Mungkin hanya ada satu kata untuk mereka " NGAK TAHU DIRI, AJI MUMPUNG , MENTAL 
KORUPTOR " 

Begitulah Mental Para Dewan Yang Gila Hormat, pada saat kampanye, pada dekatin 
Rakyat, Baik2in Rakyat, kalau perlu makan bersama di WARTEG, Tapi setelah 
mendapatkan kursi empuk, semua janji dilupakan, di otaknya cuma ada EGP ( Emang 
Gua Pikirin ).

Kira2 dari Partai manasih yang mayoritas di DPRD DKI ????

Salam,

Budiman
  ----- Original Message ----- 
  From: RM Danardono HADINOTO 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, October 18, 2005 1:27 PM
  Subject: [ppiindia] Masyarakat Kecam Kenaikan Gaji DPRD


  *** Lho kok dikecam? Kan anggauta DPR adalah umat miskin? Buktinya? 
  Mereka mewakili rakyat, dan rakyat kebanyakan miskin, jadi mereka 
  yang kita nyatakan miskin. nah, kalau miskin boleh dong naik gaji?

  Atau?


  SUARA PEMBARUAN DAILY
  ----------------------------------------------------------------------
  ----------

  Masyarakat Kecam Kenaikan Gaji DPRD
  JAKARTA - Rencana Gubernur Sutiyoso untuk menambah penghasilan ang- 
  gota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menuai kecaman 
  dari berbagai lapisan masyarakat. 

  Rencana tersebut tidak hanya menyakiti rakyat yang saat ini sedang 
  kesulitan akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tapi juga 
  menusuk rasa keadilan di saat ratusan ribu rakyat miskin harus 
  berebut jatah dana kompensasi BBM.

  Kalangan DPRD DKI Jakarta mulai gerah dengan maraknya pemberitaan 
  soal Rencana kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI Jakarta 
  mencapai minimal Rp 50 juta, termasuk berbagai biaya yang diterima 
  dalam melakukan kunjungan kerja ke berbagai tempat di Ja- karta. 

  Namun, sejumlah anggota dewan membantah dengan menyatakan, tidak 
  semua kegiatan yang mereka laksanakan akan mendulang rupiah 
  (Pembaruan, 15/10). 

  Menurut Zaini, warga Pasar Rebo, Jakarta Timur, pagi tadi, seharusnya 
  Pemprov DKI dan DPRD peka terhadap penderitaan rakyat. Kenaikan gaji 
  anggota DPRD di saat rakyat sedang sulit seharusnya tidak terjadi. 

  "Katanya negara sedang kesulitan uang, makanya BBM dinaikkan. Ini kok 
  bisa-bisanya gaji para pejabat dinaikkan," ujar pedagang asongan yang 
  mangkal di dekat RS Pasar Rebo itu.

  Robi, buruh pabrik yang tinggal di kawasan Pasar Rebo 
  menambahkan, "Kami harus bersusah payah meminta kenaikan UMR (upah 
  minimun regional) agar bisa bertahan hidup. Dan itu sampai saat ini 
  tidak pernah digubris. 

  Sementara wakil rakyat yang kami pilih malah gajinya dinaikkan dengan 
  mudah." 


  Subsidi

  Dia mengingatkan, jika para anggota DPRD sungguh mengerti kondisi 
  rakyat saat ini, mereka harus berani menolak rencana kenaikan 
  tersebut. "Jika tidak, jangan harap kami memberikan dukungan lagi 
  pada pemilu nanti," katanya.

  Aktivis badan eksekutif mahasiswa Jabotabek, Zacki meminta anggota 
  DPRD untuk menolak rencana kenaikan gaji itu. 



  "Lebih baik anggarannya digunakan untuk memberikan subsidi bagi 
  rakyat miskin di DKI yang saat ini sedang kesulitan," ujarnya. 

  Subsidi tersebut, lanjutnya, bisa berupa pendidikan dan pelayanan 
  kesehatan gratis, maupun kenaikan gaji para pegawai rendahan. 

  Program-program pendidikan dan kesehatan gratis yang selama ini 
  didengung-dengungkan pada kenyataannya tidak dilaksanakan di 
  lapangan. "Kenapa itu tidak direalisasikan dulu daripada menaikkan 
  gaji anggota DPRD," ujarnya. 

  Dia tidak yakin, kenaikan gaji anggota DPRD lantas akan menghilangkan 
  korupsi, kolusi dan nepotisme di tubuh lembaga legislative 
  itu. "Buktinya, banyak anggota DPRD yang terlibat proyek-proyek atau 
  menerima komisi untuk mengegolkan proyek-proyek tertentu," katanya. 

  Bahkan dia menyatakan kekhawtirannya para anggota DPRD malah semakin 
  rakus harta dan lupa akan perannya sebagai pembela aspirasi rakyat. 

  Bukan cuma itu, kenaikan gaji anggota DPRD bahkan dinilai oleh warga 
  sebagai bentuk pemerasan terhadap rakyat. "Karena mereka digaji 
  dengan uang rakyat. Sebab itu tindakan menaikkan gaji sama saja 
  memeras rakyat," ujar Butje (57), warga Tanjung Priok, Jakarta Utara.

  Semestinya, menurut dia, dalam kondisi sulit seperti ini anggota 
  dewan lebih memikirkan nasib rakyat dibandingkan harus memikirkan 
  kepentingan pribadinya karena mereka menjadi anggota DPRD merupakan 
  hasil pilihan rakyat juga. "Jadinya ini merupakan pengkhianatan 
  terhadap rakyat," tegasnya.

  Yosef, juga penduduk Tanjung Priok menilai anggota DPRD tidak terlalu 
  salah dalam masalah ini. Justru pokok persoalannya datang dari 
  Pemprov DKI Jakarta yang hendak menaikkan gaji para wakil rakyat itu.

  Dia mengemukakan, anggota dewan juga manusia yang tidak mau menolak 
  jika diberikan rezeki lebih. "Seharusnya pemerintah yang melakukan 
  introspeksi diri karena mereka yang mempunyai keinginan untuk 
  menaikkan gaji anggota dewan," ujarnya.

  Daripada menaikkan gaji anggota DPRD, lanjutnya, semestinya 
  pemerintah daerah lebih fokus kepada kepentingan rakyatnya karena 
  saat ini banyak penduduk Jakarta dalam keadaan sulit menyusul 
  kenaikan harga BBM. 


  Tidak Tepat

  Sementara itu, Ketua Lembaga Studi Sosial, Lingkungan dan Perkotaan 
  Lukman S Mokoginta mengatakan, tidak tepat waktunya untuk menaikkan 
  gaji anggota DPRD karena kehidupan perekonomian masyarakat yang 
  diwakilinya sedang dalam krisis. 

  Alasan Gubernur Sutiyoso menyetujui kenaikan gaji tersebut juga tidak 
  bisa diterima. Pasalnya, pemberian kenaikan gaji dan insentif 
  tersebut tidak bisa menjamin para anggota DPRD tidak bakal korupsi 
  dan mencari proyek sendiri.

  "Soal mereka tidak akan korupsi itu bukan jaminan karena namanya 
  manusia selalu bisa memanfaatkan peluang, jika menurut mereka memang 
  diperlukan," tegasnya.

  Menurut dia, bukan hal yang aneh jika kalangan dewan menerima dengan 
  sukacita kenaikan gaji tersebut. "Tidak mungkin gubernur ujug-ujug 
  (tiba-tiba) memberi dewan kenaikan gaji, itu semua ada mekanismenya. 

  Dimulai dari permintaan dewan yang dibahas dalam badan rumah tangga 
  dan panitia anggaran dewan, selanjutnya baru keluar persetujuan 
  gubernur dan ditandatangani untuk dilaksanakan bersama," paparnya.

  Dia mengakui, jika dibandingkan dengan besarnya Anggara Pendapatan 
  dan Belanja Daerah DKI Jakarta yang tahun depan diperkirakan akan 
  mencapai Rp 15 triliun, jumlah kenaikan gaji dewan yang rata-rata 
  mencapai Rp 50 juta memang tidak seberapa.

  Ketua Forum Warga Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan mengatakan, 
  seharusnya Presiden segera menonaktifkan Sutiyoso agar Komisi 
  Pemberantasan Korupsi bisa segera memeriksanya karena telah 
  mengeluarkan peraraturan gubernur yang berlawanan dengan rasa 
  keadilan masyarakat.

  Dia pun berharap agar para anggota DPRD meninjau kembali kenaikan 
  gaji dan insentif yang diberikan gubernur agar mereka tidak menikmati 
  kesejahteraan di atas penderitaan rakyat. (Y-6/L-11/M-16)



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help Sudanese refugees rebuild their lives through GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/V8WM1C/EbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Kirim email ke