Btw untuk kasus perzinaan dalam syariat Islam, harus ada saksi 4 orang yang 
melihat 'adegan'nya langsung atau si pelaku mengakuinya. Sehingga sulit juga 
orang sembarang menuduh berzina kalau tidak bisa menampilkan 4 saksi. Seorang 
yang menuduh orang lain berzina pun tanpa bukti akan dikenai sangsi 80 kali 
cambuk. 
   
  Tapi bagi muslim yang bertakwa yang kemudian khilaf melakukan zina akan 
menyerahkan diri untuk dihukum karena dia sadar, hukuman dalam Islam berfungsi 
ganda selain mencegah kemaksiatan yang akan terjadi juga penebus dosa di 
akhirat nanti. hal ini pernah terjadi pada masa Rasulullah yakni Al Ghamidiah 
dan Maiz. Keduanya mengadu diri mereka sendiri dan minta rajam karena telah 
melakukan berzina. JAdi penerapan Islam akan makin sempurna bila dilaksanakan 
karena dilandasi keimanan
   
  Islam sangat menjaga kehormatan manusia. BIla ada suami atau istri menuduh 
pasangannya selingkuh maka bila kemudian keduanya disumpah tidak mau mengakui 
maka proses perceraian sudah terjadi. Jadi hati-hati nuduh orang melakukan 
perbuatan mesum. ^_^
 BTW bagaimana dengan hukuman bagi pezina dalam agama nasrani atau kriten? 
bagaimana dalam kitab suci Injil mbak bolehkah saya tahu? terima kasih
   
  salam,
  aris
aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Kalau ditimbang sesuai syariat ISlam, perlu di lihat dia (atau laki-laki 
siapapun arab atau tidak, termasuk non muslim yang setuju SI) sudah nikah atau 
belum. Kalau sudah nikah dirajam hingga mati, kalau belum nikah di cambuk 80 
kali. Perempuannya juga sama. Sehingga dijamin akan sulit menemukan pelacuran 
di Indonesia, kalau pelacuran terjadi karena alasan ekonomi maka tugas negara 
menyantuni warganya seperti di UUD 45 ^_^. Karena dalam syariat Islam, fungsi 
negara adalah pelayan masyarakat.

Tapi berhubung syariat Islam belum diterapkan yah... gimana ya mbak... mengelus 
dada, karena dalam pasal KUHP Indonesia.. perzinaan suka sama suka tidak bisa 
dihukumi...CMIIW



Carla Annamarie wrote:


mba aris..

tanggapannya laki2 arab berwisata sex di indonesia, gimana mba..?





aris solikhah 
.com> To 
Sent by: ppiindia@yahoogroups.com 
[EMAIL PROTECTED] cc 
ups.com 
Subject 
Re: [ppiindia] Bagaimana nih mbak 
07/05/2006 09:45 Aris? Re: Ini Dia Gaya Berlibur 
AM Turis Arab 


Please respond to 
[EMAIL PROTECTED] 
ups.com 











Beberapa hari lalu saya membaca opini di koran tempo mengenai perda
syariah... waduh saya lupa siapa namanya namun beliau ahli sosiologi yang
sekarang sekolah di Amrik.. ada beberapa hal yang ingin dikritisi terkait
perda syariah pertama.. labelisasi Perda syariah....

Bahwa namanya Perda syariah namun isinya jauh dari syariah. Kedua namanya
umum namun subtansinya syariah. Namanya umum tanpa membawa embel-embel
syariah namun isinya berisi nilai moralitas yang disarikan dari syariah.
Ketiga, namanya syariah dan isinya sesuai syariah.
Kadang orang alergi dengan label, meski saya sendiri menganggap label dan
subtansi sama-sama pentingnya. Nah Perda di Indonesia kategori yang mana?

Maka sejauh ini saya sendiri kurang memahami fakta secara mendalam
perda-perda yang dikatakan perda syariah itu sendiri. Misalnya, apakah
aturan memakai rok panjang adalah sudah sesuai syariah, saya menyatakan
tidak atau belum.^_^, namun demikian saya mendukung segala sesuatu yang
sifatnya mengarah pada perlindungan dan penghargaan pada aurat wanita meski
baru bisa tahap demikian.


Sisi lain, di Arab, Irak dan beberapa negara yang dikatakan contoh
menerapkan syariat Islam sejatinya itu hanya parsial, mereka sendiri masih
agak alergi terhadap penerapan syariat Islam secara totalitas. Terbukti
dari aktivis muslim yang memperjuangkan SI secara totalitas meski dengan
cara damai, ditangkap bahkan diantaranya di bunuh. Penjara-penjara penuh,
jadi kasus Abu Bakar Ba;asyir sudah biasa terjadi di sana. Sehingga, negara
tersebut yang selalu disinggung disini, tak layak menjadi contoh penerapan
SI secara totalitas.

Walau penerapan SI secara parsial diterapkan di sana, ada sebuah
informasi yang unik mengenai tingkat kriminalitas di negeri yang diterapkan
SI dibanding negara AS. Tingkat kriminalitasnya jauh lebih sedikit
dibanding AS. Saya lupa sumber informasi ini. Anda bisa mengeceknya
sendiri.

Saya katakan demikian, bukan berarti menunjukkan bahwa SI buruk, tapi
umat ISlam sendirilah yang kadang perlu merenung kenapa mereka menolak
syariat ISlam secara totalitas, apakah mereka meragukan SI itu sendiri?
Bahwa ketika SI diterapkan, terjadi penghancuran kaum minoritas dan
ketakutan-ketakutan yang tak beralasan?

Apakah mereka mau sedikit memahami pemahaman orang yang kadang dikatakan
radikal dalam memperjuangkan SI Islam secara totalitas? Ajaklah berdialog
dengan baik-baik, dekati mereka, jangan menilai dari jarak jauh dan
menuduhnya tanpa dasar.

Padahal orang-orang yang dikatakan Islam Radikal, selalu berusaha
menjauhkan diri dari perbuatan maksiat, menjalin hubungan baik, sopan dan
adil terhadap umat non muslim dan beda agamanya. Apakah mereka melakukan
korupsi, zina, illegal logging, menerima suap untuk SI, ikut terlibat
lobi-lobi penjualan aset negara, suka goyang erotis dan kemaksiatan lain?

Yang mereka peroleh hanyalah cacian, labelisasi radikal, bodoh, teroris,
bego, dan nisbat terhadap label yang buruk? Benarkan mereka sebodoh itu?

Karena mereka berusaha memahami Al Quran dan Hadis yang memerintahkan
demikian, karena mereka memahami dan yakin 100 % bagaimana Syariat Islam
mengatur seluruh aspek kehidupan dan berusaha hidup dengan taat dengannya
walau sangat penuh tantangan . Mereka hanya sangat tegas terhadap
kemaksiatan dan penyimpangan yang menghancurkan hakikat Islam itu sendiri.

Jika seandainya mbah tahu 1,2 juta umat Islam bisa berkumpul dalam aksi
mengawal RUU APP kemarin, sungguh yang mereka lakukan demi sebuah kebenaran
yang mereka yakini. Mereka rela mengeluarkan uang swadaya untuk sebuah
kegiatan tersebut. Berpanas ria, berjalan berkilo-kilo demi sebuah
keyakinan akan suatu kebenaran. Mungkin orang yang tidak memahami akan
berkata, perbuatan sia-sia saja. Namun tidak, itu adalah suatu mata rantai
dari sebuah proses yang panjang......

Impian yang tinggi dimulai dari satu langkah demi satu langkah......pelan
namun pasti...alon-alon asal kelakon kata orang jawa ^_^..
wallahu'alambishawab

salam,
aris





RM Danardono HADINOTO wrote:
**** bagaimana nihh mbak Aris? Kita tertibkan dengan perda syariat?

maju mbak, saya ikut dibelakang...




--- In ppiindia@yahoogroups.com, muhkito afiff
wrote:
>
> Source: http://www.majalahtrust.com/indikator/gaya_hidup/149.php
>
> Ini Dia Gaya Berlibur Turis Arab
>
> Di Puncak, turis-turis Timur Tengah menemukan surga dunia:
pemandangan
> hijau, banyak bunga, air mengalir, dan bidadari berseliweran.
>
> Sen Tjiauw dan A. Sidarta
>
> Bunyi musik terdengar dari sebuah vila: bising, sejenis musik
keras
> dengan irama dan lirik padang pasir. Sebuah jendela yang gordennya
> terbuka mengungkapkan suasana ruang tamu vila yang bising itu. Di
bawah
> lampu nan terang, seorang perempuan berdiri di hadapan seorang
pria
> sambil meliuk-liukkan badannya seirama nada. Kedua tangannya
terentang
> ke atas, pinggulnya diputar-putar. Memang, tak sedahsyat goyang
Inul,
> penyanyi dangdut yang ngetop akhir-akhir ini.
>
> Tapi ada yang lebih memicu aliran darah dari sekotak pemandangan
lewat
> jendela itu: setidaknya, tubuh bagian atas penari itu tak ditutup
apa
> pun. Sebelum segalanya jelas, rupanya penghuni vila menyadari
gorden
> yang terbuka. Tiba-tiba jendela itu pun ditutup.
>
> Para pengintip yang berada di teras sebuah kamar di lantai dua
Hotel
> Jayakarta, Puncak, Jawa Barat, pun kecewa. Mereka adalah wartawan
TRUST.
> Di pertengahan Februari lalu itu, mereka meliput kawasan tersebut,
desa
> yang dikabarkan pada bulan tertentu menjadi Kampung Arab dengan
segala
> gaya berlibur turis Timur Tengah.
>
> Kampung Arab? Nama asli kampung itu sendiri yakni Kampung Sampay,
satu
> dari tiga kampung di Desa Tugu Selatan, satu kilometer di atas
Taman
> Safari, Cisarua, Bogor. Dari Jakarta, jarak menuju kampung ini
sekitar
> 84 kilometer.
>
> Tapi, kalau Anda bertanya kepada penduduk sekitar tentang Kampung
Arab,
> mereka tampak terbengong-bengong. Satu atau dua orang yang tiba-
tiba
> memahami arah pertanyaan akan menjawab: "O, maksudnya Warung
Kaleng?"
>
> Benar, lebih dari Kampung Sampay, lebih dari Kampung Arab, nama
Warung
> Kaleng dikenal bukan saja oleh warga setempat, tapi juga sopir
taksi di
> Bandara Soekarno-Hatta. Masuklah ke sembarang taksi, lalu sebut
Warung
> Kaleng; dijamin Anda akan sampai ke Desa Sampay, Kelurahan Tugu
Selatan,
> Kecamatan Cisarua, Bogor.
>
> Warung Kaleng sebenarnya adalah sepotong Jalan Jakarta-Puncak di
> kilometer 84, tak lebih dari 50 meter panjangnya. Di kanan-kiri
jalan,
> berjajar 30-an warung. Ini yang unik, papan-papan nama warung itu
bukan
> hanya berhuruf latin dengan kata-kata bahasa Indonesia, tapi juga
> (bahkan ada yang hanya) papan nama berhuruf Arab, dari wartel
sampai
> toko roti, dari toko kelontong sampai rumah makan. Dan yang juga
khas
> dibandingkan kampung lain, di sini banyak terlihat warga
bertampang
> Timur Tengah.
>
> BIDADARI-BIDADARI
> Nama Warung Kaleng sudah menjadi nama alternatif bagi Kampung
Sampay
> sejak zaman kolonial Belanda. Dulu, kawasan itu secara
administratif
> adalah tanah partikelir, yang kemudian dijadikan basis perdagangan
oleh
> pedagang pendatang dari Cina. Lambat laun, para pedagang itu
> berasimilasi dengan penduduk setempat, lantas masuklah Islam.
>
> Kata penduduk setempat, riwayat nama Warung Kaleng bermula dari
> warung-warung yang didirikan oleh para pedagang Cina itu: hampir
semua
> warung beratap seng atau kaleng. Jadilah sepetak lahan itu
kemudian di
> sebut Warung Kaleng.
>
> Nama itu tetap melekat meski suasana Cina praktis tak tercium lagi
dan
> atap seng tak lagi terlihat. Kini, warung-warung itu bertembok dan
sudah
> beratap genteng. Suasananya pun berganti ke-Arab-Araban.
Belakangan,
> muncul sebutan baru itu: Kampung Arab?bukan hanya untuk sepetak
Warung
> Kaleng, tapi juga untuk seluruh Kampung Sampay.
>
> Jadi, melihat lokasinya, bolehlah dibilang Warung Kaleng merupakan
> gerbang Kampung Arab. Di kawasan warung itulah pusat lalu lintas
turis
> Arab (kebanyakan dari Arab Saudi, Bah-rain, Kuwait, dan Qatar).
Soalnya,
> sejauh ini, hanya di warung-warung itu tersedia segala kebutuhan
turis
> Arab yang khas: mulai dari minuman (vodka yang didatangkan dari
> Jakarta), tembakau dan bumbunya (yang langsung diimpor dari Timur
> Tengah) untuk merokok gaya Arab, sampai roti arab (buatan lokal).
>
> Alkisah, di awal 1990-an, ketika Irak diserbu Amerika dan
sekutunya,
> banyak turis Timur Tengah datang ke Kampung Sampay. Mereka
menginap di
> vila-vila selama kira-kira satu minggu hingga satu bulan. Di tahun-
tahun
> sebelumnya, turis Arab juga sudah datang ke Kampung Sampay, namun
tak
> banyak.
> Dikenalnya Kampung Sampay oleh turis Arab tentunya dimakcomblangi
> biro-biro pariwisata, terutama biro yang berkantor di sepanjang
Jalan
> Raden Saleh, Jakarta Pusat. Di kawasan ini, para turis itu boleh
merasa
> setengah di rumah sendiri, setidaknya dalam hal makan, karena di
jalan
> ini ada dua rumah makan khas Timur Tengah.
>
> Tapi kenapa Kampung Sampay? Konon, turis-turis dari padang pasir
itu
> merindukan suasana yang berbeda dengan negeri mereka yang panas
dan
> berpantai. Mereka mengidamkan berlibur di kawasan pegunungan yang
sejuk
> dan hijau. Lalu, dibawalah mereka ke kawasan Puncak, dari Cisarua
sampai
> Cipanas. Bila kemudian Warung Kaleng menjadi terpopuler di antara
turis
> Arab, ada ceritanya.
>
> Menurut Syaiful Idries, Kepala Urusan Administrasi Desa Tugu
Selatan,
> gambaran orang Arab tentang surga dunia itu adalah jabal ahdor
atau
> gunung hijau. Di Kampung Sampay, kata Syaiful, mereka menemukan
jabal
> ahdor itu. "Di Puncak ini kan banyak bunga, air mengalir,
lingkungannya
> hijau dan indah," tuturnya.
>
> Tapi kalau hanya gunung hijau, bukan hanya Kampung Sampay yang
punya.
> Kampung ini menjadi istimewa buat turis Arab karena "banyak
bidadari",
> dan secara sosial lingkungan di sini "longgar", warganya tak
begitu
> peduli dengan urusan orang lain. "Jadi (Syaiful melanjutkan
ceritanya
> sambil tertawa), bagi orang Arab, Warung Kaleng bukan hanya jabal
ahdor,
> tapi juga jabal al jannah, gunung surga. `Bidadari-bidadari' itu
> didatangkan dari desa lain yang cukup jauh," paparnya.
>
> MERACUNI ANAK-ANAK
> Singkat cerita, kerasanlah turis-turis itu berlibur di jabal al
jannah.
> Bahkan, secara sosial keagamaan, suasana di sini pun okey: ada
suara
> azan berkumandang saat menjelang salat wajib. Di Kampung Sampay,
ada
> tiga pondok pesantren, dan ada pula satu pesantren baru yang
sedang
> dibangun.
>
> Warga setempat pun menyambut para turis Arab dengan terbuka. Apa
boleh
> buat, secara nyata, mereka memang mendatangkan fulus. Penginapan
terisi,
> makanan terjual, sumbangan pun mengalir. Lihatlah Haji Samsudin,
65
> tahun, yang sedang memimpin pendirian sebuah pondok pesantren baru
di
> Kampung Sampay ini, namanya Pondok Sikoyatun Najah.
>
> Menurut Wak haji ini, sebagian biaya calon pesantrennya diperoleh
dari
> sumbangan turis Arab. Di sebuah lorong di belakang Warung Kaleng,
> terpasang spanduk dalam tulisan dan bahasa Arab, yang artinya
kurang
> lebih begini: "Kami sedang membangun gedung untuk pondok pesantren
di
> sini, mohon sumbangannya." Dengan bahasa dan huruf Arab, jelaslah
> sasaran spanduk itu. Lantas, Nanang Supriatna, salah seorang Ketua
RT di
> Kampung Sampay, mengatakan: "Enggak ada Arab, enggak hidup ekonomi
> orang-orang sini."
>
> Nanang yang sehari-hari berjualan kambing, pada Idul Adha yang
lalu
> berhasil menjual 11 kambing. "Kalau enggak ada Arab, kambing saya
> paling-paling laku dua ekor," tuturnya kepada TRUST. Dan ternyata
bukan
> hanya 11. Begitu ia selesai bertransaksi untuk kambing yang ke-11
dengan
> Samid (mahasiswa Arab Saudi yang menginap di Vila Barita), datang
> pesanan dua kambing lagi dari turis Arab yang menginap di Aldita,
vila
> pertama di daerah itu.
>
> Tapi tak seluruh penduduk mengangguk-angguk dan mengucapkan ahlan
> wasahlan kepada tamu-tamu Timur Tengah itu. Haji Ichwan Kurtubi,
55
> tahun, seorang tokoh masyarakat Kampung Sampay, merasa tak enak
melihat
> perilaku para turis itu. Para ulama, katanya, pasti tidak setuju
warga
> di sini memfasilitasi para turis itu ber-dugem ria alias berdunia
> gemerlapan. "Mereka itu enggak bener. Masa sih ada Arab kawin,
walinya
> diambil dari sekitar-sekitar sini," ucapnya.
> Menurut Haji Ichwan, pernikahan baru sah bila dihadiri wali yang
sah
> menurut Islam. "Mereka itu meracuni anak-anak muda di sini,"
katanya
> seraya melampiaskan kemarahannya.
>
> VODKA DI TANGAN KANAN
> Tapi, anak-anak muda yang dijaga oleh Haji Ichwan itu sendiri tak
> peduli. Mereka dengan senang mengadakan ini dan itu untuk para
turis.
> Dan dengan begitu?mulai sebagai pemandu wisata, mencarikan kambing
> korban, mengantar si turis dengan ojek, mencarikan vila, sampai
menjadi
> preman penjaga keamanan?mereka mendapatkan penghasilan. Kata Haji
> Ichwan: "Ulama di sini sudah kalah sama anak-anak muda itu."
>
> Sedangkan Zaki al-Habsy, pengelola gerai penukaran uang di Warung
> Kaleng, mencoba bersikap realistis. "Yang tidak suka dengan turis-
turis
> Arab itu hanya orang-orang yang tidak berbisnis melayani mereka,"
kata
> Zaki yang juga agen perjalanan itu.
>
> Sebenarnya, di balik ketenangan hijaunya bukit dan pepohonan
Kampung
> Sampay, ada keresahan yang tersembunyi. Perilaku dan gaya berlibur
> lelaki-lelaki dari padang pasir itu?yang eksklusif dan tertutup
bagi
> siapa saja, kecuali terhadap orang-orang yang mereka butuhkan?
selain
> melahirkan kecemburuan, juga menimbulkan ketersinggungan.
>
> Benar, wanita-wanita yang mereka datangkan bukan warga Tugu
Selatan.
> Yang terlihat dari jendela itu, misalnya yang diminta menari
striptease
> atau tari perut, konon, adalah perempuan dari Cianjur, 20-an
kilometer
> dari Tugu. Tapi, menurut Haji Ichwan, suasana seperti itu di depan
mata
> mereka adalah racun buat generasi muda. Apalagi, setidaknya, ada
dua
> turis Arab meninggal di salah satu vila di Kampung Sampay selagi
> berpesta pora. "Orang Arab kan sudah terkenal dengan pemeo: vodka
di
> tangan kanan dan cewek di tangan kiri," kata Abubakar Sjarief,
Kepala
> Desa Tugu Selatan.
>
> Dan sebenarnya, Abubakar melanjutkan, yang mendapat rezeki dari
turis
> Arab hanya beberapa orang saja. "Pokoknya, rezeki (dari para
turis) itu
> tidak berimbang dengan mudaratnya. Secara umum, ke depan, kami
> dirugikan," ungkapnya.
>
> Memang, di luar tukang ojek, penjaga malam, tukang masak di vila,
dan
> preman penjaga keamanan kampung, semua lahan usaha yang
berhubungan
> dengan Arab dijalankan oleh pendatang. Kendati warga setempat bisa
> berbahasa arab, mereka tidak bisa menjadi pemandu wisata. Soalnya,
untuk
> menjadi guide, mereka harus terdaftar di Ikatan Guide Puncak yang
> pengurusnya adalah pendatang.
>
> Itulah, dari pemandu wisata, penerjemah, pengelola trans-portasi,
sampai
> pengelola penyewaan mobil, hampir semuanya orang Jawa Tengah?
terutama
> dari Solo dan sekitarnya?dan dari Jakarta. Juga toko-toko yang
berderet
> di Warung Kaleng, sebagian besar dimiliki pendatang.
>
> Namun, soal rezeki ini tak pernah muncul ke permukaan sebagai
konflik
> sosial. Konflik yang pernah terjadi adalah konflik moral. Tahun
lalu,
> sejumlah santri?mulai dari Ciawi hingga Cisarua?menyerbu diskotek
dan
> tempat mesum lain di kawasan Tugu Selatan. Gebrakan itu sampai
sekarang
> masih terasa. Menurut Abubakar, sejak saat itu, wisata berbau seks
di
> wilayah tersebut agak mereda. Turis Arab memang masih datang, tapi
musik
> bising dari vila-vila jauh berkurang.
>
> Menurut seorang pemandu wisata di situ, untuk sementara mereka
membawa
> turis Arab ber-dugem ke tempat lain: Cipanas, bahkan sampai ke
> Selabintana. Tapi, bisa jadi, wanita yang menari-nari di tempat
menginap
> sama saja dengan perempuan yang terlihat dari jendela itu.
Soalnya,
> nomor telepon genggam mereka sudah ada di tangan para calo. Jadi,
kapan
> saja, perempuan itu bisa dihubungi, baik secara langsung maupun
dengan SMS.
>








***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links










The great job makes a great man
pustaka tani
nuraulia


---------------------------------
Sneak preview the all-new Yahoo.com. It's not radically different. Just
radically better.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Great things are happening at Yahoo! Groups. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links










***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]

=== message truncated ===


The great job makes a great man
pustaka tani 
nuraulia


---------------------------------
Do you Yahoo!?
Next-gen email? Have it all with the all-new Yahoo! Mail Beta.

[Non-text portions of this message have been removed]




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia

=== message truncated ===


The great job makes a great man
  pustaka tani 
  nuraulia

                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail Beta.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Something is new at Yahoo! Groups.  Check out the enhanced email design.
http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke