*http://www.kompas.com/ver1/Iptek/0706/19/200406.htm
Angkatan Laut Harapkan Roket Buatan Lapan** ** GARUT, SELASA -*Meski baru sampai tahap pengembangan awal, teknologi roket yang dikembangkan* Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)* dapat dikembangkan untuk keperluan pertahanan. *Angkatan Laut Republik Indonesia*berharap LAPAN dapat terus meningkatkan kemampuannya agar dapat dipakai untuk meluncurkan peluru kendali. "Yang untuk peluru kendali kapal itu diperlukan jangkauannya sampai 300 kilometer dengan kecepatan 2,1 Mach," kata *Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Slamet Subijanto* di sela peluncuran roket LAPAN di Fasilitas Uji Terbang Roket LAPAN di Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, Selasa (19/6). Sementara itu, roket-roket yang telah berhasil diuji coba LAPAN baru berdaya jangkau maksimal 50 kilometer. Dalam uji coba tadi siang, LAPAN meluncurkan 12 roket dari jenis RX-70 yang berdaya jangkau 6,5 kilometer hingga RX-250 yang berdaya jangkau 50 kilometer. Seluruh roket yang berhasil diluncurkan masing-masing tipe RX-250 satu unit, RX-150 sebanyak tiga unit, tipe RX100 empat unit, RX-70 empat unit. Tipe RX-250 berdiameter 240 milimeter dengan panjang total 4.242 milimeter. Roket ini dirancang mencapai misi ilmiah dengan tinggi terbang 27,9 kilometer dan jarak jangkau 51,3 kilometer pada sudut peluncuran 70 derajat. Roket RX-150 merupakan roket generasi baru berdiameter 150 milimeter dan panjang 2.687 milimeter. Roket tersebut dapat mencapai tinggi terbang 15,5 kilometer pada sudut peluncuran 60 derajat. Sedangkan Roket RX-100 merupakan roket balistik dengan diameter 115 milimeter untuk mencapai jarak jangkau lebih dari 10 kilometer dengan sistem telemetri kecepatan tinggi. Roket RX 70 MN (multiple nozzle) berdiameter 70 milimeter dengan daya jangkau lebih dari 7 kilometer yang merupakan modifikasi dari jenis FFAR dengan mensubtitusi propelan dari jenis double base menjadi komposit jenis HTPB (Hydroxy Terminated Poly Butadiene). Roket RX-70 MN ini merupakan misi pertama kali LAPAN menggunakan bahan bakar roket Ammonium Perchlorate (AP) buatan LAPAN sendiri, sehingga di masa depan pengembangan roket tak bisa lagi dipengaruhi embargo. Meski baru langkah awal, KSAL menilai pengembangan teknologi roket LAPAN suatu langkah yang baik. Pengembangan roket ini, ujarnya, sangat bagus untuk mengurangi ketergantungan dari luar negeri. Sumber: Antara Penulis: Wah [Non-text portions of this message have been removed]