Mungkin, suatu saat akan tiba masanya, dimana kita cukup matang, 
untuk tak membutuhkan ayat ayat untuk bahan pembahasan.

Sementara ini bangsa ini masih berputar ditempat mencari jatidiri. 
dari pemimpin negara sampai si orangkecil, menyajikan ayat dalam 
tiap kesempatan.

Ayat adalah bagian dari agama, dan selalu ethis. Agama agama yang 
ada, adalah agama bangsa ini, jadi bukan agama orang lain.

Pembahasan dalam arti pencerahan selalu bermanfaat. RUU APP. 
SISDIKNAS, Perda Tanggerang, dll.

Salam

danardono


--- In ppiindia@yahoogroups.com, Free Thinker <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Tuan-tuan yang baik...
> Saya saran sedikit... 
>   Rasanya lebih baik nggak usah membahas ayat-ayat atau hal-hal 
yang spesifik dari agama lain. Rasanya tidak etis.... apalagi sampai 
ada ayat-ayat segala. 
> 
> Saya percaya ada penjelasan logis (berikut konteks yang sesuai 
zaman) untuk setiap ayat yang ada dalam kitab suci, tak peduli dari 
agama manapun. Dan pembahasan yang dalam tentang itu bukan di sini 
tempatnya.
>    
>   OK, selamat berdiskusi.
>    
>   -US
> 
> Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>           nggak mengakui ya, kalo itu wahyu yg udah diotak atik 
akal manusia.
> nih, tambah satu lagi, wahyu yg di otak atik akal manusia. tanya 
kenapa
> umar ra pakai melepas jilbabnya si budak wanita ?
> 
> TANYA KENAPA ???? !!!!
> 
> <http://masarcon.multiply.com/>
> From: "Chae" [EMAIL PROTECTED]
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Sent: Friday, August 05, 2005 9:44 AM
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab
> 
> Seketika sang Khalifah pun menegur keras dengan Nada
> marah "ya laka'! Atatasyabbahina bi al-hara-ir? Alqi
> al-qina'!"("perempuan celaka! Apakah engkau ingin menyerupai 
perempuan
> merdeka? Buka kerudung itu!).
> 
> Peristiwa di atas dituliskan oleh Ibrahim bin `Umar al-Biqa'iy (w. 
885
> H) dalam karangannya Nazhm al-Durar fi Tanasub al-Ayat wa al-Suwar
> (Beirut: Dar al-Kutb al-`Ilmiyah, 1415/1995, jilid VI, halaman 
136).
> Pelarangan Umar itu diungkapkan lebih eksplisit dalam kitab Al-
Mughni
> (Mesir: Al-Manar, 1348, tashhih oleh Sayed Rasyid Ridha, jilid I,
> halaman 643) karangan Ibnu Qudamah (w.603H):
> 
> "Inna `umar ibn al-khattab kana la yad'u amah taqna'u fi 
khilafatihi
> wa qala innama al-qina' lil hara-ir."
> (`Umar bin Khattab tidak memberikan toleransi bagi budak perempuan
> untuk mengenakan kerudung di masa kekhalifahannya. `Umar berkata:
> `kerudung itu hanyalah bagi perempuan merdeka'.)
> 
> Mengapa Umar bin Khattab menyatakan "kerudung itu hanyalah bagi
> perempuan merdeka"?
> 
> Pada zaman Rasul dan Umar ra, Jilbab (please note*jenis pakaian 
yang
> disebutkan dalam Alquran Surah Al-Ahzab ayat 59) dan khimar (jenis
> pakaian yang disebutkan dalam Alquran Surah An-Nur ayat 24). Jilbab
> itu sebenarnya merujuk ke jenis pakaian yang dipakai oleh perempuan
> Iran saat ini, jubah hitam panjang yang menutupi tubuh pemakainya 
dari
> ujung kepala hingga ujung kaki, jadi sudah included Jilbab versi
> Indonesia yaitu penutup kepala) merupakan pakaian identitas secara
> simbolik membedakan wanita merdeka dari para wanita budak.
> 
> Syahdan ketika para2 istri Nabi dan wanita2 lainya hendak membuang
> hajat atau keluar rumah pada malam hari , mereka sering mendapatkan
> gangguan dari para kelompok pemuda dan ketika mereka di tegur, 
mereka
> berkilah karena mereka tidak tahu kalau para perempuan itu bukan 
budak.
> 
> memang para budak khususnya budak perempuan dalam budaya arab pada
> saat itu boleh di "ganggu" dalam arti bisa menjadi target pelecehan
> seksual.
> 
> Jalal al-Din al-Suyuthi (w. 911 H) dalam kitabnya Al-Durr al-
Mantsur
> fi al-Tafsir al-Ma'tsur (Beirut: Dar al-Fikr, 1414H/1993M, Jilid 
VI,
> halaman 659) menyatakan bahwa sebelum ayat ini diwahyukan, banyak
> laki-laki di Madinah yang mengikuti perempuan mukmin dan mengganggu
> mereka, jika laki-laki itu ditegur, maka mereka akan berkata: `saya
> kira dia budak perempuan' maka Tuhan memerintahkan perempuan-
perempuan
> mukmin untuk membedakan pakaian mereka dari pakaian budak, dan
> mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka.
> 
> kalimat dzalika adna an yu'rafna fala yu'dzaina (yang demikian itu
> supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak
> diganggu) dalam ayat di atas, Menjadi berkaitan dengan alasan2 yang
> dikemukakan di atas. Mereka di kenali sebagai apa? tidak di ganggu
> oleh siapa??
> 
> Menjadi jelas ketika jilbab di pandang sebakai simbol dari 
identitas,
> kita bisa memahami mengapa Umar ra sama sekali tidak memberikan
> toleransi kepada para budak wanita untuk menggunakan atau memakai
> Jilbab.
> 
> Keterangan yang lebih jelas mengenai kebijakan Umar itu dapat 
ditemui
> dalam kitab Al-Dzakhirah (Beirut: Dar al-Gharb al-Islami, 1994, 
tahqiq
> oleh Muhammad Hajji, jilid 2, halaman. 103) karangan Syihab al-Din
> Ahmad ibn Idris al-Qarafi (w. 1285M/684H) yang menyebutkan:
> 
> "Wa qad kana `Umar radhiyallahu anhu yamna'u al-ima' min al-izar, 
wa
> qala li ibnihi alam ukhbir anna jariyataka kharajat fi al-izari wa
> tasyabbahat bi al-harair, wa law laqaituha la awja'tuha dharban. 
Ma'na
> nahi `Umara radhiyallahu `anhu al ima' `an tasyabbihinna bil 
harair:
> anna al-sufaha' jarrat `adatuhum bi al-ta'arrudh lil-ima' duna
> al-harair, fa khasiya radhiyallahu `anhu an yaltabis al-amra
> fayata'arradha al-sufaha' lil harair dzawat al-jalalah, fa takunu
> al-mufsidatu a'zham; wa hadza ma'na qawlihi ta'ala: dzalika adna an
> yu'rafna fala yu'dzaina, ay an yatamayyazna bi `alamatihinna `an
> ghairihinna!"
> 
> ("Sesungguhnya `Umar r.a melarang budak perempuan dari [mengenakan]
> izar (secara harfiah dapat berarti sarung yang menutupi badan, atau
> pun jilbab), dan ia berkata kepada anaknya: "tidakkah benar berita
> bahwa budak perempuanmu keluar rumah dengan memakai izar dan
> menyerupai perempuan merdeka, jika aku menjumpainya akan kupukul 
dia.
> Makna `Umar r.a melarang budak perempuan dari menyerupai perempuan
> merdeka adalah karena kaum berandalan tetap melakukan kebiasaan 
mereka
> dalam hal mengganggu budak perempuan dan tidak kepada perempuan
> merdeka, oleh karena itu `Umar r.a khawatir akan terjadi
> ketidakjelasan [dalam hal pembedaan simbol pakaian- pen.] sehingga
> kaum berandalan itu pun lalu mengganggu perempuan merdeka yang
> memiliki kemuliaan, maka akan terjadi mafsadah yang besar; dan 
inilah
> pengertian perkataan Tuhan: `yang demikian itu supaya mereka lebih
> mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu', yaitu agar
> [perempuan merdeka] membedakan `alamat [karakteristik-
karakteristik]
> mereka dari selain mereka!").
> 
> Untuk lebih baiknya lagi kita bisa mengupas alasan2 kuat yang 
dimiliki
> Umar ra sebagai landasan pelarangan para budak wanita memakai 
jilbab.
> 
> Pertama: dalam kondisi budaya sosial masyarakat pada waktu itu, 
wanita
> budak tidak memiliki hak-hak di mata hukum (harus di akui pada awal
> ajaran Islam, perbudakan tidak dilarang dan hanya berupa
> langkah-langkah untuk lebih membudayakan pelepasan atau memerdekan
> budak dan lebih menekankan hak2 individu budak karena pada saat itu
> menghapus perbudakan justru akan menimbulkan keburukan2 yang lebih
> besar daripada membiarkanya).
> 
> Kedua: karena tidak adanya hak-hak yang dilindungi di dalam hukum 
atau
> keberadaanya di akui dan di lindungi oleh hukum maka siapa saja 
dari
> golongan non budak (orang-orang merdeka) bisa melakukan "gangguan"
> salah satunya adalah pelecehan seksual.
> 
> ketiga: pelecehan seksual pada budak2 khususnya budak perempuan 
yang
> melakukan kegiatan di luar rumah pada malam hari bisa saja berujung
> pada pemerkosaan, baik perorangan ataupun masal.
> 
> "Kana anas min fassaq ahl al-madinah bi al-layl hina yakhtalith
> al-zhulm, ya'tuna ila thuruq al-madinah fa yata'arradhuna li al-
nisa',
> wa kanat masakin ahl al-madinah dhayyiqah, fa idza kana al-layl
> kharaja al-nisa' ila al-thuruq, fa yaqdhina hajatahunna, fa kana
> ulaika al-fassaq yattabi'una dzalika min hunna, fa idza ra-aw 
imraat
> `alaiha jilbab qalu: hadzihi hurrah fakaffu `anha, wa idza ra-aw
> al-mar-ah laysa `alaiha jilbab qalu: hadzihi amah fawatstsibu 
`alaiha."
> 
> (Orang-orang fasik dari penduduk Madinah ketika petang menjelang
> gelap, datang ke jalan-jalan Madinah untuk mengganggu perempuan,
> [karena] rumah-rumah penduduk Madinah sempit, apabila malam
> perempuan-perempuan keluar ke jalan-jalan untuk membuang hajat, 
[dan]
> orang-orang fasik itu mengikuti mereka, jika mereka melihat 
perempuan
> berjilbab mereka berkata: `ini perempuan merdeka' lalu mereka
> menghindar dari perempuan itu, apabila mereka melihat perempuan 
tanpa
> mengenakan jilbab, mereka berkata: `ini budak perempuan' lalu 
mereka
> pun mengerubunginya.)
> 
> Jika seandainya Jilbab tidak di bekukan dalam simbol identitas 
wanita
> merdeka atau Umar ra mentoleransi para budak wanita memakai jilbab
> tentunya Jilbab sebagai simbol identitas wanita merdeka akan samar
> bahkan hilang. Sehingga besar kemungkinan ada wanita merdeka yang
> mengalami "gangguan" pelecehan seksual hingga sampai kepada
> pemerkosaan. Kejadian seperti ini bisa menimbulkan peperangan antar
> kabilah seandainya ternyata perempuan yang mendapatkan gangguan tsb
> adalah salah satu anggota dari kabilah2 tertentu.
> 
> Jadi Rujukan pertama (I)= JILBAB BUKANLAH PAKAIAN MUSLIMAH KARENA 
PADA
> KENYATAANYA SEORANG WANITA DARI GOLONGAN BUDAK WALAU STATUSNYA 
ADALAH
> MUSLIMAH TIDAK BOLEH MEMAKAI JILBAB, KARENA FUNGSI DAN KEDUDUKAN 
JILBAB
> HANYA SEBATAS SIMBOL IDENTITAS SEORANG WANITA MERDEKA.
> 
> Rujukan kedua (II)= PERINTAH MENGUNAKAN JILBAB TIDAK DIMAKSUDKAN 
UNTUK
> MENUTUP AURAT, DALAM HAL INI AURAT TIDAK ADA HUBUNGANYA DENGAN
> PERINTAH MEMAKAI JILBAB TERHADAP WANITA MERDEKA DI ZAMAN NABI.
> 
> Chae
> 
> On 6/23/06, Tampubolon, Mohammad-Riyadi <
> [EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Menurut anda itu atas perintah wahyu..??? Mmmmmm mungkin 
wahyudin ari
> > condro...
> >
> > v (^_^)
> >
> >
> > -----Original Message-----
> > From: ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com> 
[mailto:
> > ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com>] On
> > Behalf Of Ari Condro
> > Sent: Friday, June 23, 2006 3:56 PM
> > To: ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com>
> > Subject: Re: [ppiindia] Re: Kompas: Depdiknas Pembunuh
> >
> > lha itu teroris bom bali :p
> >
> > On 6/22/06, Tampubolon, Mohammad-Riyadi <
> > [EMAIL PROTECTED]<Mohammad-Riyadi.Tampubolon%
40unilever.com>>
> > wrote:
> > >
> > > Wahyu yang sudah berubah menjadi hasil olah pikir manusia mana 
bisa
> > > disebut wahyu...?
> > > Manusia yang mengolah wahyu sesuai hasratnya saja yang 
menganggap itu
> > > masih wahyu.. :-p Lalu orang yang termakan omongan orang 
seperti itu
> > > mau disebut sebagai apa...
> > >
> > >
> > > -----Original Message-----
> > > From: ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%
40yahoogroups.com><ppiindia%40yahoogr
> > oups.com> [mailto:
> > > ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com><ppiindia%
40yahoogr
> > oups.com>] On Behalf Of
> > > Ari Condro
> > > Sent: Thursday, June 22, 2006 4:26 PM
> > > To: ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%
40yahoogroups.com><ppiindia%40yahoogr
> > oups.com>
> > > Subject: Re: [ppiindia] Re: Kompas: Depdiknas Pembunuh
> > >
> > > iman dan ilmu,
> > > wahyu dan akal.
> > >
> > > menurut aris, itu tidak berjalan seiring, namun wahyu harus di 
atas
> > > akal.
> > > meski yg dinamakan "wahyu" sudah berubah, menjadi hasil olah 
pikir
> > > manusia dogmatis.
> > >
> > > On 6/22/06, Nugroho Dewanto
> > > <[EMAIL PROTECTED] <ndewanto%40mail.tempo.co.id>
> > <ndewanto%40mail.tempo.co.id>>
> >
> > > wrote:
> > > >
> > > >
> > > > At 01:36 AM 6/22/06 -0700, you wrote:
> > > >
> > > > >Begitu pula saya, saya menyayangi Anda ilalillah, karna 
akidah
> > Islam.
> > > > >Karna Anda saudara saya semuslim, semua yang saya tulis 
dimilis,
> > > > >untuk
> > > > itu
> > > > >tanda sayang saya semuanya Insya Allah. Kritik, saran,
> > > > >nasehat-menasehati
> > > >
> > > > >adalah tanda cinta atau sayang sejati. Atau tanda benci 
sejati,
> > > > >tapi saya
> > > >
> > > > >memilih pilihan pertama.
> > > > >
> > > > >Saya berharap, suatu saat mas Dede berubah menerima syariat 
Islam
> > > > >dan
> > >
> > > > >tak
> > > >
> > > > >menolaknya lagi. Semoga Allah menyayangi Antum dan 
memberikan jalan
> >
> > > > >kebaikan yang diridhoi Allah. Amin salam, aris
> > > > ============
> > > >
> > > > saya menyayangi semua mahluk ciptaan Tuhan tak peduli apa 
agamanya,
> > > > warna kulitnya atau kebangsaannya.
> > > >
> > > > tapi sampai kapanpun saya tak akan menerima syariat islam 
yang
> > > > dibuat manusia di abad ke-7 diterapkan di abad
> > > > ke-21 ini.
> > > >
> > > > di abad ke-7 belum ada lampu lalu lintas --hasil akal budi
> > > > manusia-- untuk mengatur ketertiban di jalan raya. kalau anda
> > > > konsisten dengan syariat dari abad ke-7 mestinya anda tak 
perlu
> > > > patuhi
> > >
> > > > lampu lalu lintas. terabas saja karena itu cuma buatan 
manusia,
> > > > bukan ciptaan Tuhan.
> > > >
> > > > seperti argumen anda menolak demokrasi yang mengatur 
ketertiban
> > > > sosial
> > >
> > > > dan politik manusia, karena itu cuma buatan manusia, bukan 
ciptaan
> > > > Tuhan.
> > > >
> > > > semoga anda mau gunakan akal karunia tertinggi Tuhan yang 
membedakan
> >
> > > > manusia dengan mahluk lainnya itu.
> > > >
> > > >
> > > >
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> > >
> > > 
*********************************************************************
*
> >
> > > **
> > >
> > > ***
> > > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
> > > Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> > > http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> > > 
*********************************************************************
*
> > > **
> > > ***
> > > __________________________________________________________
> > > __
> > > Mohon Perhatian:
> > >
> > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
> > > otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg 
akan
> > > dikomentari.
> > > 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> > > 4. Satu email perhari:
> > > [EMAIL PROTECTED] <ppiindia-digest%
40yahoogroups.com><ppiindia-digest%40yahoogroups.com>5.
> >
> >
> > > No-email/web
> > > only: [EMAIL PROTECTED]<ppiindia-nomail%
40yahoogroups.com>
> > <ppiindia-nomail%40yahoogroups.com>6. kembali menerima email:
> >
> > > [EMAIL PROTECTED] <ppiindia-normal%
40yahoogroups.com><ppiindia-normal%40yahoogroups.com>
> > >
> > > Yahoo! Groups Links
> > >
> > >
> > >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> > 
*********************************************************************
***
> > ***
> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia
> > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> > http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> > 
*********************************************************************
***
> > ***
> > __________________________________________________________
> > __
> > Mohon Perhatian:
> >
> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
> > otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg 
akan
> > dikomentari.
> > 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]<ppiindia-
digest%40yahoogroups.com>5. No-email/web
> > only: [EMAIL PROTECTED] <ppiindia-nomail%
40yahoogroups.com>6. kembali menerima email:
> > [EMAIL PROTECTED] <ppiindia-normal%
40yahoogroups.com>
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> > 
> >
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
>          
> 
>               
> ---------------------------------
> Ring'em or ping'em. Make  PC-to-phone calls as low as 1ยข/min with 
Yahoo! Messenger with Voice.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to