Yth. Bapak Asnawi

Terima kasih sekali atas jawaban dan respon Bapak. Merupakan suatu kehormatan 
bagi
saya dapat menimba ilmu dari bapak, murid Cak Nur.
Mengenai kesenangan saya untuk menafsirkan pernyataan/kalimat bapak, bisa jadi
saya ketularan sedikit ilmu dari bapak Asnawi.

Jangan sungkan untuk berbagi ilmu dengan saya ya Pak. 
Sekali lagi terima kasih. 

Salam hangat

Hakim


  ----- Original Message ----- 
  From: Asnawi Ihsan 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, December 05, 2007 9:06 AM
  Subject: RE: [ppiindia] Pertanyaan untuk Bapak Asnawi Ihsan


  Bapak hakim yang mulia.

  Ternyata juga bapak hakim senang menafsirkan. Pernyataan Pak Hakim yang
  mulia dalam kalimat: "terlihat sekali kekesalan bapak dkk" jelas-jelas pak
  hakim sudah melakukan sebuah penafsiran bebas. Dan saya menghormati tafsir
  bebas dari pak Hakim atas tulisan saya. 

  Soal pertama yang anda ajukan itu pilihan ganda, saya tidak akan menjawab
  karena anda sudah menentukan jawaban-jawaban apa yang harus saya pilih.
  Sorry mas, lain kali jangan mendikte.

  Soal kedua, silahkan pahami peta pemikiran Islam khususnya di Indonesia.
  Pemikiran Cak Nur tidak segaris dengan pemikiran murid-murid Naquib Al-Attas
  di Indonesia yang sekarang sedang bersusah payah meruntuhkan pengaruh
  pemikiran Cak Nur . Kebetulan beberapa alumni gontor termasuk keturunan
  pendiri gontor ada di garis Al-Attas. Jadi sangat wajar jika ada sikap yang
  seakan-akan gontor sendiri juga menolak Cak Nur. Kelompok Malaysia ini lebih
  lugas dan ilmiah dalam melakukan kritik terhadap ide-ide cak Nur
  dibandingkan beberapa kelompok fundamentalis lainnya yang hanya
  mengedepankan sikap merasa paling benar, paling islam dan paling dekat
  dengan Allah.

  Soal ketiga, nampaknya anda sibuk dengan perbedaan. Mencari perbedaan satu
  tokoh dengan tokoh lainnya bukan mencari titik temu. Soal Din syamsuddin,
  Hasim Muzadi dan Hidayat Nurwahid tidak seirama ya itu kesimpulan dari mana
  bung? Secara pemikiran atau politik? Atau pemikiran demi politik?

  Soal keempat, anda sudah menunjukan keberpihakan anda dimana. Bahkan tanpa
  anda tahu dalil kaum fundamentalis pun anda sudah berani melakukan pembelaan
  atas sikap mereka. Jadi nampaknya anda pun ada dalam kelompok yang sama
  dengan mereka. Justru pertanyaan yang tepat. Apa dasarnya kaum fundamentalis
  meminta cak nur untuk bertaubat? Apa dasarnya juga mereka melakukan
  intimidasi? Itu yang seharusnya dicari jawabannya. Bukan malah meminta dalil
  mengapa cak Nur menolak lalu Utomo dananjaya dan Buya Syafe'I Ma'arif marah
  kepada mereka.. persoalan ini kan menjadi wacana umum. Dalam beberapa media
  kita bisa lihat polemik ini. Dalam biografi Mas Tom juga diulas. Jadi sudah
  menjadi konsumsi publik yang juga bisa dibaca siapapun termasuk orang-orang
  yang berbeda tradisi keagamaan.

  Salam,

  Asnawi Ihsan

  _____ 

  From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
  Of hakim
  Sent: Thursday, December 06, 2007 9:20 AM
  To: ppiindia@yahoogroups.com
  Subject: [ppiindia] Pertanyaan untuk Bapak Asnawi Ihsan

  Yth. Bapak Asnawi Ihsan

  Assalamu'alaikum Wr Wb

  Pada minggu lalu bapak pernah memposting perihal adanya kedatangan
  sekelompok orang sebut saja "fundis/garis keras" yang berusaha mengajak 
  guru bapak, Cak Nur, untuk bertobat ketika masih sakit keras.
  Peristiwa tersebut juga dimuat di berbagai mass media.
  Dalam postingan tersebut terlihat sekali "kekesalan" bapak dkk atas
  perilaku mereka tsb.
  Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan, yaitu :
  1. Apakah "kekesalan" tersebut karena:
  a) Cara mereka yang tidak sopan?
  b) Bapak dkk tidak "sreg" dengan kelompok tsb?
  c) Esensi yang mereka sampaikan membuat bapak dkk tidak "sreg"
  d) Atau ketiga-tiga alasan tsb di atas.

  2. Di hari-hari peristiwa tersebut, saya pernah membaca di harian Jawa
  Pos (maaf lupa tanggalnya) kalau Pimpinan Pondok Pesantren
  Gontor, KH. Syukri Zarkasi mengungkapkan "kekecewaan" beliau
  akan "kiprah" almarhun Cak Nur yang seringkali dikaitkan dengan
  Gontor mengingat Cak Nur adalah salah satu alumnus Gontor tsb
  Bagaimana pendapat bapak dkk mengenai hal tsb kalau dikaitkan dengan
  point 1 di atas?

  3. Sependek pengetahun saya, hanya almarhum Cak Nur saja yang
  "kiprah"nya terlihat tidak seirama dengan lulusan Gontor lainnya.
  al: Dien Syamsudin, Hazim Muzadi, Hidayat Nurwahid dsb.

  4. Meskipun saya tidak tahu dasar dan dalilnya, apa yang disampaikan 
  oleh kelompok fundis tersebut bisa jadi ada dasar dan dalilnya.
  Nah, kalau dari pihak Bapak sendiri apakah ada dalilnya yang mengatakan
  penolakan atas ajakan tsb dan kemudian malah mengekspose ke miliser yang
  notabene banyak non muslim? 

  Semoga bapak berkenan. Terima kasih.

  Salam penasaran

  Hakim

  Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses
  using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bukopin 
  accept no liability for any loss or damage arising
  from the use of this E-Mail or attachments.

  [Non-text portions of this message have been removed]

  [Non-text portions of this message have been removed]



   




        Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses
        using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bukopin 
        accept no liability for any loss or damage arising
        from the use of this E-Mail or attachments.
       







Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses
     using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bukopin 
           accept no liability for any loss or damage arising
               from the use of this E-Mail or attachments.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke