Mas Medi, sudah kehabisan kata-2 yah? Sepertinya komentar pendek anda dalam beberapa tulisan yang masuk belakangan ini sangat tidak menunjukkan kapasitas anda sebagai pemilik milis besar hmm ...
salam, anto' --- In ppiindia@yahoogroups.com, "mediacare" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Numpang bertanya. Pelemik itu artinya apa ya? > > Yang saya tahu, pelem itu artinya mangga. > > > > > ----- Original Message ----- > From: kk_heru > To: ppiindia@yahoogroups.com > Sent: Wednesday, December 05, 2007 8:50 AM > Subject: [ppiindia] Pelemik antara Ulil Abshar vs Amran Nasution > > > Yang Sembrono dari Ulil Abshar > > Rabu, 05 Desember 2007 > > Tulisan saya di hidayatullah.com ditanggapi Ulil dengan judul "Amran > dan Beberapa Kekeliruan". "Ayolah Ulil, tunjukkan di mana > kebebasan dan toleransi Barat?" > > Oleh: Amran Nasution * > > Ketika masih wartawan, saya menulis sebuah laporan utama sepulang > melakukan liputan di Filipina Selatan. Pak Amir Daud, Redaktur Pelaksana > waktu itu, 1981, memanggil saya ke mejanya. `'Berapa usia > Anda?'', katanya. Tentu saya kaget. Untuk apa usia ditanya kalau > masalahnya ada pada tulisan. Tapi saya jawab melihat ia sangat serius. > > ''Kalau begitu Anda masih bisa berubah. Mulai sekarang, > berubahlah,'' ujarnya. Lalu ia menunjuk kesalahan itu. Ternyata, > saya sembarangan meletakkan titik dan koma. Di mata Pak Amir, saya > sembrono. > > Ya, sembrono. Itulah yang saya lihat setelah membaca tulisan Ulil > Abshar-Abdalla dari Departmen of Near Eastern Languages and > Civilizations, Harvard University, yang dimuat di Milist ICRP juga > dimuat dalam kolomnya di situs Jaringan Islam Liberal (JIL), tanggal 30 > November 2007. Ia menanggapi artikel saya, Dari Moshaddeg Sampai Mount > Carmel (www.hidayatullah.com, 23 dan 24 November 2007). >