Uni Eropa Siapkan Strategi Baru Perangi HIV/Aids
   
  Oleh: Christoph Heinzle dari Bremen 
   
  Sedikitnya 27 poin kesepakatan berhasil dirangkum dalam deklarasi terbaru 
perang melawan Aids di Eropa. 
  
 
    Untuk ketiga kalinya menteri-menteri kesehatan Uni Eropa disibukkan dengan 
persoalan semakin tingginya laju penyebaran penyakit Aids terutama di kawasan 
Eropa Timur.
   
  Memang sudah saatnya untuk merevisi strategi perang melawan Aids dan 
menerapkannya secara lebih efisien. Begitu semangat yang tertuang di dalam 
deklarasi tersebut. Hal ini juga diharapkan dapat menjadi landasan bagi 
kerjasama yang lebih erat di antara negara-negara Uni Eropa.
   
  "Keragaman ide dan kebersamaan antara negara-negara peserta konfrensi membuat 
saya yakin, bahwa Bremen di samping Dublin dan Vilnius akan menjadi tonggak 
terpenting, dan juga sinyal kepada seluruh pemimpin akan adanya langkah 
preventif untuk kemaslahatan umum." Begitu tandas Menteri Kesehatan Jerman Ulla 
Schmidt di sela-sela konfrensi. 
   
  Tidak hanya menteri saja yang diundang, ratusan tenaga ahli dari berbagai 
negara di Eropa juga mengikuti konfrensi anti Aids tersebut. Pasalnya laju 
penyebaran penyakit Aids semakin menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan. Di 
Eropa Timur saja, jumlah korban yang terinfeksi Aids saat ini berkisar 7 persen 
dari total jumlah penduduk. Tak heran, jika Kanselir Jerman Angela Merkel 
berjanji memasukkan tema tersebut ke dalam agenda utama pembahasan di Dewan 
Eropa dan pertemuan puncak negara-negara industri maju G8 musim panas nanti.
   
  Selain merumuskan deklarasi, para menteri kesehatan Uni Eropa juga melakukan 
pembicaraan dengan perwakilan industri farmasi di sela-sela konfrensi. Untuk 
pertama kalinya, begitu ujar Menkes Jerman Ulla Schmidt, perusahaan obat-obatan 
bersedia bekerjasama dengan Uni Eropa dalam memberantas penyebaran penyakit 
Aids.
   
  "Agar supaya semua orang di Uni Eropa bisa mendapat akses penyembuhan dan 
obat-obatan dengan harga terjangkau. Saya katakan, apa yang kita raih hari ini 
cuma langkah pertama saja. Dan bukan satu-satunya solusi."
   
  Kementrian Kesehatan Uni Eropa diharapkan dapat menetapkan harga obat-obatan 
tersebut paling lambat bulan depan. Menurut Schmidt lagi, harga obat yang 
terjangkau tidak hanya diterapkan untuk obat-obatan lama, tapi juga obat-obatan 
baru. Bekas guru rehabilitasi penyadang cacat itu juga yakin, deklarasi Bremen 
tidak cuma ditulis di atas kertas saja, tapi juga akan memberikan dinamika baru 
dalam perang melawan Aids.
   
  "Kalau anda berpikir deklarasi ini bisa dijadikan tolak ukur bagi LSM-LSM di 
beberapa negara untuk bisa melakukan sesuatu, maka anda pun seharusnya tahu, 
bahwa setiap deklarasi, walaupun cuma berupa secarik kertas, bisa menjadi 
dorongan bagi setiap LSM yang aktif memerangi penyebaran Aids."
   
  Schmidt juga menambahkan, Aids bukan lagi tema yang tabu dibicarakan. Kini 
hampir seluruh kepala negara menyadari, bahwa satu-satunya peluang bagi Eropa 
adalah dengan saling membagi hasil penemuan dan tidak lagi mengulur-ulur waktu 
dalam memerangi Aids. Dalam lingkup yang lebih luas, tema perang melawan Aids 
juga akan dibahas di puncak pertemuan negara-negara industri maju G8 musim 
panas mendatang. 
  


 
---------------------------------
Need Mail bonding?
Go to the Yahoo! Mail Q&A for great tips from Yahoo! Answers users.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke