--- In ppiindia@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> 
> > Gini mbah,
> ........Sekarang, apa yang mau dibicarain: Agama/ajaran (mana) 
yang 
> lebih komplit, lebih universal [krn ini yg saya bicarakan] atauuuu 
> dampak pelaksanaan peraturannya [yang saya tidak bicarakan]
> 
> DH:
> Gini lo mbak:
> 
> 1) kalau peraturan agama itu komplit, tak berarti agama itu 
> universal. Universal berasal dari kata universum, yakni mendunia. 
> Jadi ada di-mana mana. berlaku di-mana mana. Misalnya: 1X + 2X = 3 
X. 
> Komplit, tak berarti universal. Ini dua pengertian yang berbeda.

Lina: Terimakasih mbah dan paham mbah. Jadi, Islam itu komplit dan 
universal.
> 
> Hukum Jerman itu sangat komplit, semua diatur. Sampai detail (saya 
> sampai sumpah sumpah waktu harus ujian ini). Ini terkenal (tradisi 
> dari rex Germania). Tetapi, tak SEMUA peraturan yang diatur 
diJerman, 
> berlaku untuk Indonesia, misalnya, peraturan yang mengatur 
bagaimana 
> perlengkapan kendaraan pada musim winter. Jelas, kekomplitan 
> peraturan atau hukum Jerman, tak membuat hukum Jerman itu hukum 
> universal.
> 
> 2) apa hubungan "dampak" dan "kekomplitan" sebuah kerangka hukum? 
> Semua yang pernah duduk di fakultas Hukum akan mengerti, bahwa 
system > hukum itu dinilai dari viability pelaksanaannya. Peraturan 
yang tak > dilaksanakan, biasanya harus di novellasi, atau dicabut 
dari > peredaran.
> 
> Jadi, kita TAK dapat memisahkan thema kekomplitan sebuah system 
hukum > (agama kek, negara kek), dengan perwujudannya, ya dampaknya 
dalam > kehidupan se-hari hari.

Lina: Jelas! kalau mau diaplikasikan dalam sebuah negara. Sedang 
yang saya bicarakan bukan aplikasinya dalam sebuah negara. Kalau dah 
menyangkut aplikasi (pelaksanaan) itu terbentur dengan moral manusia 
yang melaksanakan hukum tsb. 
> 
> Kalau seorang Italia, pamer, dan katakan, hukum pidana kami 
> terlengkap lho, maka setiap orang Eropa dari negara tetangga yang 
> dengar akan tertawa ter-bahak bahak, karena copet, maling dan 
rampok > di Italia adalah sak abrek abrek, alias brutal dan setiap 
hari > terjadi..

Lina:
Kenapa mesti tertawa? Kan kalimat orang Italia itu cuma "hukum 
pidana kami terlengkap lho" dia tidak mengatakan "orang Italia itu 
hebat lho dalam mengaplikasikan hukum pidananya tsb". Apalagi kalo 
orang Italia itu bilang hukum pidananya terlengkap dibanding negara 
antah berantah...:-)
> 
> Gitu lho mbak.
> 
> Salam
> 
> danardono
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Kirim email ke