Ada yang nonton acara "Republik BBM" senin kemaren gak? Sayangnya
saya gak nonton. Kata yang nonton, disitu Effendi Gozalinya
menasehatkan supaya buruh utk berdemo yang tidak merusak karena
kerugiannya akan ditanggung kita semua dan akan menguntungkan
pengusaha. Sebagai gantinya, kenapa semua buruh gak mogok bayar
restitusi aja?...:-))

Kebayang gak?

wassalam,
--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> GALAMEDIA
>
> 04/05/2006 Buruh Ngamuk, Jakarta Lumpuh
>     
>
>       
>       engkos kosasih/gm    
>     
>             RATUSAN petugas dilengkapi kendaraan lapis baja dan
senjata gas air mata berusaha membubarkan aksi buruh yang melakukan
perusakan di depan Gedung DPR/MPR RI, Jln. Gatot Subroto Jakarta,
Rabu (3/5).
>              
>           
>     
> JAKARTA, (GM).-
> Aksi demo sekitar 120 ribu buruh yang dimobilisasi Konfederasi
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di halaman Gedung DPR/MPR
RI di Jln. Gatot Subroto Jakarta, Rabu (3/5) berakhir rusuh. Buruh
mengamuk karena pimpinan DPR RI dinilai lambat merespons tuntutan
mereka agar mengeluarkan pernyataan resmi yang menolak draf
(rancangan) revisi Undang-undang Ketenagakerjaan (UUK) No. 13 Tahun
2003.
>
> Akibat amuk buruh tersebut, Kota Jakarta, khususnya di sekitar
Jln. Gatot Subroto, Jln. M.H. Thamrin, dan sejumlah ruas jalan
lainnya lumpuh total mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 17. WIB.
>
> Pemantauan wartawan HU Galamedia, Engkos Kosasih yang meliput
langsung jalannya aksi tersebut menunjukkan, para buruh yang kali
ini massanya jauh lebih besar dibandingkan dengan aksi buruh dua
hari sebelumnya tampak beringas dan anarkis.
>
> Dalam aksi kemarin, para buruh tampak tidak terkendali. Sekira
pukul 13.15 WIB puluhan oknum buruh mendobrak dan menjebol pagar
Gedung DPR RI sepanjang 8 meter dan tinggi 2,5 meter.
>
> Namun, aksi buruh berhasil dihadang oleh ratusan petugas
kepolisian yang dilengkapi senjata dan peralatan pengamanan lainnya
sehingga aksi mereka sulit menerobos barikade petugas.
>
> Para buruh kembali beringas, ketika menunggu surat resmi penolakan
draf revisi UUK dari DPR RI. Bahkan, Wakil Ketua Umum DPP KSPSI,
Syukur Sarto dan Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja
Transportasi Indonesia, Karmen Siregar serta Wakil Ketua DPR RI, H.
Zaenal Ma'arif yang berusaha menenangkan aksi buruh, tidak digubris
oleh massa.
>
> Sebagian massa buruh malah tetap melakukan perusakan pagar
pembatas jalan tol, pagar Gedung DPR RI, dan membakar ban bekas di
sejumlah titik di Jln. Gatot Subroto. Selain itu, para buruh juga
sempat melemparkan benda keras ke barikade petugas.
>
> Karena aksi massa makin tidak terkendali, sekira pukul 16.00 WIB
sejumlah petugas kepolisian berusaha menghalau dan membubarkan massa
buruh yang beringas, bertindak anarkis, dan melakukan perusakan itu.
Bahkan, sesekali petugas menembakkan gas air mata kepada kerumunan
massa. Akibatnya, ribuan buruh banyak yang kocar-kacir dan tunggang
langgang berlarian mencari tempat aman dari gas air mata itu. Namun,
aksi tersebut tidak sampai menelan korban jiwa.
>
> Setelah dilakukan tindakan represif oleh petugas, sekira pukul
16.30 WIB, kerumunan massa perlahan-lahan bisa diantisipasi dan
dibubarkan. Hingga pukul 17.00 WIB, suasana Gedung DPR RI kembali
bebas dari aksi buruh, sedangkan di sekitar Jln. Gatot Subroto yang
sebelumnya sempat lumpuh hingga beberapa jam, kembali beroperasi.
Para buruh pun kembali ke rumahnya masing-masing.
>
> Pemicu kerusuhan
>
> Keberingasan sebagian oknum buruh itu diduga pemicunya adalah
pernyataan pemerintah yang bersikeras memaksakan kehendaknya
merevisi UUK tersebut. Selain itu, juga dipicu oleh keterlambatan
lembaga legislatif yang diminta buruh agar membuat pernyataan resmi
yang berisi penolakan terhadap draf revisi UUK itu. Bahkan, sekitar
50 orang perwakilan buruh yang tengah berdialog dengan Wakil Ketua
DPR RI, Soetardjo Surjoguritno dan H. Zaenal Ma'arif serta Ketua
Komisi IX DPR RI, dr. Ribka Tjiptaning malah berlangsung kisruh.
>
> Setelah sekitar 30 menit melakukan dialog, Soertadjo langsung
menandatangani pernyataan sikapnya, yaitu menolak dengan tegas
amandemen/revisi UUK, mendukung gerakan KSPSI dalam melakukan
penolakan revisi UUK, dan tidak akan melakukan pembahasan terhadap
revisi UUK tersebut.
>
> Akan tetapi, pernyataan wakil dewan itu langsung ditolak oleh
perwakilan para buruh. Sebab, dalam pernyataan sikapnya, anggota
dewan itu dinilai tidak legal karena tidak menggunakan kop surat dan
cap lembaga DPR RI. Penolakan buruh itu menjadikan suasana kisruh.
>
> Untuk mengendalikan emosi para buruh, Wakil Ketua DPR RI, H.
Zaenal Ma'arif kembali mendatangi perwakilan para buruh yang tengah
menunggunya di ruang Nusantara I itu. Karena tidak ada kesepakatan
dalam dialog yang kedua kalinya, akhirnya para pimpinan di lembaga
DPR RI itu secara mendadak mengadakan rapat pimpinan (rapim).
>
> "Pernyataan yang ditandatangani para anggota dewan itu diragukan
legalitas dan pertanggungjawabannya. Ada indikasi apa dengan lembaga
dewan itu sehingga tidak mengeluarkan surat pernyataan resmi
penolakan revisi UUK?" ujar Ahmad Setiadi, pengurus DPC KSPSI Banten
kepada wartawan.
>
> Di tempat yang sama, Kusnadi dari pengurus DPC KSPSI Tangerang
menambahkan, ia mengharapkan DPR RI mengeluarkan pernyataan resmi
penolakan amandemen UUK dengan dibubuhi kop surat lembaga tersebut.
>
> Akhinya, setelah lama menunggu di ruang sidang Nusantara I itu,
sekira pukul 17.00 WIB para pimpinan dewan langsung mengeluarkan
surat pernyataan resmi penolakan amandemen/revisi UUK itu.
>
> Selain itu, dalam surat tersebut juga disebutkan, lembaga DPR RI
mendukung gerakan SPSI dalam melakukan penolakan revisi UUK dan
tidak akan melakukan pembahasan terhadap revisi UUK tersebut.
>
> Aksi kedua kalinya
>
> Menurut Ketua Umum DPP SPTSK KSPSI, Sidabutar, S.H. dan Wakil
Ketua DPP KSPSI, Drs. Syukur Sarto, M.Si. kepada wartawan sesaat
sebelum diterima lembaga DPR RI mengatakan, aksi buruh ini merupakan
yang kedua kalinya dan sebagai tindak lanjut dari aksi sebelumnya ke
Istana Presiden dan Wakil Presiden RI pada 5 April lalu.
>
> "Seperti aksi sebelumnya, aksi buruh kali ini juga menuntut hal
yang sama, yaitu penolakan amandemen revisi UU Ketenagakerjaan.
Maka, melalui lembaga DPR RI kami mendesak pemerintah agar
membatalkan draf revisi UUK itu. Sebab, dengan adanya rencana draf
dan hingga disahkannya revisi itu, akan merugikan para pekerja,"
kata Syukur Sarto kepada "GM" sambil berjalan menuju Ruang Sidang
Nusantara I DPR RI.
>
> Menguatkan pembatalan
>
> Sementara itu, Ketua DPC KSPSI Kab. Bandung, Baban Warsana
mengatakan, dengan adanya surat resmi penolakan draf revisi UUK itu
dapat menguatkan pembatalan revisi UUK itu. Disinggung bagaimana
kalau pemerintah memaksakan kehendaknya merevisi UUK itu, ia
mengatakan, "Oh, tidak bisa. Itu sudah keputusan resmi dari lembaga
DPR RI sebagai wakil rakyat. Sementara itu, Presiden yang mewakili
pemerintahan pun yang akan merevisi UUK itu dipilih oleh rakyat,"
katanya, sambil menambahkan, ia sangat gembira dengan adanya
pernyataan resmi dari wakil rakyat itu. Ia mengimbau para buruh,
mulai hari ini, Kamis (4/5), bekerja kembali seperti biasanya.
>
> Aksi damai di Bandung
>
> Di Kota Bandung, massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Cabang Bandung mendatangi
Gedung DPRD Jabar, berjalan damai, Rabu (3/5). Kedatangan ribuan
massa KSPSI ke gedung dewan untuk meminta dukungan anggota DPRD
Jabar dan Gubernur Jabar untuk menolak draf revisi UUK No.13/2003.
Massa KSPSI ini datang secara bergelombang menggunakan ribuan sepeda
motor dan berjalan kaki. Tiba di depan gedung dewan, mereka langsung
melakukan orasi-orasi yang menuntut anggota dewan dan pemerintahan
Jabar menolak revisi UUK No. 13 serta meminta perguruan tinggi yang
ditunjuk pemerintah agar tidak melanjutkan kajian revisi UUK No.13
2003 tersebut.
>
> Makin siang suasana makin panas dengan kedatangan ribuan massa
KSPSI dari Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung. Ribuan massa KSPSI ini
merangsek ingin masuk ke dalam halaman gedung dewan, namun tertahan
pintu gerbang yang kuat. Karena tidak bisa masuk ke dalam halaman
gedung, massa pendemo akhirnya menggoyang-goyangkan pintu gerbang di
bawah pengawasan 1.000 petugas kepolisian dari Polwiltabes Bandung.
>
> Aksi massa KSPSI ke arah anarkis yang menjurus pada perusakan
pintu gerbang gedung dewan berhasil diredam oleh Ketua KSPSI Kota
Bandung, Soekarna Bratakusumah. Dia kemudian menuju gedung dewan
untuk berdialog dengan anggota dewan.
>
> Kurang lebih satu jam berdialog dengan anggota dewan, akhirnya
Soekarna berhasil membawa sejumlah anggota dewan, seperti Wakil
Ketua DPRD Jabar, Rudi Harsa Tanaya, Ketua Komisi E, Nur Supriyanto,
dan anggota lainnya.
>
> Para perwakilan DPRD Jabar ini dengan tegas mendukung aksi massa
KSPSI untuk menolak UUK No. 13/2003 dan revisinya. Bahkan, kata
Rudi, DPRD Jabar meminta perguruan tinggi yang ditunjuk pemerintah
agar tidak melanjutkan kajian revisi UUK No.13/2003.
>
> "Kami dengan tegas menolak revisi UUK No.13/2003 dan meminta
perguruan tinggi yang ditunjuk pemerintah menghentikan kajian revisi
UUK No.13/2003," tambahnya.
>
> Pernyataan anggota dewan ini spontan mendapat reaksi dari para
demonstran. Mereka meminta perwakilan DPRD Jabar ini untuk
menandatangani pernyataannya tersebut dan kemudian diperbanyak untuk
dibagikan kepada para buruh sebagai jaminan. Diminta hal tersebut,
para perwakilan DPRD Jabar ini tidak bisa berbuat banyak dan
kemudian mengikuti permintaan massa KSPSI tersebut.
(B.105/B.99/luc/ozy/rem/ B.81/ant)**
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>







***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




SPONSORED LINKS
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn
Indonesian language course


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke