From: Anton E-mail: [EMAIL PROTECTED] Mengatakan kerja sastra Pramoedya Ananta Toer sebagai Kanonik sastra sangat fatal kesalahannya. Pram lebih dilihat sebagai epos perlawanan yang murni Indonesia. Kehidupannya yang keras adalah sebuah ketekunan intelektual dan ketangguhan manusia sampai pada batas-batasnya untuk melawan kekekuasaan. Pram adalah salah satu dari jutaan manusia Indonesia yang dibungkam oleh Orde Baru. Mendegradir karya-karya sastra Pram sebagai Kanonik sama saja membungkus sejarah itu sendiri. Kanonik sastra adalah sebuah gerak imperialis untuk menumbuhkan kekuasaan, sementara Pram adalah nyanyi sunyi untuk melawan kekuasaan. Jadi meng"kanon" kan sastra Pram sama saja menuduh macan loreng menjadi kambing hitam... Karya-karya sastra Pram di zaman Orde Baru merupakan benang merah yang jelas dari tulisan-tulisan apa yang disebut di jaman Pujangga Baru sebagai "batjaan-batjaan liar" macam : Hikayat Kadiroen, Sair Mata Gelap, Sairnja Sentot, atau Student Hidjo yang dilarang oleh penguasa Belanda pada waktu itu.... Karya sastra Pram besar karena mutu dan epos hidupnya yang bisa menjadi teladan bagi kita melawan kekuasaan dengan kekuatan batin yang tidak mau tunduk....
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]