Bismillah.... Menurut saya yang dilontarkan mas Ambon adalah hal wajar, keraguan mengenai seandainya syariat Islam diterapkan di Indonesia apakah akan memecahkan masalah saat ini? BUkankah ini pertanyaan tiap kepala yang membaca milis ini? ^_^ Mohon maaf, bila saya boleh menganalisa beliau (mas Ambon) melihat fakta atau terjebak dengan fakta penerapan syariat ISlam yang setengah-setengah di Arab Saudi dan hampir di negri Timur Tengah.Mungkin sebagian diri kita demikian. KAlau saya boleh menguraikan, keraguan mas Ambon terjadi karena maaf mungkin mas Ambon belum tergambar bagaimana ISlam bila terterapkan. Selain itu,mas Ambon maaf belum memiliki gambaran ideal ketika syariat ISlam diterapkan. Jadi wajar bukan lontara demikian? Saya berusaha untuk husnudzan. Meski dalam sebuah referensi dikatakan bahwa orang barat dan anti SI selalu saja akan memposting atau menyiarkan hal-hal negatif tentang contoh penerapan SI dan syariat ISlam. Mencari-cari kelemahan Islam. Hal-hal dalam ISlam yang biasanya diserang adalah kasus TKI di Arab Saudi, Poligami, perang (jihad), aturan pakaian perempuan, hukum bekerja pada perempuan, kepemimpinan pemerintahan pada perempuan, warisan pada perempuan, persaksian pada perempuan, kadang dibilang kejamnya sistem sangsi/ukubat (meski kalau dilihat sekarang hukuman KUHP malah tidak manusiawi) dll. Saya sendiri pemahamannya baru sedikit, belum sempurna amat dan rinci, namun setidaknya saya telah memiliki gambarannya bagaimana SI diterapkan sempurna dan penyimpangan2 yang dilakukan para khilafah selama 13 abad silam, sehingga saya yakin dengan seyakin-yakinnya jika gambaran SI yang saya pahami (bukan sebatas yang diterapkan di Arab Saudi) saat diterapkan akan memajukan umat ISlam dan manusia seluruh dunia disegala bidang. Gambaran ini saya peroleh dari banyak diskusi, membaca sejarah, menelaah dan banyak hal Insya Allah. Ingatlah bahwa SI sudah pernah diterapkan mencakup seluruh umat Islam selama lebih dari 13 abad atau 1300 tahun. Sungguh naif bila kita umat ISlam melupakan sejarah ini. Bayangkan 1300 tahun Islam telah diterapkan meliputi 2/3 benua dunia. dsan kemudian hal tersbut musnah begitu saja sjak 1924 kemarin. Memang benar, Arab Saudi tidak bisa dijadikan contoh ideal penerapan SI karena ya, penerapan SI setengah2. Sisi lain di sana sendiri, pemirintahannya agak anti terhadap aktivis muslim yang berkeinginan menerapkan syariat ISlam secara totalitas. Seorang imam Masjidil Haram dipenjara hanya karena dia usai ramadhan berdoa demi persatuan dan keselamatan umat Islam, penerapan SI, mengutuk AS dan ornag-orang yang menzalimi umat MUslim. Dr. A'id Al Qarni juga demikian dipenjara oleh Arab Saudi. Aktivis muslim yang Pemahaman Islam yang berbeda di Arab Saudi, Irak, Mesir banyak ditangkapi. Misalnya aktivis Ikhwanul Muslimin, Hizbullah, Hizbutahrir dll mereka kelompok yang selalu menjadi korban. Meski diantara mereka melakukan seruan dakwah Islam secara damai dan tanpa kekerasan. Ukubat atau sistem sangsi Syariat ISlam di Arab Saudi pun diterapkan separo2 dan lebih banyak menjerat masyarakat kecil dan pejabat kerajaan kebal hukum. walau demikian, SI diterapkan di Arab Saudi diterapkan separo-separo belum sempurna bahkan baru sedikit, mohon perbandingkanlah tingkat kasus kriminalitas, kejahatan perang, hubungan toleransinya dengan umat non muslim, sosial dengan negara yang tidak menerapkan SI misalnya di AS dan Indonesia. Sehingga kita bisa meihat sisi positif bahwa bila saja syariat ISlam yang separo dan sedikit tadi diterapkan apatah jika seluruhnya? Sungguh tentu jauh sangat lebih baik. Insya Allah. Adakah yang bisa share ke sini bagaimana sisi positif nya, saya punya data hanya saja lupa menanyakan pada teman sumbernya dari mana. Kalau rekan-rekan disini membutuhkan saya akan memberikannya kelak. Insya Allah. Keraguan itu wajar bearti selama ini kita berfikir, maka tuntaskanlah dahaga itu dengan mencari tahu jawabannnya pada banyak orang terutama orang-orang yang berkeinginan SI diterapkan. begitu pula saya... juga sedang belajar... Never Ending Improvement wallahu'alambishawab salam, aris
[EMAIL PROTECTED]> wrote: On 7/10/06, RM Danardono HADINOTO wrote: > > Suatu attitude yang sangat dewasa. Dewasa/tidak kan relatif, Eyang.. Ini kan bisa dibilang 'pelabelan'.. Mungkin yang lebih netral bisa dipake istilah 'sepakat' saja.. :-) Ya, itu juga kalau usulan saya bisa diterima.. :-p Agama, bukanlah sesuatu yang dapat dihina. Yang merasa terhina > biasanya umatnya. Tetapi ini juga tak perlu, seperti anda katakan > secara tepat. Seseorang yang 'sensitif' tahu 'perbedaan' yang terjadi.. seseorang yang (diajarkan/mau bersikap) tidak sensitif akan membiarkan 'perbedaan' yang terjadi.. Meskipun 'over sensitif' maupun 'mati rasa' juga sama" kurang bagus.. :-) Jadi mungkin yang paling benar yang sedang" saja.. tidak terlalu 'mati rasa', namun juga tidak 'over sensitif'. :D FYI, seperti yang pernah saya sampaikan di thread lain, kesimpulan yang saya ambil ini bukan cuma dari (thread atau) milis ini saja.. tetapi dari berbagai milis yang pernah saya ikuti.. dari milis yang 'sopan' (semacam ppiindia dan milis 'formal' lain) sampai yang 'brutal'.. sayangnya saya gak sudah lama gak sempat ikut milis 'brutal' lagi.. :-) Kalau ada yang dikritik, dan kita rasakan adalah benar, kita berikan > counter argument. Misalnya, adakah konsep negara Islam yang layak > ditauladani. Jawabnya ya atau tidak. Kalau ya, dimana, negara apa, > dan bagaimana cara mereka menjalankannya. Kalau ada kritikan/saran (yang benar) buat saya pribadi, sebisa mungkin saya akan introspeksi.. dan kalau masih mampu tentu saja akan saya counter.. meskipun bagi sebagian orang, diskusi soal personal sebisa mungkin dihindari.. Soal KSA dan Syari'at Islam.. again, itu memang betulan atau mitos? AFAIK itu cuma mitos, mestinya tidak usah dijadikan 'contoh' dan menjadi bulan"an.. apalagi dengan kebejatan orang Arab terhadap 'pekerja asing murah' di sana.. Mengenai pertanyaan selanjutnya, lagi, silahkan dijawab oleh yang lebih layak dan kompeten.. :-) Tak ada back door, back dooran an, mas IranK... just go through the > main entry.. Well let's see, what's next, Eyang.. Hehehe.. cuma ngerti 'little-little sih I can'.. :-p So easy Easy-easy hard atau hard-hard easy.. :-p Salam > > Danardono Wassalam, Irwan.K --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto wrote: > > > > dalam berdiskusi jangan terlalu gampang merasa dihina. > > apalagi atas nama agama. > > > > biasakan diskusi dengan keras. masing-masing pihak > > mempertahankan pendapat sekuat mungkin tapi juga > > senalar mungkin. > > > > dari perbenturan pendapat akan ada kemajuan. bila > > tak ada perbenturan pendapat akan terjadi kejumudan. > > > > At 12:22 AM 7/10/06 +0700, you wrote: > > > > >On 7/9/06, Nugroho Dewanto > > ><[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > saya sebagai orang islam, dan mungkin banyak juga muslim > > > > yang lain, gak merasa diserang dan tak ada lecet pada keislaman > > > > saya kalau praktek beragama di arab saudi dikritik. > > > > > >Kalau ada kritik atas pribadi (terhadap saya atau Mbak Aris atau yang > lain), > > >saya mungkin tidak terlalu persoalkan.. karena bisa jadi kritik tsb ada > > >benarnya.. :-) > > >Namun (seolah-olah) mengatakan bahwa penerapkan hukum oleh KSA sebagai > > >contoh Syari'at Islam yang sebenarnya/sejati sekaligus untuk menghina > > >pemahaman Islam seseorang, saya gak bisa terima begitu saja.. Bisa > dibaca lagi soal > > >'mitos' di bawah agar komentar saya menjadi lebih jelas.. > > > > > >Lihat kalimat di bawah: > > > > > > > REFLEKSI: Tiap tahun ratusan ribu jemaat Indonesia pergi ke Arab > > > > Saudia untuk melakukan ibadah suci. Mereka kesana karena Arab Saudia > > > > adalah Tanah Suci sesuai atauran agama. > > > > > > >> Di Tanah Suci diberlakukan Syarat Islam yang umurnya sudah satu > setengah > > > >> abad lebih, terbukti disana tidak terjamin keadilan kepada sesama > mahluk > > > >> manusia cipataan Allah [sebagai contoh perlakuan terhadap TKW dalam > > > >> artikel dibawah ini]. > > > > > > > Maka tibul pertanyaan apakah syarat Islam yang dipromosikan di > > > > Indonesia akan lebih baik? Ancaran jawaban terhadap pertanyaan tsb > > > > ialah paling tidak akan bernada bahwa bila Syarat Islam diberlakukan > > > > di Indonesia akan sama sekali bukan saja tidak membawa faedah apa- > > > > apa kepada masyarakat tetapi malah merugikan mutu kemanusian. > > > > > > > > Bagaimana komentar Anda? > > > > > >Benarkah apa yang terjadi di sana itu merupakan Syari'at Islam yang > sebenarnya atau > > >cuma 'label' yang diberikan untuk membesarkan hati KSA sekaligus > menjadi 'back door' > > >untuk (sewaktu") menghajar (umat) Islam.. atau istilah saya: mengangkat > untuk membanting.. > > >Kalau ada contoh penerapan Syari'at Islam yang sebenarnya (bukan klaim > atau seolah-olah/ > > >label) namun ada yang perlu dikritik, ya monggo saja.. > > > > > >kita tahu perbedaan orang yang mengkritik untuk menyadarkan dan > > > > mana yang tujuannya sekadar menjelek-jelekkan. > > > > > > > > kritik biasanya ditujukan kepada islam sebagai peradaban. bukan > > > > islam sebagai doktrin. > > > > > >Meski begitu, saya gak bisa mencegah orang untuk tetap 'bekoar' > menyuarakan > > >aspirasinya (mis: menyerang kelakuan orang arab).. apalagi kalau memang > > >kelakuan itu salah.. tapi bukan untuk dikait"kan dengan Islam.. > > >Kalau masih ada yang mengkait"kan dengan Islam dan saya masih bisa > reply, > > >ya akan saya reply.. :-) > > > > > >Wallahu a'lam.. CMIIW.. > > > > > >Wassalam, > > > > > >Irwan.K > > > > > >At 11:13 PM 7/9/06 +0700, you wrote: > > > > > > > > >On 7/9/06, RM Danardono HADINOTO > > > > ><> >rm_dan > > > [EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > > > > > Jadi, mas, negara yang berhasil mendirikan Syariat Islam yang > benar > > > > > > dimasa kini negara mana ya? > > > > > > > > > > > > Dirindukan, tetapi kok tak ada yang jalankan? > > > > > > > > > >Untuk pertanyaan" di atas silahkan dijawab oleh rekan" yang lebih > berkompeten > > > > >dan layak menjawabnya.. Hehehe.. > > > > >Saya cuma bahas yang soal Islam dan Kerajaan Saudi Arabia (serta > Syari'at Islam > > > > >yang kerap dilabelkan ke negara tersebut). :-) > > > > >Mudah"an setelah ini gak ada lagi yang menggunakan KSA sebagai > 'back door' > > > > >untuk 'menyerang' atau menyudutkan (umat) Islam.. > > > > > > > > > >Salam > > > > > > > > > > > > danardono > > > > > > > > > >Wassalam, > > > > > > > > > >Irwan.K > > > > > > > > > >--- In > > > > ppiindia@yahoogroups.com, > > > > irwank wrote: > > > > > > > > > > > > > > Baru saja keburu menekan tombol send, sambil googling dikit eh > nemu > > > > link di bawah.. > > > > > > > Tuh bener aja kan.. ada mitos, kamuflase seolah-olah Arab > Saudi > > > > dicitrakan sebagai > > > > > > > negara ber-Syari'at Islam.. > > > > > > > > > > > > > > Quote: > > > > > > > ".. > > > > > > > Beberapa indikasi runtuhnya citra kerajaan Arab Saudi sebagai > negara Islam > > > > > > > terlihat dalam beberapa aspek. * > > > > > > > > > > > > > > Pertama*, adanya komitmen Arab Saudi dengan undang-undang > positif > > > > buatan > > > > > > > manusia yang cenderung menghalalkan apa yang diharamkan > Allah dan > > > > > > > mengharamkan apa yang di halalkan-Nya. *Kedua*, > tunduknya keputusan > > > > hukum > > > > > > > Arab Saudi kepada pemerintahan luar negeri. *Ketiga*, > loyalitas dan > > > > sikap > > > > > > > "membeo" Arab Saudi yang begitu besar kepada pihak > internasional > > > > (Amerika > > > > > > > dan sekutunya), baik saat mengatasi masalah dalam negeri > maupun > > > > membantu > > > > > > > pihak asing dalam memerangi kaum muslimin lainnya. > > > > > > > > > > > > > > Disamping itu, Al-Maqdisi juga mengungkap fakta > terjadinya praktik > > > > kamuflase > > > > > > > dalam pemberlakuan syariat Islam di tanah Arab. > Penegakan syariat > > > > Islam di > > > > > > > negeri itu hanya bertujuan untuk membangun *image* > kepada semua > > > > orang bahwa > > > > > > > Arab Saudi telah menerapkan hukum-hukum Islam dalam > sistem > > > > pemerintahannya. > > > > > > > Kritik tajam tersebut berangkat karena hukum-hukum > pidana syariat > > > > hanya > > > > > > > diberlakukan bagi orang-orang yang lemah saja. > > > > > > > .." > > > > > > > > > > > > > > Klaim dan seolah-olah.. Klaim dan seolah-olah.. Klaim dan > > > > seolah-olah.. > > > > > > > > > > > > > > Pantas saja banyak yang terkecoh atau termakan tipuan > busuk kaya' > > > > gini.. > > > > > > > Dus, mungkin hanya orang bodoh (or licik) yang > senantiasa membawa" > > > > nama > > > > > > > (Pemerintah) Arab Saudi sebagai sosok acuan Islam yang > sebenarnya.. > > > > > > > bahkan menggunakan Arab Saudi sebagai 'back door' untuk > menyerang > > > > Islam.. > > > > > > > > > > > > > > Mudah"an Allah memberi kita kecerdasan dalam memilah dan > memilih > > > > mana fakta > > > > > > > mana mitos.. mana yang tulus dari dalam hati mana yang > sekedar > > > > akting.. > > > > > > > mana emas mana loyang.. mana orang benar dan baik dan > mana penipu.. > > > > cuihh.. > > > > > > > sorry barusan jadi kepengen ngeludah.. > > > > > > > > > > > > > > Wallahu a'lam.. CMIIW.. > > > > > > > > > > > > > > Wassalam, > > > > > > > > > > > > > > Irwan.K > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > <> 06->http://www.suara-muhammadiyah.or.id/sm/Majalah/SM07-1-16-Apr-06-> > > > > http://www.suara-muhammadiyah.or.id/sm/Majalah/SM07-1-16-Apr- > 06- > > > > > > Ganjil/Syari-at-Islam-di-Arab-Saudi-Sekedar-Mitos-.html > > > > > > > > > > > > > > Syari'at Islam di Arab Saudi; Sekedar Mitos? > > > > > > > > > > > > > > Ditulis Oleh: Administrator Senin, 03 April 2006 > > > > > > > > > > > > > > Oleh: Desti Liana Kurniati > > > > > > > > > > > > > > Judul Buku : Saudi Di Mata Seorang *Al-Qa'idah*; > > > > > > > Mengkritisi Praktik Hukum Islam Di Kerajaan Arab Saudi > > > > > > > Penulis : Abu Muhammad Al-Maqdisi > > > > > > > Penerjemah : Abu Sulaiman > > > > > > > > > > > > > > Penerbit : Jazera, Surakarta/ September 2005 > > > > > > > > > > > > > > Tebal : xvi + 320 halaman > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Sejarah mencatat dua daerah penting yg menjadi titik awal > > > > > > kemunculan Islam. > > > > > > > Dua daerah tersebut adalah Makkah dan Madinah. Kota > Makkah > > > > > > merupakan tempat > > > > > > > pertama kali turunnya Islam di bumi ini. Sedangkan > Madinah > > > > > > merupakan pilar > > > > > > > dari perkembangan peradaban Islam. Secara geografis, > kedua wilayah > > > > > > tersebut > > > > > > > berada pada batas teritori dan kewenangan dari > pemerintah negara > > > > > > Arab Saudi. > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Demi menjalankan ajaran agama, umat muslim di seluruh > dunia > > > > > > menunaikan > > > > > > > ibadah haji ke sana. Banyak dari mereka yang kagum > setelah melihat > > > > > > segala > > > > > > > ciptaan-Nya yang ada disana.Tidak sedikit > > > > > > > dari jamaah haji juga terpesona dengan sistem > pemerintahan negara > > > > > > tersebut. > > > > > > > Fakta ditemukannya hukum potong tangan bagi siapa saja > yang > > > > > > tertangkap > > > > > > > karena mencuri, menjadi daya pikat dan juga penguat > asumsi bahwa > > > > > > negara itu > > > > > > > telah dengan sungguh sungguh memberlakukan syariat Islam > > > > > > > dalam sistem pemerintahannya. > > > > > > > > > > > > > > Sehingga wajar apabila di negeri yang kaya akan tambang > minyak > > > > > > tersebut > > > > > > > dijadikan oleh sejumlah kelompok muslim di negara lain > untuk turut > > > > > > > mengadopsi sistem pemerintahan negara Arab sebagai > *model* > > > > > > idealnya.Hanya > > > > > > > saja banyak yang terlena atas "kegagahan" negeri padang > pasir itu. > > > > > > Selama > > > > > > > ini kaum muslimin baru memandang pemberlakuan sistem > pemerintahan > > > > > > di negeri > > > > > > > itu pada sisi luarnya saja. Karena, jika dilacak secara > detail maka > > > > > > > sekulerisme juga merambah bumi para nabi tersebut. Arab > Saudi > > > > > > sebagai sebuah > > > > > > > negara yang identik dengan Islam juga terjebak dengan > menjalankan > > > > > > praktik > > > > > > > hukum selain Islam. > > > > > > > > > > > > > > Lewat buku yang berjudul asli *Al-Kawasyif al Jaliyyah > Fi Kufri > > > > > > Daulat > > > > > > > As-Su'udiyyah,* Abu Muhammad Al-Maqdisi mengurai secara > detail > > > > > > segala bentuk > > > > > > > penyimpangan syariat Islam dalam sistem pemerintahan > Arab Saudi. > > > > > > Beberapa > > > > > > > indikasi runtuhnya citra kerajaan Arab Saudi sebagai > negara Islam > > > > > > terlihat > > > > > > > dalam beberapa aspek. * > > > > > > > > > > > > > > Pertama*, adanya komitmen Arab Saudi dengan undang- > undang positif > > > > > > buatan > > > > > > > manusia yang cenderung menghalalkan apa yang diharamkan > Allah dan > > > > > > > mengharamkan apa yang di halalkan-Nya. *Kedua*, tunduknya > > > > > > keputusan hukum > > > > > > > Arab Saudi kepada pemerintahan luar negeri. *Ketiga*, > loyalitas > > > > > > dan sikap > > > > > > > "membeo" Arab Saudi yang begitu besar kepada pihak > internasional > > > > > > (Amerika > > > > > > > dan sekutunya), baik saat mengatasi masalah dalam negeri > maupun > > > > > > membantu > > > > > > > pihak asing dalam memerangi kaum muslimin lainnya. > > > > > > > > > > > > > > Disamping itu, Al-Maqdisi juga mengungkap fakta > terjadinya praktik > > > > > > kamuflase > > > > > > > dalam pemberlakuan syariat Islam di tanah Arab. > Penegakan syariat > > > > > > Islam di > > > > > > > negeri itu hanya bertujuan untuk membangun *image* > kepada semua > > > > > > orang bahwa > > > > > > > Arab Saudi telah menerapkan hukum-hukum Islam dalam > sistem > > > > > > pemerintahannya. > > > > > > > Kritik tajam tersebut berangkat karena hukum-hukum > pidana syariat > > > > > > hanya > > > > > > > diberlakukan bagi orang-orang yang lemah saja. > > > > > > > > > > > > > > Buku ini secara garis besar mengajak para pembaca untuk > melihat > > > > > > problem > > > > > > > sosial-politik secara objektif dari pemberlakuan hukum > Islam di > > > > > > negara Arab > > > > > > > Saudi dalam perspektif lain. > > > > > > > Yaitu pandangan dari buah pikir "seorang pembangkang" > yang dengan > > > > > > berani > > > > > > > membongkar > > > > > > > mitos Arab Saudi dan selalu dikejar-kejar pihak > Internasional.Buku > > > > > > ini > > > > > > > merupakan otokritik dari seorang Muslim "garis keras" > yang memiliki > > > > > > > cita-cita menegakkan negara Islam di tanah Arab > > > > > > > secara radikal. Kuatnya ideologi* Al-Qa'idah* yang > dijadikan dasar > > > > > > dan latar > > > > > > > belakang sikap > > > > > > > oposisinya menjadikan Maqdisi sampai sekarang meringkuk > di dalam > > > > > > penjara * > > > > > > > Qufqufa*. > > > > > > > > > > > > > > Akan tetapi karena terlalu kental muatan ideologi *Al- > Qa'idah* > > > > > > menjadikan > > > > > > > pandangan Al-Maqdisi terkesan terlalu ekstrem dalam > membaca > > > > > > realitas sosial > > > > > > > yang sedang berkembang. Misi penegakan syariat Islam > secara > > > > > > radikal dengan > > > > > > > prinsip "hitam-putih" dalam wujud sebuah negara yang baku > > > > > > > telah manjadi "momok" tersendiri bagi sebagian umat > Islam. Seolah- > > > > > > olah Islam > > > > > > > adalah agama > > > > > > > yang tanpa kompromi dan juga sebagai agama "pedang" bagi > para > > > > > > preman > > > > > > > berjubah. > > > > > > > > > > > > > > *Oleh Desti Liana Kurniati, Mahasiswa Universitas Ahmad > Dahlan > > > > > > Yogyakarta > > > > > > > dan Ketua Bidang Organisasi Ikatan Mahasiswa > Muhammadiyah (IMM) > > > > > > Cabang > > > > > > > Djazman al Kindi Yogyakarta* > > > > > > > On 7/9/06, irwank wrote: > > > > > > > > > > > > > > > > Apanya yang mau dijelasin, Eyang? > > > > > > > > Soal majikan bejat di Arab Saudinya? > > > > > > > > Soal Pemerintah RI yang gak menolong pekerja Indonesia > di Arab > > > > > > Saudi-nya? > > > > > > > > Soal pemerasan TKI/TKW yang sampai di bandara di > Indonesia? > > > > > > > > Yang mana? > > > > > > > > > > > > > > > > Buat Pak Ambon, mungkin pemilihan kata Syari'at Islam > di bawah > > > > > > perlu > > > > > > > > direvisi.. > > > > > > > > Syari'at Kerajaan Arab Saudi yang mereka anggap (atau > pihak lain > > > > > > tuding) > > > > > > > > sebagai Syari'at Islam.. gimana kalo gitu? :-) > > > > > > > > > > > > > > > > Dalam banyak contoh, untuk mendapat hasil optimal > menghina orang > > > > > > lain, > > > > > > > > bisa dilakukan dengan 'mengangkat' setinggi"nya dulu.. > biar > > > > > > kalau jatuh > > > > > > > > efeknya > > > > > > > > jauh lebih terasa.. :-P > > > > > > > > > > > > > > > > CMIIW.. > > > > > > > > > > > > > > > > Wassalam, > > > > > > > > > > > > > > > > Irwan.K > > > > > > > > > > > > > > > > On 7/8/06, RM Danardono HADINOTO wrote: > > > > > > > > > > > > > > > > > Mungkin mbak Aris dan kawan kawannya bisa jelaskan? > > > > > > > > > > > > > > > > > > --- In > > > > > > > > > 40yahoogroups.com>ppiindia@yahoogroups.com, > > > "Ambon" > > > > > wrote: > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > REFLEKSI: Tiap tahun ratusan ribu jemaat Indonesia > pergi > > > > > > ke Arab > > > > > > > > > Saudia untuk melakukan ibadah suci. Mereka kesana > karena Arab > > > > > > Saudia > > > > > > > > > adalah Tanah Suci sesuai atauran agama. Di Tanah Suci > > > > > > diberlakukan > > > > > > > > > Syarat Islam yang umurnya sudah satu setengah abad > lebih, > > > > > > terbukti > > > > > > > > > disana tidak terjamin keadilan kepada sesama mahluk > manusia > > > > > > cipataan > > > > > > > > > Allah [sebagai contoh perlakuan terhadap TKW dalam > artikel > > > > > > dibawah > > > > > > > > > ini]. Maka tibul pertanyaan apakah syarat Islam yang > > > > > > dipromosikan di > > > > > > > > > Indonesia akan lebih baik? Ancaran jawaban terhadap > pertanyaan > > > > > > tsb > > > > > > > > > ialah paling tidak akan bernada bahwa bila Syarat > Islam > > > > > > diberlakukan > > > > > > > > > di Indonesia akan sama sekali bukan saja tidak > membawa faedah > > > > > > apa- > > > > > > > > > apa kepada masyarakat tetapi malah merugikan mutu > kemanusian. > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Bagaimana komentar Anda? > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > <http://www.arabnews.com/? > >http://www.arabnews.com/? > > > > > > page=1§ion=0&article=85015&d=8&m=7&y=2006 > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Saturday, 8, July, 2006 (12, Jumada al-Thani, 1427) > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Govt Doing Little to Protect Us From Abusive Maids, > > > > > > Employers > > > > > > > > > Say > > > > > > > > > > Arab News > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > JEDDAH, 8 July 2006 - Cases of Asian maids running > > > > > > away and > > > > > > > > > leaving their employers in desperate situations seem > to be a > > > > > > growing > > > > > > > > > phenomenon. We tend to hear many cases of maids > being abused by > > > > > > > > > their employers but at the same time there are > multiple cases > > > > > > of > > > > > > > > > families themselves being abused and treated > inappropriately by > > > > > > > > > their maids. > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Recently, having only been in the Kingdom for two > days > > > > > > an > > > > > > > > > Asian maid ran away from her sponsor's home. In > another case > > > > > > one > > > > > > > > > maid demanded her employers send her back to her > home country > > > > > > saying > > > > > > > > > working, as a maid, was not befitting her and in a > third case > > > > > > a maid > > > > > > > > > left her sponsor's house at a critical time when the > lady of > > > > > > the > > > > > > > > > house had given birth just a few days earlier. [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia === message truncated === The great job makes a great man pustaka tani nuraulia --------------------------------- Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs.Try it free. [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/