Persepsi Terhadap Bencana

Belajar kepada Jepang bencana yang diterima langsung merubah mental
bangsa. Ketika luluh lantak oleh bom atom, bangsa brutal dan fasis
langsung mengubah mentalnya menjadi bangsa pembelajar. Dibawah wajah
nunduk menyerah tanpa syarat Jepang menterjemahkan ilmu Barat ke
dalam bahasa jepang dan diajarkan kepada Bangsanya. Tanpa diketahui
oleh Amerika hanya dalam dua windu lebih semua pengetahuan Barat
sudah diketahui oleh bangsa Jepang. Dan kini Jepang mengungguli
Amerika dalam teknologi.

Kita Berulang-ulang kena bencana tapi tak kunjung berubah. Dalam
suasana krisis justru banyak orang memilih kesempatan dalam
kesempitan. Menurut teori spiritual bangsa-bangsa akan terkena tiga
jenis musibah, yaitu: Pertama, Musibah yang datang dari luar ulah
manusia (ba'sa) Kedua, Musibah karena ulah manusia (dlorro') Ketiga,
Musibah karena dipermainkan (zulzilu)

Kita sekarang terkena ketiga-tiganya, yakni terkena bencana alam
terus menerus, kedua dililit problem salah urus. Ketiga,
dipermainkan negara donor dan dipermainkan penghianat bangsa.
Tinggal satu fase bagi kita, belok kiri tenggelam, belok kanan
bangkit. Kebangkitan kita hanya mungkin jika bangsa ini melakukan
taubat nasional yakni menata kehidupan dengan prinsip keadilan dan
bermartabat

Wassalam,
agussyafii

http://mubarok-institute.blogspot.com
Center For Indigenous Psychology
(Pusat Pengembangan Psikologi Islam)
diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA







***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




SPONSORED LINKS
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn
Indonesian language course


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke