Hmmm... mas Ahmad,

Anda sungguh ignorance. Juga, Anda tidak membaca dengan benar. Tulisan saya
masih utuh di bawah, tapi kalau dengan melek pun belum bisa Anda temui maka
baiklah saya kasih hint. Yg Anda tinggalkan adalah kontekst (context).
Paham? Nah, sekarang haturkanlah maaf atas kesilapan Anda... tentu saja akan
saya maafkan dengan lapang dada.

Reality is the final judge, percaya? (Ah... apa urusan saya disini ya...
ma'af). PKS backpedalled setelah menghitung untung-rugi yg bisa dialami
akibat kekonyolan Adhyaksa (check detik.com, liputan6). Jadi, bahkan di mata
PKS, move Adhyaksa itu dianggap kekonyolan spekulatif yg berpotensi
merugikan partai. Tentu sah saja sih kalau itu Anda anggap keberanian.

Salam merem tanpa nggethemngghethem (kheki) ya.

yk


On 8/4/06, Al-Badruuni Enterprise <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Di bagian mana saya meninggalkan Adhyaksa? Saya memang pernah juga
mengkritisi Pemerintah/Pejabat yang kebanyakan tidak aspiratif,namun saya
tidak bilang seluruhnya.
Saya juga salut dengan SBY yang dengan secara 'berani' memperjuangkan
kecaman terhadap Agresi Israel ke Palestina dan Libanon sesuai kapasitasnya
melalui PBB dan sekarang ini -OKI. Bahkan SBY juga sudah memerintahkan TNI
untuk menyiapkan tentara perdamaian di Libanon.
Terkait dengan Adhyaksa,saya tanya kepada Anda, siapa Menteri yang lain yang
seberani beliau?

Tolong buka mata Anda!!!



Yohanis Komboi <[EMAIL PROTECTED] <ykomboi%40gmail.com>> wrote:
Hmmm... datang bulan tidak cocok maka tidak salah bunda manganduang...
hmmm... kontekst ya. Mengapa ia Anda tinggalkan di mail Anda sebelumnya kang
Ahmad? Bisakah / sahkah melepaskan kacamata hollistic demi untuk mengejar
setoran claim?

Pejabat pemerintah itu ada (diadakan) untuk melayani constituentnya sesuai
mandatnya. Dan constituent Adhyaksa bukan hanya FPI, PKS dan sejenisnya,
tentu bukan pula Palestina, tapi seluruh manusia Indonesia. Cukup itu thok
kok sakbetulnya. Adhyaksa ngurusin Palestina, itu di luar kewenangan dan
mandatnya. Terlihat bahwa Adhyaksa belum memahami bagaimana dia
semestinya berperan.

Semakin banyak pejabat publik seperti Adhyaksa mungkin perlu ya... sisan
untuk njlongopkan negara ini ke nadir.

yk

On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise
<[EMAIL PROTECTED]<al_badruuni%40yahoo.com>>
wrote:

Saya bicara dalam konteks dukungan untuk menghentikan
aksi teroris Israel dan Amerika. Pemerintah tidak bisa
tutp mata melihat kekejian diTimur Tengah. Itu
bahasannya,jadi kalau Anda mau mempertanyakan kinerja
sebagai menteri,ya silahkan saja tanya ke
Presiden.Jadi tidak cocok dengan bahasan dibawah.

Ahmad


--- Yohanis Komboi <[EMAIL PROTECTED]
<ykomboi%40gmail.com><ykomboi%40gmail.com>> wrote:

> Parameter pengukur berhasil tidaknya mentri /
> pejabat publik itu jelas. Yg
> minimal, apakah ybs sudah melakukan tugasnya, apakah
> ada capaian terukur
> atas claim-claimnya. Tentu saja kita mengharapkan
> ada plus di atas minimal
> itu. Itulah pejabat publik.
>
> Apakah Adhyaksa performed? Parameter kasat mata
> kita: berapa medali emas,
> perak perunggu capaian Indonesia di Olympiade, Asian
> Games, SEA Games,
> Chess, dll.; bagaimana dengan situasi kepemudaan
> Indonesia dll.?
>
> Alih-alih memikirkan job-desc, Adhyaksa malah ikut
> 'bermain' dengan emosi
> muslim. Dari sini hanya bisa dikatakan kalau
> Adhyaksa hanya mencari pengalih
> issue sambil mempertahankan dukungan publik melalui
> jalan yg kurang sesuai.
> Kesimpulan? Boleh jadi Adhyaksa adalah muslim yg
> baik, yg mana hal ini tidak
> seorangpun mengetahuinya dengan jelas selain dirinya
> sendiri dan Tuhan.
> Tetapi sebagai pejabat publik, Adhyaksa tidak
> perform, alias tidak
> menjalankan amanah dengan baik. Dan kita, publik,
> punya sepenuhnya hak untuk
> menuntutnya lebih memikirkan pekerjaannya kalau dia
> masih meminatinya.
>
> yk
>
>
> On 8/2/06, Al-Badruuni Enterprise
> <[EMAIL PROTECTED] <al_badruuni%40yahoo.com> <al_badruuni%40yahoo.com>>
wrote:
> >
> >
> > Salah satu wakil kita di Pemerintahan yang patut
> > dicontoh. Semoga pribadi seperti beliau ini bisa
> > bertambah banyak di Pemerintahan.
> >
> > Selamat Jalan Saudaraku para Mujahidin Indonesia.
> >
> > Ahmad
> >
> > --- Ambon <[EMAIL PROTECTED] <sea%40swipnet.se> <sea%40swipnet.se>
<sea%40swipnet.se>>


> wrote:
> >
> > > REFLEKSI: Menteri Pemuda siap berjihad ke
> Palestina
> > > bersama FPI serta konco-konconya, semoga beliau
> > > kebagian 72 bidadari di dunia seberang.
> > >
> > > ----
> > > HARIAN ANALISA
> > > Edisi Rabu, 2 Agustus
> > >
> > > Adhyaksa Siap Kawal Relawan ke Lebanon
> > >
> > > Jakarta, (Analisa)


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke