
> juga banyak Islam, mesjid juga ditempat yang banyak Kristen, dsb.
> Hanya kuil Hindu India tetap di Pasar Baru. Kami, yang mengalami
> tahun 50an dan 60an merasakan sekali keeratan kebangsaan ini.
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke