--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > 
> Boleh jadi kita jadi orang miskin harta, tapi jangan miskin hati.
> Lapar didunia, menikmati surga nantinya...jauh lebih baik dari pada 
> lapar didunia menikmati neraka pula' walaupun yang idealnya adalah 
> cukup didunia dan menikmati surga kmdn. Didunia ini cuma sebentar, 
> jadi laparnya sebentar. Tapi di Surga dan neraka itu abadi...tooh?
> 
> Ini bagi orang yang percaya Hari Akhir, yang bukan matre jadi 
> tujuannya. 
> 

Bagaimana mbak, kalo kita bahagia didunia dan akherat, slamet didunia 
akherat, kecukupan didunia akherat? mau ikut mbak? Monggo...

kenapa kita harus melarat di akherat kalau kecukupan didunia, apalagi 
kalo hidup jujur, berbuat baik, kaya amal, menolong orang yang miskin? 
(kalo menolong orang miskin, gak perlu langsung mengawininya mbak ha ha 
ha).. nolong ya nolong ajeee.

Setuju mbak?

salam bahagia dunia akherat

danardono


Reply via email to