Kalau terbiasa dengan pola pikir memvisualisasikan Tuhan seperti
manusia, memang jadi begini pola pikirnya...:-). Tuhan repot, Tuhan
gak ada kerjaan...

Orang spt ini tidak pernah bisa berfikir tentang keMaha-Penyayang
Tuhan (Sekaligus KeMaha-Kuasa-an Tuhan) kepada manusia sehingga
segala keperluan manusia (termasuk ilmu) telah Dia berikan dalam
ayat-ayatNya. Juga tak pernah merenung tentang KeMahasucian Tuhan.

Maha Suci Tuhan dari sifat-sifat yang tercela....

wassalam,
pengacaratuhan...:-)

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Free Thinker <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Iya.. repot amat alkitab ngurusin soal ekonomi. Emangnya Tuhan
nggak ada kerjaan lain apa? Hehehe....
>   
>   Danardono's just right on!
>
> RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <linadahlan@>
wrote:
>
> ----deleted---------
>
> >Jadi, artikel dibawah itu sekedar utk menunjukkan konsep Islam
dalam
> hal ekonomi (yg memang masih dalam taraf yg umum). Ada baiknya
kalau
> ada artikel konsep Kristen dalam hal ekonomi juga. Ato, biasanya
> mbah lebih canggih dalam agama Budha (ketimbang Kristen): adakah
> konsep Budha dalam berekonomi?
>
> ------deleted-------------
>
> Jawabannya jelas: secara langsung TIDAK ada. mengapa?
>
> Karena ajaran Kristiani, maupun Buddhisme mengarah pada tataran
moral,
> spiritual. Kristus mengajarkan, apa yang dituju, sebagai manusia,
> mencapai surga. Bagaimana hidup didunia, diatur oleh MANUSIA
sesuai
> dengan ajaran Kristus. Salah satu ajaran utama adalah "membagi
roti
> dan ikan". dan untuk mendekatkan diri pada Tuhan, hendaknya
menjauhkan
> diri dari hal hal materi. jadi, bagaimana Kristus akan mengatur
uang
> yang adalah masalah materi?
>
> Buddha, samasekali tak memasalahkan bagaimana mengatur ekonomi,
karena
> hidup ini, bagi beliau, adalah sekedar bentuk dari perjalanan
jiwa.
> malah, tujuan utama, pencapaian Nibbhana, adalah berarti tidaklagi
> lahir dalam bentuk manusia. jadi tak memerlukan ekonomi.
>
> Masalahnya dalam hal ini, ialah, bukan kok apakah agama lain adfa
> konsep atau tidak, tetapi, bagaimanakah agama mau menawarkan
konsep
> duniawi yang selalu berubah dari saat kesaat dan berganti sikon?
>
> Saya saja, yang belajar banking di Universitas Hamburg, hampir tak
> mungkin memakai banyak textbook, yang di design untuk sikon
perbankan
> kala itu. Pada saat itu, misalnya banyak diuraikan mengenai Bill
of
> Exchange, Letter of Credit, dlsb, yang kini sudah hampir 90%
berubah.
>
> Kini muncul bentuk bentuk financial engineering atau hybrid
finance,
> yang dikala saya stuy, belum dapat dibayangkan.
>
> Nah, Islam muncul dengan resep yang terpaku mati, dalam bentuk
dogma,
> yang sulit dijabarkan.
>
> Apa yang saya katakan mudah dilihat dan dibuktikan. Dunia negara
> negara makmur memakai system perbankan, yang ditumpu oleh konsep
> konsep yang dikembangkan secara mutakhir. Misalnya dalam financial
> engineering. Tetapi, tak satupun, negara Muslim yang berhasil
> menterapkan apa yang dinamakan konsep ekonomi Islam, dan
membuahkan
> hasil.
>
> Bangsa bangsa maju, tak membutuhkan samasekali, untuk memakmurkan
> negara mereka, sebuah konsep ekonomi dari agama mereka. Austria,
> Jerman, Swiss dll tak membutuhkan konsep ekonomi Kristen; Jepang,
> Korea, Singapura dan RRT tak membutuhkan konsep ekonomi Buddhawi.
>
> Ekonomi adalah masalah nalar ditumpu moral,yang diatur dalam
peraturan
> peraturan khusus, bukan masalah wahyu.
>
> Salam
>
> danardono
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
*********************************************************************
******
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
>
*********************************************************************
******
>
_____________________________________________________________________
_____
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan
dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>    
> ---------------------------------
>   YAHOO! GROUPS LINKS
>
>    
>     Visit your group "ppiindia" on the web.
>    
>     To unsubscribe from this group, send an email to:
>  [EMAIL PROTECTED]
>    
>     Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
Service.
>
>    
> ---------------------------------
>  
>
>
>
>            
> ---------------------------------
> Love cheap thrills? Enjoy PC-to-Phone  calls to 30+ countries for
just 2ยข/min with Yahoo! Messenger with Voice.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




SPONSORED LINKS
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn
Indonesian language course


YAHOO! GROUPS LINKS




Reply via email to