Kalau penyelesaiannya dengan komunikasi, pengampuan dan berdo'a agar tidak 
terjadi lagi, saya usulkan untuk pencegahannya adalah kita harus berani berkata 
tidak untuk melakukan selingkuh (jangan sekali-kali mencoba untuk selingkuh).
   
  Ada yang berpendapat bahwa cinta itu indah yang datangnya dari Tuhan, apabila 
suatu saat cinta itu menghampiri Anda maka Anda tidak akan bisa untuk 
menolaknya. Ada juga yang berpendapat boleh makan nasi diluar tapi bungkusnya 
jangan dibawa pulang. 
   
  Hari Sudibyo
  Email : [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]

MANG UCUP <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Wah mang Ucup ini lagi benar-benar mabok kali, moso sih dianjurkan untuk
berselingkuh. Apakah mang Ucup tidak tahu bahwa berselingkuh itu merupakan
dosa berat dan dalam Alkitab pun hukumannya adalah mati di rajam. Walaupun
demikian berdasarkan hasil jajak pendapat ternyata dua dari tiga pria di Jkt
pernah berselingkuh. Dan para selebritis pun dengan bangga pamer di berbagai
macam mas media anak hasil dari perselingkuhannya. Hal ini mengakibatkan
terjadinya perubahan pola pikir bagi sebagian besar penduduk di Jakarta
dimana mereka mempunyai prinsip: "selama di rumah ia adalah suami (istriku),
masa bodo urusan diluar terserah, yang penting jangan sampai kepergok olehku
dan uang gaji tetap mengalir utuh"

Jadi boro-boro takut dosa, bahkan hal kebalikannya terjadi, dimana mereka
menilai bahwa perselingkuhan ini telah membuat hidup mereka jadi lebih
hidup. Mirip dengan rokok; disetiap bungkus rokok di cantumkan peringatan
bahwa merokok itu penyebab kanker dan gangguan kesehatan, tetapi dilain
pihak di promosikan ini dapat membuat hidup jadi lebih hidup. Dan ironisnya
pula banyak pentas olahraga yang disponsori oleh perusahaan rokok jadi
peringatan itu tidak bermakna lagi dan terkesan hanya sekedar basa-basi
saja. Dalam teori psikologi, kenyataan ini akan menciptakan kekacauan
berfikir atau dalam bahasa Sundanya disebut dissonance cognitive.

Tanya saja sama diri sendiri siapa sih yang mau cuek lagi mengenai masalah
perselingkuhan. Rasa berdosa pun ora ono ! Dengar saja gosip atau
kesaksian-kesaksian mereka di kantor, dimana dengan bangga mereka mengumbar
pengalaman selingkuhnya sebagai sebuah prestasi keperkasaan, atau keseksian.
Merasa bangga karena telah berhasil menggaet Daun Muda atau bisa merasakan
Goyang Randa. Perempuannya demikian dimana mereka merasa bangga kalau bisa
berhasil menaklukan boss atau menjerat suami orang walaupun hanya sekedar
One Night Stand. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa anjang berselingkuh
paling banyak terjadi di tempat pekerjaan 33% sedangkan di bar atau klab
malam hanya 20% saja,  jadi tidaklah salah kalau ada pribahasa "Tresno
jalaran soko kulino"

Hanya perlu diketahui bahwa berselingkuh itu adalah satu-satunya dosa yang
melibatkan dan menghancurkan diri sendiri. Secara emosionel timbulnya rasa
bersalah, depresi. Secara jasmani bisa ketularan penyakit kelamin, AIDS
maupun hamil. Secara rohani kehilangan kehidupan masa depan.

Proses berselingkuh itu terjadinya secara bertahap tetapi skemanya selalu
sama:  pertama dimulai dengan icip-icip dahulu, akhirnya terjebak dan tidak
bisa menghentikannya lagi, sehingga terjadinya konflik dan risiko yang
berkelanjutan. 

Serapih-rapihnya bangke di bungkus, baunya pasti akan tercium juga, begitu
juga dengan perselingkuhan pada suatu saat pasti akan terkuak, entah ini
secara berangsur ataupun dengan tiba-tiba. Bagi sang pelaku selingkuh merasa
dirinya dipermalukan yang membuat dirinya jadi gusar, sedih maupun bingung.
Pikiran pertama yang sering timbul bagaimana saya bisa menyelamatkan
hubungan perkawinan yang telah dibina bertahun-tahun, demi anak maupun
karier.

Perselingkuhan merupakan salah satu dari krisis yang  paling menghancurkan
dalam pernikahan, karena dengan hubungan itu, impian, harapan, dan
kepercayaan salah satu pasangan yang dikhianati dihancurkan oleh pasangannya
yang lain. Maka dari itu tugas utama Anda adalah mengembalikan kepercayaan
kepada pasangan hidup Anda, karena Anda yang bersalah jadi Anda harus
belajar bersabar untuk menghadapi emosi, kekecewaan maupun amarah dari
pasangan hidup Anda.

Sedangkan apabila Anda yang menjadi korban pada umumnya Anda ingin
mengetahui lebih rinci lagi tentang pengkianatan yang dilakukan pasangan
Anda, seperti berapa kali ia  mengadakan hubungan seks, dimana saja ia
bertemu dengan pasangan gelapnya, dll. Keinginan untuk mengetahui ini timbul
karena didorong oleh keinginan untuk merasa lebih menderita atau memperoleh
lebih banyak bukti untuk menghukum dia. Tetapi percayalah pengetahuan ini
hanya akan membuat luka Anda menjadi semakin dalam, semakin nyeri maka dari
itu hindarilah untuk tidak menggalinya lebih jauh dan lebih dalam lagi,
karena toh tidak akan ada manfaatnya.

Jangan memojokkan dia di rumah ataupun dilingukungan keluarganya, karena hal
ini akan membuat dia jadi lebih menderita sehingga memaksa dia untuk
meninggalkan rumah. Dan akhirnya ini bisa dijadikan alasan sebagai
pembenaran atas tindakannya. 

Jangan pula bertanya, "Mengapa engkau bisa jatuh cinta sama dia?" atau
"Mengapa engkau melakukan itu ?" sebab hal-hal ini terlalu sulit untuk
dijawabnya, sehingga kalau dipojokkan terus-menerus akhirnya ia akan
mengarang-ngarang suatu jawaban yang hanya sekedar untuk menyenangkan Anda.
Cobalah jawab pertanyaan kenapa Anda senang makan Pizza, tentu sukar
dijawab, karena selera orang itu berbeda.

Dan yang terpenting dari segala-galanya janganlah mengambil keputusan untuk
cerai, sebab seperti juga burung apabila kandangnya sudah di tutup jangan
harap ia akan bisa balik kembali. Cara penyelesaian yang paling baik ialah
komunikasi, pengampunan dan doa agar hal yang serupa tidak terulang.
         
Mang Ucup
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]



    
---------------------------------
  YAHOO! GROUPS LINKS 

    
    Visit your group "ppiindia" on the web.
    
    To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
    
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 

    
---------------------------------
  



                
---------------------------------
Love cheap thrills? Enjoy PC-to-Phone  calls to 30+ countries for just 2ยข/min 
with Yahoo! Messenger with Voice.

[Non-text portions of this message have been removed]





***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke