--- In ppiindia@yahoogroups.com, "hakim" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Di sini saya melihat ada "gap" atau "lack" antara Nothing is 
impossible dengan berbagai contoh kegagalan nyata di berbagai belahan 
dunia mulai jaman dahulu maupun yang baru saja terjadi sebagaimana 
diutarakan mbah Danar.
> 
> Poinnya, menurut saya, adalah BISA meskipun dengan persyaratan yang 
sangat berat, sangat sulit dan hampir mustahil. Ibarat kata, dengan 
contoh, saya yakin PSSI bisa juara dunia seperti Brazil, Itali, 
Perancis dsb. Namun untuk mencapai hal tsb harus melewati berbagai 
syarat dan kondisi yang tidak ringan al: Pembenahan organisasi PSSI, 
peningkatan kualitas pemain, kualitas kompetisi, kualitas wasit, 
> kualitas regulasi, kualitas stadion dsb, dsb. Kalau itu semua bisa 
terwujud bisa jadi dalam waktu 50 tahun lagi, 100 tahun lagi, 200 
tahun lagi PSSI bisa juara dunia.
> Mungkinkan kan mbah.
> 
> Back to topic, kalau melihat sejarah memang yang ada adalah sejarah 
kegagalan demi kegagalan perluasan wilayah/penyatuan wilayah berbasis 
IMAN.
> 
> Tapi, mbah Danar, jangan lupa bahwa pernah ada  kejayaan dan 
kegemilangan Islam yang membentang dari Afrika sampai Andalusia 
ketika dikepalai oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW (Abu Bakar, 
Umar, Ustman dan Ali RA).. 
> 
> Kenapa terus mundur dan hancur? karena kualiatas pemimpin dan 
rakyat di negara- negara Islam setelah itu yang tidak sebaik para 
sahabat tsb dan mereka semua sudah jauh meninggalkan Al-qur'an dan 
Hadist. Mereka cinta dunia dan takut mati.
> 
> Para sahabat Rasulullah tersebut adalah sebaik-baiknya generasi 
yang pernah ada.
> Mereka adalah umat yang  kokoh imannya, cerdas, berakhlak mulia, 
taqwa, tidak cinta dunia, ikhlas, arif bijaksana, adil, tegas, 
disiplin, pemaaf, tidak takut mati, mementingkan persatuan,
> hanya takut kepada ALLAH SWT dsb..dsb.
> 
> Nah, tentu saja kalau persyaratan seperti itu tidak ada lagi ya 
tentu saja yang ada adalah cerita kegagalan demi kegagalan. Apalagi 
dengan kondisi umat Islam yang seperti sekarang ini, ya LUMRAH dan 
MASUK AKAL kalau Mbah Danar mengatakan TIDAK MUNGKIN.
> Saya juga akan bilang sama kalau syarat dan kondisi IDEAL tsb tidak 
terpenuhi.
> 
> 
> Have a nice weekend
> 
> Hakim
> 

Tambahan sedikit sebagai penutup minggu, mas Hakim, layak saya 
tambahkan, beda antara nostalgia Majapahit dan nostalgia kekhalifatan 
mbak Aris, adalah, nostalgia Majapahit adalah kerinduan akan kejayaan 
bangsa ini.

Kejayaan yang mbak Aris impikan, adalah kejayaan bangsa bangsa lain...

Have a nice weekend too

Danardono  



Reply via email to