CATATAN KRITIS PRAKSIS GEREJA DUNIA, Bagian Kedua Demikian dengan proses hubungan antara menusia dengan Tuhannya, suatu hubungan transendensi individual dalam bentuk pengalaman-pengalaman pribadinya pada dimensi metafisis, dan terkadang harus mengalami suatu sistematisasi hipokrit yang dipraksiskan oleh gereja-gereja dengan menciptakan alur yang seakan-akan sempurna sesuai dengan kehendak keilahian. Ketika nilai-nilai keimanan yang ditanamkan oleh gereja hanya sebatas persekutuan yang dianggap kudus, ataupun indoktrinasi dari suatu dogma kaku dengan memformalitaskan suatu titah yang dipandang sebagai alat utama dalam proses pembebasan manusia. Dan ketika praksis gereja hanya terfokus kepada sistematika tradisi kegerejaan dengan beberapa varian reformasi hingga perpecahan kecil menjadi sekte-sekte sporadis yang selalu berlindung dibalik kata-kata satu tubuh Kristus, ketika kata-kata tersebut mengalami sakralisasi dan dieksploitasi sebagai salah satu teori pembenaran dari ambisiusitas yang absurd, paradoks, dan sebenarnya lebih cenderung kepada materialisasi keduniawian. Suatu kerohanian yang selama ini diidentikkan dengan hidup di dalam sangkar emas dengan salah satu poros tradisionalnya di Vatikan, eksklusifitas kerohanian dengan memisahkan keduniaan dan kerohanian secara utopian, dan semakin menciptakan jurang yang semakin lebar antara kemanusiaan yang suci dengan kemanusiaan yang penuh dosa. Dan berbagai uniformitas secara sinis dengan praksis pengklasifikasian bagi suatu komunitas yang dianggap pelayan Kristus, dan terlibat dalam klasifikasi keimanan yang hanya dipandang berdasar aktivitas semu dan nilai-nilai ekstrinsik tanpa mengarifi nilai dari keimanan itu sendiri. Bagaimana mungkin nilai-nilai keimanan hanya berdasar realitas visual dengan visualisasi secara sepihak oleh orang-orang yang menganggap dirinya melebihi dari apa yang dilihatnya? Dan dimanakah keabsahan dari proses Ketuhanan, ketika suatu pandangan hanya dilakukan secara sepihak oleh orang-orang yang mendominasi diatas jemaatnya dan gerak dari gereja itu? Dan kondisi semakin diperunyam dengan praksis yang tanpa mengurangi esensi kaku dan terpola secara sentralistik kepada simbol-simbol individual yang dilegitimasi sebagai pengejawantahan dari Ketuhanan, mendapatkan label sebagai orang suci, manusia suci, manusia kudus, dan berbagai label sakralisasi lainnya ketika mencapai purna kehidupan. Dan sangat luar biasa labelisasi demikian, yang ternyata telah mereproduksi partisi-partisi pembedaan antara sesama manusia hanya berdasarkan pada penafsiran kaku dan fanatis dari beberapa mode dogma Alkitab yang direvisi dengan berbagai tafsir logika kemanusiaan yang serba terbatas, dan tafsir tersebut mengalami praksis sakralisasi dengan melahirkan dogma-dogma rentetan lanjutan. Demikian dengan wafatnya Paus Yohanes Paulus II dan Paus-Paus lainnya pada ratusan tahun kebelakang, yang mengalami labelisasi kesucian dari para pengikut fanatisnya sebagai wujud praksis keimanan yang absurd, bagaimana dengan kematian seorang narapidana kriminal yang hanya mempertahankan hidupnya dan kehidupan anak istrinya di rumah? Kenapa labelisasi diberikan secara sinis dengan memisahkan kehakikatan kemanusiaan manusia secara keimanan sepihak? Jadi dimanakah keimanan hakiki itu ketika praksis labelisasi dengan suatu kriteria yang ambigu dan duniawi pula? Dan ternyata kehidupan manusia selalu diultimatum dengan berbagai labelisasi seronok dan vulgar yang dipraksiskan oleh orang-orang yang megklaim suatu keimanan tanpa basis rasionalitas kemanusiaan yang berkorelasi dengan kedinamisannya. (Bersambung) April 2006, Leonowens SP Mobile: +62-856-605-1313
--------------------------------- New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big. [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/