Mba Lina, apa kabare..?? :-)

Dulu, anakku pernah menjelaskan ke aku, ttg teori darwin, yang katanya,
asal mula manusia, adalah, tadinya jalan sedikit terbungkuk-bungkuk,
lama-kelamaan jalan menjadi tegap-gagah-perkasa, kemudian, di tubuhnya
banyak tumbuh bulu di mana-mana, lama-kelamaan, bulu pun rontok, dan
kulit menjadi bersih, hanya ada bulu di bagian-bagian tertentu.. ada
lagi, yang tadinya memiliki ekor di bagian belakang.. lama-kelamaan,
ekor berpindah tempat ke bagian depan.. [?????]

Kira-kira apa ya benar teori ini mba Lina..? kalo memang benar, artinya,
kita-kita, eh, maksudnya mba Lina dan aku, karena tak punya ekor, bukan
yg termasuk dalam teori darwin versi anakku..??

 

Wassalam,

 

  _____  

From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Lina Dahlan
Sent: Tuesday, December 04, 2007 2:58 PM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Re: Laskar Pelangi: Darwinian or Religius?

 

Kalau memang betul Laskar Pelangi sekelas novel pop Lupus karya 
Hilman, trus kenapa dibilang mengerikan ya mas?

Ini emang bukan teori saya (taelah). Kalau saya punya teori sendiri 
apa gak jadi parahnya, apa teori saya bisa dikatakan sebagai fact?

Kalo emang kita mo menghargai pendapat orang semuanya, mengapa kita 
tidak juga menghargai pendapat Lintang yang mengatakan oportunis 
bagi yang tidak memilih (alias milih aman?)? Mengapa ini 
dianggap "memaksakan pendapat"?. Memangnya siapa yang lagi kampanye 
untuk mendapatkan pengikut bhw pendapatnyalah yang benar?

Kalo saya sih berpendapat,"kalo menjadi oportunis adalah sebuah 
pilihan, mengapa tidak dihargai juga?. Dikasih dua pilihan: A atau 
B. Lalu kita memilih "atau"...ha..ha..

Saya juga berpendapat untuk bisa mencari titik temu antara Darwinian 
(konteks ilmu) dan Religius, yang saya yakin ada titik temunya. 
Tapi, kalau akhirnya harus memilih yang hanya antara Darwinian 
(manusia asalnya lutung) dengan Religius (manusia asalnya dari nabi 
Adam), ya saya milih Religius lah.

Kembali ke soal novel ini, saya tak memasalahkan ada dimana kelasnya 
or levelnya namun ketika saya mengikuti session ini di acara Kick 
Andy, saya hormat kepada novel ini karena bisa memotivasi orang 
menjadi lebih baik. Bravo utk Andrea Hirata. Emang dia penampilannya 
putih sih dan gayanya yang merendah gitu (kayak org gak pede)- itu 
dmungkin yg dibilang pucat. Itu sekilas dari pandangan di acara Kick 
Andy. Lepas dari itu, gak tau!

wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com <mailto:ppiindia%40yahoogroups.com> ,
dhoni handhoko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kebetulan saya hadir di acara bedah trilogi Laskar Pelangi di 
Potluck Cafe
> di Bandung.
> 
> Mengerikan! Ketika Prof.Dr.Sapardi Djoko Darmono yang dimintakan-
> pendapatnya mengatakan "Laskar Pelangi itu satu kelas dengan novel 
pop
> Lupus karya Hilman"
> 
> Saya lihat Andrea Hirata pucat, Mas (Tomi, atau siapa gitu) 
produsernya
> hampir kena serangan jantung.
> 
> Saya tergelak-gelak di bangku depan stage, cappucino dingin yang 
saya
> pegang, saya tegak habis dan saya pulang sebelum acara usai.
> 
> * * *
> 
> Menjadi Religius, Darwinian, dan (kalau tidak itu) anda adalah 
Oportunis,
> bukan seorang Kartunis, Sanguinis, Marhaenis, dll.
> 
> Itulah tepatnya "teori memaksakan pendapat", parahnya ini bukan 
teori
> anda sendiri, anda meng'quote' dialog dari novel, yang jelas 
produk "sastra"
> itu tokohnya dan jalan ceritanya adalah "Fict" bukan "Fact".
> 
> 
> ----- Original Message ----
> From: Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]>
> To: ppiindia@yahoogroups.com <mailto:ppiindia%40yahoogroups.com> 
> Sent: Tuesday, December 4, 2007 12:11:37 PM
> Subject: [ppiindia] Laskar Pelangi: Darwinian or Religius?
> 
> Masih dalam pelajaran biologi, terjadi perdebatan sengit di antara 
> kami tentang teori yang memaksakan pendapat bahwa manusia berasal 
> dari nenek moyang semacam lutung, kami terperangah oleh 
argumentasi 
> Lintang:
> 
> "Persoalannya adalah apakah Anda seorang religius, Darwinian, atau 
> sekedar seorang oportunis? Pilihan yang tidak memilih adalah 
> oportunis! Yaitu mereka yang berubah-ubah sikapnya sesuai situasi 
> mana yang akan lebih menguntungkan mereka. Lalu pilihan itu 
> seharusnya menentukan prilaku dalam menghargai hidup ini. Jika 
Anda 
> seorang Darwinian, silakan berprilaku seolah tak ada tuntutan 
> akhirat, karena bagi Anda kitab suci yang memaktub bahwa manusia 
> berasal dari Nabi Adam adalah dusta. Tapi jika Anda seorang 
religius 
> maka Anda tahu bahwa teori evolusi itu palsu, dan ketika Anda tak 
> kunjung mempersiapkan diri untuk dihisab nanti dalam hidup setelah 
> mati, maka dalam hal ini Anda tak lebih dari seorang sekuler 
> oportunis yang akan dibakar di dasar neraka!"
> 
> Itulah Lintang dengan pandangannya. Pikirannya memang telah sangat 
> jauh meninggalkan kami. Dan dengarlah itu, bicaranya lebih pintar 
> dari bicara seluruh menteri penerangan yang pernah dimiliki di 
> republik ini.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
__________________________________________________________
_______________
> Be a better friend, newshound, and 
> know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. 
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
<http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ>  
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke