At 04:23 AM 9/16/05 +0000, you wrote: >Mas Nug, menyoalkan "otoritas mewakili Tuhan"..Kalo diwilayah pribadi, >okelah masing2 pribadi punya otoritas mewakili Tuhan...:-) bagi >dirinya sendiri... > >Kalo di wilayah publik (apalagi formal), siapa yang lebih berhak punya >otoritas mewakili Tuhan , dalam arti mengajarkan agama (ajaran >Tuhan?), pimpinan tukang bajaj? pimpinan juru masak, pimpinan >pertamina? pimpinan pariwisata? pimpinan dokter? Kalo menurut saya sih >wajar aja kalo pimpinan agama (ulama) mempunyai otoritas mewakili >Tuhan...tapi buat saya pribadi mengutamakan pada ulama-ulama (pimpinan >agama) yang saleh.... ===========
lo mbak, islam kan tak mengenal otoritas yang mewakili tuhan.....? "masing-masing kamu adalah pemimpin..." ulama adalah bentuk jamak dari alim = orang yang berilmu.... zaman peradaban islam jaya, ahli astronomi disebut seorang alim, ahli kimia juga seorang alim, ahli filsafat juga seorang alim, dst.... dan diantara para alim, biasa terjadi perbedaan pendapat bahkan debat yang keras..... itu tradisi intelektual yang tak akan hilang sepanjang masa..... karena dari benturan pemikiran lahirlah pemikiran baru yang lebih maju..... jangan kaget juga, para alim/ulama pada masa itu juga bisa terdiri dari orang kristen dan yahudi, bila mereka memang menguasai cabang ilmu pengetahuan tertentu....... zaman sekarang istilah itu mengalami penyempitan makna, alim/ulama hanya tinggal berarti seorang yang menguasai ilmu agama..... dan tradisi untuk biasa berbeda pendapat, semakin terpinggirkan..... >Saya yakin ulama shaleh (semacam Imam mazhab)tidak merasa dirinya >mempunyai otoritas mewakili Tuhan, kalimat "otoritas mewakili Tuhan" >hanya dipakai oleh orang2 yang membenci ulama (kenyataannya emang >banyak ulama gadungan) atau kepada ulama yang berseberangan pendapat >dengan org yg mengatakan kalimat tsb. Ulama shaleh hanya merasa >mempunyai kewajiban utk amar makruf nahi munkar. > >wassalam, ============= saya tentu juga menghormati pendapat alim/ulama (ahli agama) yang benar-benar mumpuni..... dan predikat alim/cendekiawan itu tak ada ijazah/sekolahnya..... dia adalah pengakuan dari masyarakat..... jadi terpulang pada masyarakat untuk mengakui keahliannya atau tidak kan.....? salam, ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/