http://www.kompas.com/ver1/Iptek/0702/20/180808.htm
   
   
  Ditemukan Udang-udangan Gua Baru Berwarna Merah Muda 


  JAKARTA, KCM - Spesies udang-udangan gua dari kelompok Isopoda kembali 
ditemukan di Indonesia. Hewan akuatik yang memiliki warna tubuh merah muda dan 
garis putih di bagian belakang tubuhnya saat masih hidup itu ditemukan di Gua 
Buni Ayu, Sukabumi, Minggu (18/2).
   
  Hewan tersebut ditemukan Cahyo Rahmadi, peneliti biologi Lembaga Ilmu 
Pengetahuan Indonesia (LIPI) saat melakukan survai awal di kawasan tersebut, 
Minggu (18/2). Saat dihubungi KCM, Selasa (20/2) sore, ia menuturkan bahwa 
populasi jenis udang-udangan yang baru ditemukannya itu masih cukup banyak dan 
berada di tiga lokasi dalam gua.
  Cahyo memperkirakan bahwa hewan yang baru ditemukannya merupakan spesies baru 
dari kelompok Stenasellus, satu marga dengan Stenasellus javanicus yang juga 
ditemukannya di Cibinong beberapa waktu lalu. Jika kerabatnya yang ada di 
Cibinong itu ukurannya hanya 7 milimeter, spesies dari Sukabumi lebih panjang 
yaitu sekitar 10 milimeter. 
   
  Temuan di Sukabumi ini sangat menarik mengingat jenis ini mempunyai sebaran 
yang sangat terbatas dan mempunyai toleransi yang sangat sempit terhadap 
perubahan lingkungan. Stenasellus merupakan bagian dari kelompok Isopoda dan 
famili Stenasellidae. Kelompok ini sebarannya sangat luas, lebih dari 5 jenis 
telah ditemukan di Sumatra, 2 jenis di Kalimantan, dan 1 jenis di Jawa. 
Sedangkan di negara lain ditemukan di Thailand, Kamboja, dan beberapa negara di 
Eropa.
   
  Hewan yang suka hidup dalam kelompok kecil dan daya jelajah sempit ini sangat 
rentan terhadap perubahan lengkungan. Sayangnya, informasi mengenai 
keanekaragaman kelompok Stenasellidae di Indonesia masih sangat minim. Untuk 
lingkungan di Gua Buni Ayu, menurut Cahyo, masih cukup bagus dan alami. Meski 
menjadi gua wisata, tak banyak sampah yang bertebaran di dalam gua. 
   
  "Kemarin hanya survai awal untuk melihat kondisi gua dan akomodasi di sana. 
Mulai Maret nanti kami akan kembali ke sana untuk melakukan survai ekologi dan 
inventarisasi fauna gua secara menyeluruh minimal selama 1 minggu," ungkap 
Cahyo. "Saya berharapa menemukan spesies menarik lainnya."
   
  Tidak hanya di Gua Buni Ayu, Cahyo bersama peneliti lainnya juga akan 
melakukan survai ekologi dan inventarisasi fauna di seluruh gua yang tersebar 
di Jawa Barat hingga Jawa Timur dalam setahun ke depan. Kegiatan penelitian ini 
merupakan bagian dari program penelitian di Pusat Penelitian Biologi LIPI 
dengan dukungan dana dari Pemerintah Indonesia melalui Daftar Isian Pelaksanaan 
Anggaran (DIPA) dan bantuan lembaga donor dari Inggris (The Rufford Maurice 
Laing Foundation) dan Jepang (NAGAO Natural Environmental Foundation).

Penulis: Wah

 
---------------------------------
8:00? 8:25? 8:40?  Find a flick in no time
 with theYahoo! Search movie showtime shortcut.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke