Belajar Mandiri Sejak Dini
  Oleh : Mochammad Moealliem 
   
  Serba cukup adalah sebuah hal yang membuat manusia manja, namun serba kurang 
terkadang membuat manusia putus asa, lalu bagaimana manusia harus melatih 
dirinya mandiri dari bergantung buta pada orang tua, sanak saudara, atau bahkan 
pada Negara. Tak lain adalah menggerakkan akal yang telah kita punya untuk 
berusaha mempraktekkan berbagai pelajaran yang kita terima sebelum kita dewasa.
   
  Kita semua pernah mengalami masa balita, kanak-kanak dan remaja, dalam masa 
itu kita hidup seperti disurga, dalam usia 0 sampai 5 tahun, kita adalah 
balita, dua tahun pertama dalam kehidupan kita, yang kita lakukan adalah tidur 
dan makan-minum, cukup dengan menangis, makanan secara langsung dimulut kita, 
dan saat itu kita punya kemandirian juga, yaitu menghisap makanan dari 
tempatnya.
   
  Tahun ketiga sampai ke lima, kita mulai bertambah mandiri, yaitu berusaha 
jalan-jalan tanpa gendongan orang tua, meskipun masih "mberangkang"[1] dan 
sesekali terjatuh dan sirine kita bunyikan dengan menangis, pertolongan secara 
langsung menyelematkannya. Tahun berikutnya kita mulai kenal mainan dan dengan 
mainan itu kita makin semangat berusaha, berdiri, berlari, melompat, meski 
terkadang jatuh juga, namun dengan jatuh itu kita menjadi tahu kekurangan dan 
kita menjadi hati-hati secara sendirnya.
   
  Tahun kelima kita mulai merangkai kata, mengenal warna, bahkan sudah punya 
rasa suka pada orang lain, mulai mengenal nama-nama benda juga nama-nama 
manusia, dan sejak itulah mungkin awal ingatan kita mampu kita telusuri saat 
ini, dan pada masa sebelumnya kita tidak ingat apa-apa.
   
  Diusia seperti ini kita seperti lembaran tanpa noda, apa yang masuk pada 
indra kita adalah sebuah catatan yang akan membekas hingga kita tua, maka tak 
heran peran orang tua dalam mendidik kita dimasa balita adalah pendidikan dasar 
yang menjadi pondasi hidup kita selanjutnya. Sikap orang tua, kondisi keluarga, 
dan segala yang menjadi lingkungan kita, akan berpengaruh pada kejiwaan kita, 
dan kita akan menjadi cermin bagi orang tua kita secara tidak langsung.
   
  Masa remaja, adalah masa dimana kita mulai protes, walaupun kita masih tidak 
mampu untuk tidak bergantung pada orang tua, namun keinginan kita bertambah, 
kebutuhan kita bertambah, maka tak heran orang tua sering berkeluh kesah dengan 
kenakalan remaja buah hatinya. Biasanya hal demikian terjadi dimasa pubertas, 
atau dimasa baligh, bagi kaum laki-laki normalnya umur 15 tahun, perempuan umur 
9 tahun. Tergantung psikologi anak tersebut apa yang akan terjadi dimasa itu. 
Jika pendidikan dasarnya tepat maka dia akan menjadi lebih berakal, namun bila 
tidak tepat dia akan menjadi brutal.
   
  Hal itu terjadi mungkin karena perbedaan zaman, sementara orang tua kita 
mendidik dengan metode yang dipakai kakek kita dalam mendidik orang tua kita 
dahulu, dan kini dipaksakan untuk kita, sementara zaman sudah berubah begitu 
rupa. Penulis jadi teringat hadith atau sebuah kalimat, yang berbunyi allimuw 
awladakum fainnahum la ya'isuw fi zamanikum didiklah anak-anakmu sesuai 
zamannya, karena mereka tidak hdup dizaman kecilmu,
   
  Dan mungkin kondisi demikian adalah fitrah manusia sajak awalnya, yaitu 
ketika Adam dan Hawa mulai tampak auratnya. Pada sejak manusia dikatakan baligh 
itulah manusia harus menutup auratnya, dan baligh itu ditandai dengan 
berubahnya payudara kaum hawa menjadi berbeda dari sebelumnya dan kini 
berkembang sesuai adatnya, sebagaimana ketika Hawa tersadarkan dari buah yang 
dimakan kala disurga. Sementara bagi kaum Adam ditandai dengan kalamenjing 
ditenggorokan, sebagaimana Adam yang juga memakan buah disurga.
   
  Sejak itu pula, manusia menjadi penanggungjawab atas dirinya sendiri, 
sebagaimana Adam dan Hawa bertanggungjawab atas kesalahan yang pernah 
dilakukannya. Segala kebaikan yang dilakukan akan kembali pada dirinya sendiri, 
dan segala keburukan pun kembali pada dirinya sendiri. Hanya saja kita tidak 
persis seperti Adam, sebab kita punya orang tua, kebaikan kita adalah juga 
menjadi kebaikan orang tua, keburukan kita pun menjadi keburukan orang tua.
   
  Laki-laki dan wanita pada masa sebelum baligh bentuk tubuhnya tak jauh 
berbeda, tak ada rasa malu, sebab kemaluan mereka belum tampak meski sudah ada, 
tapi ingat 15 tahun banding 9 tahun, jadi analisa penulis jarak penciptaan Adam 
dan Hawa sekitar 6 tahun, sebab tampaknya aurat mereka dalam waktu yang sama, 
atau waktu balighnya bersamaan. Maka tak asing jika manusia mempunyai istri 
yang 6 tahun lebih muda dari usianya atau bahkan lebih dari itu, meskipun hal 
demikian bukan jaminan, sebab sejarah mencatat bahwa nabi Muhammad beristri 
khadijah 15 tahun lebih tua. Nah bagi yang pro poligami silahkan cari yang tua 
dulu, namun yang pro monogami silahkan cari yang lebih muda.
   
  Tapi pesan nabi carilah yang perawan jika ingin menikah, dengan begitu kamu 
akan bisa berbagi secara harmonis, tula'ibuha wa tula'ibuka (bukhori.2745).
   
  Loh kok jadi menikah bahasan kita? Namun setidaknya pernikahan adalah 
termasuk usaha untuk mandiri, meskipun sampai saat ini penulis sendiri masih 
belum mampu mandiri, tapi masih berusaha mandiri sejak dini, penulis rasanya 
masih di surga, dan belum boleh turun ke bumi, mungkin ilmu yang penulis kuasai 
selama disurga ini masih belum cukup mampu untuk bekal hidup dibumi.
   
  Jika pembaca sudah merasakan hidup dibumi, beritahu penulis bagaimana pahit 
dan manisnya kehidupan disana, selama ini penulis hanya memakai kacamata 
manusia secara umum, kelihatan begitu indah walau mungkin yang menjadi lakon 
pontang-panting, banting-tulang, bahkan jungkir-balik, akan tetapi penulis yang 
masih jadi penonton cukup terhibur dengan drama yang ada. Dan penulis sedang 
meneleti kegagalan para pelaku drama selama ini agar hal itu tidak terjadi pada 
penulis disaat mengambil peran dimasa selanjutnya.
   
  Alliem
  Cairo, Selasa 04 Desember 2007
  Di bumi tak seindah d surga
    
 
  
---------------------------------
      [1] Mberangkan, jawa. Berjalan dengan kedua tangan dan kedua kaki




  Mochammad Moealliem
  http://www.muallimku.tk  or  http://www.muallimku.blogspot.com 
  Ingin gabung di komunitas sahabat lintas batas? Klik aja
  http://tech.groups.yahoo.com/group/kang_guru/ 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke