Kemudian kalau ada orang Keristen membantu tetangga pak Dian ini, semua akan
marah-marah menuduh bahwa orang Keristen "membeli" iman dengan uang bantuan
atau supermi.
Begitulah kemunafikan yang terus menggerogoti umat Islam. Bagaimana umat
Islam bisa maju?
KM 
 
-------Original Message-------
 
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: 11/25/06 15:44:47
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: [PKS] Kisah Bu Nana
 
Ada kerabat dekat Dian al Mahri satu RT, se arisan, ia yg banyak cerita.
Darimana asalmuasal kekayaan yg bertrilyunan itu.
Bahkan di tempattinggalnya yg maha luas untuk menghubungkan kamar 
ke kamar harus pakai mobil kalo nggak mau kaki gempor setelahnya :-)

Ini 'pesugihan ' islami, gitu kesimpulannya. :-)
Karena pada mulanya ia seorang yg sangat papa hidupnya kemudian 'bertapa'
menghilang katanya ia 
jadi penasihat spritul Sultan Brunei dan Raja Fahd. Untuk jasanya itu ia
mendapat konsesi bagi hasil minyak.
Sebagai 'tumbal' setiap tahun ia harus menghajikan minimal 100 orang di
sekitarnya.
Jadi bayangkan saja kaum duafa [ yg terus miskin] di sekitar Ciledug sana
bahkan sudah beberapa kali pergi haji, umroh.
Semuanya dia biayai.
Pembantu, satpam, supir tukang rumput bahkan ada yg sudah berkali-kali pergi
haji dan umroh.

Nggak ada gitu kepikiran untuk membuat suatu usaha yg bisa memberdayakan
umat islam miskin yg jumlahnya 
dari tahun ke tahun semakin banyak.

salam 
l.meilany

----- Original Message ----- 
From: ritajkt 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, November 23, 2006 8:16 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: [PKS] Kisah Bu Nana

waktu saya baca kisah Bu Dian Mahri ini
yg dengan bangga bilang dia dapet ilham bikin mesjid emas
waktu berhaji yang ke -30 sekian kalinya
perut saya mules...

Perut saya tambah mules waktu nerusin baca artikel
tentang mesjid yang bener-bener dibangun
dibuat dari emas beneran
dan semua bahan impor supermahal
di sebuah kampung dari negeri dunia ketiga..bla bla bla

Di akhir artikel itu
Bu Dian pun berhutang setablet entrostop pada saya..:(( 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Ironis sekali kejadian itu di kawasan Meruyung.
> Kawasan dimana ada masjid megah berkubah emas milik Dian al Mahri.
> Bagaimana sebenarnya tanggungjawab umat berpunya terhadap 
lingkungannya.
> 
> Mending bikin masjid mewah trilyunan yg dinikmati sendiri atau 
untuk amal; tempat berkumpul 
> orang2 untuk kegiatan agama dengan perut lapar. Sehingga ibadahnya 
sekedar untuk 
> ngalap berkah, minta sumbangan, amal jariah.......?
> [ Karena kalo ikut pengajian di sini kan pulangnya selalu bawa 
buah tangan, duit]
> Atau duit yg banyak itu untuk membuat usaha ekonomi, memberdayakan 
kaum duafa, 
> memberi kesempatan pada kaum yg bimbang imannya kerana alasan 
ekonomi sehingga mereka bisa mandiri?
> 
> salam 
> l.meilany
> 
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: Ari Condro 
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> Sent: Tuesday, November 21, 2006 8:06 AM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: [PKS] Kisah Bu Nana
> 
> 
> saya ingin tahu apakah follow up yg tulus dan berkelanjutan, 
baik secara
> bimbingan rohani dan psikologi serta ekonomi ini akan berlanjut 
atau tidak.
> 
> kalau tidak berlanjut yah ... demikianlah kekurangan kita, yg 
membantunya
> baru bisa sak dhet, sak nyet, anget, anget tahi ayam. padahal, 
perubahan
> baru bisa dilakukan, kalau dijalani secara berkelanjutan.
> 
> On 11/21/06, Dwi W. Soegardi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Bung Radit,
> >
> > apa yang "aneh" dari kisah ini?
> > Yang Kristen memberikan bantuan dan menarik keluarga tersebut 
menjadi
> > Kristen.
> > Yang Islam meng-counter balik, memberi bantuan dan menarik 
kembali menjadi
> > Islam.
> > Di mana masalah yang Anda lihat?
> > Apakah ada unsur kekerasan dari salah satu atau kedua belah 
pihak?
> >
> > Apakah Anda juga mengritik pihak Kristen yang membantu dan 
mengkristenkan
> > sebagaimana nada kalimat Anda di bawah ini?
> >
> > Selama prosesnya berlangsung tanpa melibatkan kekerasan, 
ataupun penipuan,
> > biarkan semua berjalan "alami."
> >
> > Coba saja kalau semua pihak bersifat proaktif, memberi bantuan 
tanpa
> > pamrih
> > kepada yang memerlukan tanpa menunggu-nunggu kesempatan 
menarik kepada
> > agamanya .........
> >
> > salam,
> > DWS
> >
> >
> > On 11/20/06, radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]<radityo_dj%
40yahoo.com>>
> > wrote:
> > >
> > > Bung Wido dan teman-teman PKS,
> > >
> > > Biarkan sajalah dia menjadi Kristen, asal hatinya tenang, 
tentram dan
> > > damai. Tak perlu kita usik dan kita campuri urusan 
pribadinya. Adalah
> > haknya
> > > untuk memilih agama apa saja yang dia sukai. Orang yang tak 
mau beragama
> > pun
> > > perlu kita hargai, janganlah dicemoohkan. Lagian, jumlah 
umat Islam di
> > > Indonesia kan sudah bejibun, berdesak-desakan seperti 
penumpang KRL
> > > Jabotabek tiap pagi dan petang. Apa sih ruginya kalau cuma 
kurang satu?
> > >
> > > Salam,
> > >
> > > RD
> > >
> > > Wido Q Supraha <[EMAIL PROTECTED] <supraha%40indo.net.id>> wrote:
> > >
> > >
> > > KRONOLOGIS BU NANA
> > >
> > > (Kembalinya Keluarga Muslim dari Pemurtadan)
> > >
> > > Selasa, 12 September 2006
> > >
> > > LAZ PLN P3B mendapat informasi dari salah satu karyawan PLN 
P3B yang
> > juga
> > > merupakan Anggota Dewan Sekolah di SMPN 226 Jakarta Selatan, 
bahwa ada
> > > salah
> > > satu siswa kelas 3 yang sudah berpindah agama dari muslim 
menjadi
> > kristen.
> > > Hal itu dibuktikan dengan seringnya siswa tersebut ke tempat 
ibadah
> > Gereja
> > > selama 1 bulan terakhir. Siswa tersebut bernama Devi. Untuk 
membuktikan
> > > informasi tersebut maka kami mendatangani sekolah tersebut 
untuk bertemu
> > > siswa yang bersangkutan. Dengan didampingi salah satu Guru 
BP di sekolah
> > > tersebut, maka kami mencoba menginterogasi siswi tersebut. 
Beberapa
> > > informasi yang kami tangkap adalah :
> > >
> > > - Ibunya (Bu Nana), Kakaknya (Lisna) dan Devi sudah sebulan 
terakhir
> > > ini di doktrin ajaran2 kristen dengan cara pihak gereja 
mendatangi rumah
> > > keluarga tersebut hampir setiap malam dan mengajak anaknya 
(Lisna & Devi
> > > serta kedua adiknya Tri dan Agung) setiap hari minggu ke 
gereja di
> > wilayah
> > > Fatmawati (Gereja Al-Balop).
> > >
> > > - Selama 1 bulan terakhir juga Devi (SMPN 226) telah diberi 
sejumlah
> > > dana untuk kebutuhan sekolah (buku2 pelajaran, buku2 paket, 
seragam
> > > sekolah
> > > dan baju2 sehari-hari dan ongkos sehari-hari)
> > >
> > > - Ibunya (Bu Nana) juga mendapatkan bantuan modal usaha untuk
> > > menghidupi keluarganya.
> > >
> > > Sementara setelah dialog itu kami meminta Devi untuk shalat 
ashar,
> > karena
> > > ternyata Devi masih ada sedikit keyakinan tentang Al-Islam, 
kecuali ibu
> > > dan
> > > kakaknya.
> > >
> > > Rabu, 13 September 2006
> > >
> > > Informasi tersebut lalu kami followup dengan mendatangi 
rumah keluarga
> > > tersebut yang berlokasi di Gg. Mushola Ar-Rahman Jl. Tiga 
Putra Rt
> > 003/04
> > > No. 82 Meruyung untuk pembenaran informasi yang kami 
dapatkan.
> > >
> > > Dari pertemuan tersebut kami dapatkan informasi sebagai 
berikut :
> > >
> > > - Kepala Keluarga Bu Nana (Suaminya) telah terkena kasus 
narkoba dan
> > > sedang berurusan dengan pihak kepolisian yang berujung kepada
> > dipenjaranya
> > > suami Bu Nana tersebut.
> > >
> > > - Bu Nana mempunyai hutang yang cukup besar kepada salah satu
> > > temannya.
> > >
> > > - Lisna (adik Bu Nana) juga ternyata telah mendapat biaya 
sekolah
> > > (buku2, seragam dan ongkos sehari-hari) dan didaftarkan ke 
sekolah SMK
> > > Tadika Pertiwi.
> > >
> > > - Kecenderungan masyarakat sekitar untuk mengucilkan 
keluarga bu
> > > nana, karena kasus suaminya tersebut, sehingga keluarga bu 
nana
> > > beranggapan
> > > masyarakat sudah tidak peduli lagi dengan keadaannya setelah 
ditinggal
> > > suami
> > > di penjara.
> > >
> > > Kamis, 14 Sepetember 2006
> > >
> > > Melihat kondisi seperti itu, kami berinisiatif untuk 
melakukan rapat
> > > koordinasi bersama pihak-pihak terkait seperti tokoh 
masyarakat setempat
> > > untuk mencoba menyelamatkan keluarga tersebut dari proses 
kristenisasi.
> > >
> > > Rapat koordinasi dilakukan dengan butir-butir rencana 
diantaranya :
> > >
> > > - Mencoba untuk melakukan dialog secara intensif kepada 
keluarga bu
> > > nana terutama bu nana sendiri
> > >
> > > - Merekapitulasi kebutuhan dana keluarga tersebut sehari-
hari.
> > >
> > > - Melakukan pengislaman kembali apabila memang keluarga 
tersebut
> > > sudah menyatakan diri masuk kristen tanpa sepengetahuan 
pihak gereja
> > >
> > > - Pada tanggal 15 - 20 September 2006 pihak masyarakat yang 
ditunjuk
> > > sebagai pendamping dan fasilitator telah diupayakan untuk 
terus
> > melakukan
> > > kunjungan dan monitoring kepada keluarga tersebut sampai 
keluarga
> > tersebut
> > > kembali kepada Islam.
> > >
> > > Kamis, 21 September 2006
> > >
> > > Dengan dihadiri oleh Pejabat Kelurahan, Perwakilan PLN P3B 
Jawa Bali,
> > > Pejabat RW-RT setempat dan para Tokoh Masyarakat, pada hari 
Kamis/21
> > > September 2006 telah dilakukan pengucapan 2 kalimah syahadah 
di hadapan
> > > ustadz dan juga dihadiri oleh masyarakat muslim setempat, 
sebagai wujud
> > > kembalinya keluarga Bu Nana kedalam agama Islam,
> > Alhamdulillah........satu
> > > keluarga telah selamat dari proses pemurtadan.
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
>Recent Activity
 8New Members
Visit Your Group 
Yahoo! Avatars
Express Yourself
Show your face in
Messenger & more.
Market Online
Drive traffic to
your web site with
Sponsored Search.
Yahoo! Mail
Get on board
You're invited to try
the all-new Mail Beta.. 
 
 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke