Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh David C. Smith dari 
Bradley University terhadap 16.000 mahasiswa yang berasal dari 52 
negara, ternyata lebih dari setengahnya mahasiswa pria menyatakan 
keinginan untuk berpoligami.

Banyak orang yang menilai bahwa pria yang berpoligami itu adalah 
pria Macho yang gagah berani, hanya kenyataannya tidaklah demikian. 
Kebanyakan pria yang berpoligami adalah pria pengecut. Berdasarkan 
hukum Islam pria boleh menikah lagi apabila ada ijin dari istri 
pertama, tetapi dalam praktiknya jarang yang memiliki ijin tersebut. 

Boro-boro memberikan ijin, tahu juga tidak, bahwa suaminya sudah 
menikah lagi. Pada umumnya mereka menikah dahulu setelah bertahun-
tahun menikah, baru minta ijin dari istri pertama. Misalnya Bambang 
Trihatmodjo, ia baru ketahuan berpoligami dengan Mayangsari oleh 
istri pertama, setelah tujuh tahun menikah. 

Maklum istri pertama mana yang mau menyedekahkan suaminya kepada 
istri muda. Jadi pria yang berpoligami itu dapat ijin dari istri 
pertama, karena sang istri pertama sudah tidak ada pilihan lainnya, 
wong sang suami sudah menikah bertahun-tahun. Setelah ketahuan bahwa 
berpoligami baru ia minta ijin. 

Bahkan beberapa kelompok radikal menilai apabila istri pertama tidak 
memberi ijin suaminya menikah lagi, ini sudah dapat dinilai sebagai 
pendurhakaan, karena menentang hukum Allah. Oleh sebab itulah 
daripada disebut durhaka, lebih baik meng-ikhlaskannya saja.

Pada umumnya pria melakukan poligami, karena ingin memberikan status 
untuk istri mudanya, sehingga dengan mana sang istri muda tidak 
perlu dipermalukan orang ataupun jadi omongan orang sekampung. Hanya 
kenyataannya disatu pihak ingin berjasa terhadap istri muda, tetapi 
dilain pihak merendahkan dan mempermalukan istri pertamanya.

Dalam agama Islam sendiri wacana poligami ini masih tidak jelas, 
disatu pihak berdasarkan surah An Nisa ayat 3, seakan-akan poligami 
ini dihalalkan asal kita bisa berlaku adil terhadap masing-masing 
istri. Tetapi di surah yang sama ayat 129  Allah s.w.t sendiri 
berfirman dan  kamu sekali-kali tidak  akan dapat berlaku adil
diantara istri-istrimu,  walaupun kamu sangat ingin  berbuat 
demikian. Hanya sayangnya ayat ini terkesan disembunyikan oleh 
kalangan yang mendukung wacana pro poligami. Maka dari itu tidak 
semua negara Islam mengijinkan Poligami, misalnya Tunisia maupun 
Turki melarang poligami.

Bagaimana kita bisa mengasihi beberapa istri dengan perasaan yang 
sama, apabila istri-istri tersebut dari segi usia, rupa maupun 
karakternya sudah berbeda. Boro-bro mengasihi istri dengan perasaan 
yang sama, mengasihi anak kandung yang dari darah daging sendiri pun 
sudah tidak mungkin bisa memberikan kasih sayang yang sama. Pada 
umumnya si bungsu akan jauh lebih disayang, karena sedang lucu2nya 
dan juga masih kecil. Jadi wajarlah kalau suami yang berpoligami 
lebih menyayangi istri mudanya yang lebih cantik dan lebih muda 
daripada istri pertamanya.

Kita dengan mudah bisa membagi harta maupun jatah waktu yang kita 
miliki, tetapi apakah mungkin kita bisa membagi perasaan kita dengan 
adil secara sama rata? Bagaimana kalau sang istri sedang kebelet 
ingin melakukan esek2 pada saat yang bersamaan, apakah suaminya 
mampu memenuhinya pada saat yang bersamaan?? Jadi menurut segi 
pandang mang Ucup keadilan bagi mereka yang berpoligami itu tidak 
ada alias hanya sekedar khayalan saja, sebab tidak mungkin

Tidak semua umat Nasrani dilarang melakukan poligami, misalnya 
penganut aliran Mormonisme, hingga sekarang  masih mempraktikkann, 
bahkan hampir mewajibkan jemaatnnya untuk berpoligami. Maklum salah 
satu dari pendiri dari aliran Mormon itu sendiri memiliki 16 istri. 

Dalam Alkitab perjanjian lama saja tercantum lebih dari 40 tokoh 
yang mempraktikkan poligami, termasuk Abraham, Musa, Jakub, Esau 
maupun Daud. Disamping itu ada beberapa ayat yang menopang bahwa 
poligami itu dihalalkan misalnya: Keluaran 21:10; Ulangan 21:15. 

Martin Luther sang reformator sendiri atau mbahnya kaum Evangelist, 
dalam bukunya "Der Beichrat" – (The Confessional Advice) - 
mengijinkan Pangeran Philipp von Hesse melakukan poligami. Menurut 
Martin Luther dalam suratnya kepada kanselerir Saxon Gregor Brueck 
poligami itu tidak bertentangan dengan Alkitab. - "Ego sane fateor, 
me non posse prohibere, si quis plures velit uxores ducere, nec 
repugnat sacris literis."

Sang Pencipta hanya menciptakan satu Hawa untuk Adam. Disamping itu 
pria diciptakan dengan keterbatasan tubuh sehingga tidak bisa selalu 
ON all the time. Boro2 untuk memenuhi kebutuhan dari beberapa istri 
untuk memenuhi kebutuhan satu istri pun terkadang sudah sulit. maka 
kita akan diberikan kekuatan maupun kemampuan seperti mottonya dari 
Coca Cola, kapan saja, dimana saja selalu bisa dan selalu siap 
tempur.

Ada satu hukum alam yang sudah di pateri di dalam diri kita ialah 
hati nurani kita. Setiap cowok yang berselingkuh maupun yang 
berpoligami pasti sudah merasakan dan mengetahuinya bahwa ada 
sesuatu yang tidak beres. Dan apa yang ia lakukan itu tidak benar, 
sehingga timbul dengan sendirinya rasa bersalah. Jadi kesimpulannya 
poligami itu sudah dari sononya salah atau kagak bener begitu !

Mang Ucup – The Drunken Priest
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net

Kirim email ke