Saya khawatir, mbak Salma yang misunderstand message mas Medi.

Yang mas Medi kritik, adalah perilaku Eramuslim, meng-obok-obok 
masalah internal agama lain (misalnya Katholik) di ranah umum. Ini 
memang tak pantas, tak ethis. 

Yang mbak Salma maksud, seringkali ada kritik ke arah kaum Muslim 
oleh Non Muslim, BUKANLAH soal internal kaum Muslim, namun DAMPAK 
reaksi umat Muslim dalam menghadapi masalah keagamaan, yang 
MENYANGKUT kenyamanan publik. Misalnya ulah FPI, ulah sebagian orang 
dalam ber-reaksi terhadap yang dianggap sesat diranah publik, 
menghancurkan rumah ibadah Non Muslim, dll. Jadi dampak beragama, 
bukan akidah agama itu sendiri.

Pasti mas Medi, saya, dan banyak yang lain, juga TIDAK setuju, kalau 
kami, untuk lucu lucuan lalu mengkritik masalah internal umat Muslim. 
Itu tidak ethis.

By the way gimana khabarnya Semarang? Sudah banjir? Belum dong ya? 
Mudah mudahan warga tidak lagi jadi korban ketidak mampuan para 
pejabat daerah me-manage wilayah.

Salam

Danardono


--- In ppiindia@yahoogroups.com, sFe <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> kalo giliran untuk Muslim, begini deh kalimat2 pak Medi. Padahal 
bukan sekali dua kita sama2 melihat, bagaimana pihak2 non Muslim di 
milis ini memberitakan hal2 jelek dan terkesan mencari-cari kesalahan 
ummat Muslim dan ajarannya, but pak Medi yang unfair ini tidak pernah 
menuliskan komentar2nya.
>    
>   sebagai seorang mediator dan berkiprah di dunia media 
(pemberitaan), mestinya pak Medi dapat membedakan mana tulisan yang 
bersifat info, kritik, ataupun berita. 

Kirim email ke