Kita lihat beberapa poin dari artikel asalnya:

- Sejak satu dua (atau beberapa) hari ini, di berbagai milis Kristen ramai
  dibahas tentang sebuah film ruhani (baca: film pemurtadan) yang menurut
  rencana akan ditayangkan lewat stasiun teve swasta RCTI di slot acara
  FTV Natal (juga tengah diusahakan bisa ditayangkan di TransTV dan TVRI)
  secara serentak pada hari Sabtu, pukul 16.30 - 17.30 wib

Benarkah di berbagai milis kristen ramai dibahas soal film itu?

- [menurut rencana akan ditayangkan lewat stasiun teve swasta RCTI di slot
  acara FTV Natal (juga tengah diusahakan bisa ditayangkan di TransTV dan
  TVRI) secara serentak pada hari Sabtu, pukul 16.30 - 17.30 wib])
  nonstop alias TANPA IKLAN. Judul filmya: Sebuah Penantian.

Benarkah film itu (nantinya akan) diputar tanpa iklan?

- Film "Sebuah Penantian" awalnya bernama "My Hope Indonesia". Film sejenis
  dengan judul "My Hope India" telah diputar di India dan konon menurut
pengakuan
  di banyak milis Kristen, film tersebut berhasil memurtadkan jutaan
orang-orang
  Hindu India.

Benarkah ada pengakuan di banyak milis Kristen bahwa film itu berhasil
memurtadkan
jutaan orang hindu India?

Silahkan kalau ada yang mau bahas poin" lainnya.. tapi saya rasa poin" di
atas
sudah cukup menjadi awal berpikir kritis, bagaimana sebenarnya posisi uraian
tersebut -
benar" ingin menjauhkan atau malah membuat penasaran pada film.

....

AFAIK, artikel di bawah justru lebih mengkampanyekan acara tersebut
ketimbang
memberitahukan untuk menghindarinya. Tidak mustahil, yang menyebarkan kabar
itu pertama kali justru dari kalangan yang ingin agar film tersebut
'ditunggu-tunggu'.

IMHO, salah satu cara kampanye yang paling efektif adalah menyebarkan hoax
(100%) atau campuran fakta dan hoax..  dan tinggal tampil di media massa
dengan
menyanggah bagian yang salah/ngaco.. sementara bagian yang benar
'seolah-olah'
harus disingkirkan juga, karena sudah ada bagian kabar/hoax yang disanggah..

Kalau dalam contoh lain, mis: hoax dalam masa pemilu soal istri si x
beragama anu,
karena namanya mirip dengan (nama) agama anu.. juga terkait dukungan
kalangan anu
terhadap calon itu dsb.. begitu salah satu bagian disanggah, seolah-olah
semua isi
berita adalah hoax (100%).. padahal bisa saja ada campuran fakta dan hoax,
untuk
mengecohkan.. kalo mengutip kata qur'an: talbisul haq wa bathil..

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On Dec 12, 2007 10:53 AM, ekka pn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>   Sebegitu hebatkan film ini, sehingga dengan mudah menggoyahkan keyakinan
> iman seseorang? Setelah membaca penjelasan di bawah, saya kok malah menjadi
> penasaran untuk menontonnya.
>
> Atau jangan-jangan ini sebuah trik promosi, agar yg tak niat nonton jadi
> penasaran. Seperti ketika Anda mengintip sebuah lobang kecil di tempat umum
> yang di atas lobang itu tertulis "Jangan intip lobang ini ya. Please.."
>
> hehehe.
> salam,
> ekk.
>
>
> "Refanidea Y." <[EMAIL PROTECTED] <ifan_bucks%40yahoo.com>> wrote:
> Saya juga sudah baca tuh boss RD.
>
> Itu sama saja mengatakan pada anak kecil, "Jangan hujan-hujanan,
> nanti sakit, masuk angin! Kalau sakit kamu tidak bisa sekolah!"
>
> Bukankah anak kecil suka kalau libur sekolah? Bukankah main air
> adalah sesuatu yang menyenangkan bagi mereka?
>
> Bagaimana dengan, "Hujan-hujanan itu bisa bikin masuk angin, nak.
> Kalau kamu ingin main air, besok minggu kita ke kolam renang. Bapak
> dan ibu juga ingin berenang sama kamu. Berenang itu bikin badan
> sehat dan menyenangkan."
>
> Saya lebih setuju dengan, "Lihatlah televisi, baca buku, baca koran,
> ketahuilah yang baik, buruk, yang putih, yang hitam, dan menjadi
> mengertilah kamu bagaimana harus memilih dan bersikap."
>
> Taruhan, berkat latahnya masyarakat untuk mendistribusikan SMS palsu
> yang mengatasnamakan Ary Ginandjar dan ditambah lagi oleh artikel
> dibawah, masyarakat menjadi semakin penasaran dan terdorong untuk
> melihat, mencari tahu.
>
> Saya saja penasaran. Seperti apa sih film itu? Sehebat apa sih efek
> atau pengaruhnya pada penonton seperti diceritakan sampai seheboh
> itu bahkan dihimbau untuk tidak dilihat?
>
> Lucunya pesan, "Matikan TV Pada Sabtu, 15 Desember 2007 Sore!",
> kalau dilihat dari sudut pandang psikologis malah berbalik arah,
> seakan berbicara:
> "Lihatlah! Saksikan TV Pada Sabtu, 15 Desember 2007 Sore!"
>
> Ada-ada aja.. =)
>
> --- In ppiindia@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com>, "mediacare"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Komentar:
> > Kenapa program TV musti ditakuti? Bagaimana dengan program
> belatung dan mayat-mayat gentayangan, kenapa malah disukai?
> >
> > Matikan TV Pada Sabtu, 15 Desember 2007 Sore!
> > Selasa, 11 Des 07 11:59 WIB
> >
> >
> >
> > Sejak satu dua hari ini, di berbagai milis Kristen ramai dibahas
> tentang sebuah film ruhani (baca: film pemurtadan) yang menurut
> rencana akan ditayangkan lewat stasiun teve swasta RCTI di slot
> acara FTV Natal (juga tengah diusahakan bisa ditayangkan di TransTV
> dan TVRI) secara serentak pada hari Sabtu, pukul 16.30 - 17.30 wib
> nonstop alias TANPA IKLAN. Judul filmya: Sebuah Penantian.
> >
> > Film ini diprakarsai oleh Billy Graham Ministry (USA). Penginjil
> (Evangelist) Billy Graham sendiri merupakan salah seorang tokoh
> utama gerakan Zionis-Kristen (Judeo-Christianity) AS yang dikenal
> sangat anti Islam dan pendukung fanatik gerakan Zionisme. Billy
> Graham inilah 'Bapak Ruhani' dari Presiden AS George Walker Bush, di
> mana pada pertengahan 1980-an Bush jr., dikabarkan berhasil lepas
> dari pengaruh alkohol dan menjadi Kristen yang dilahirkan kembali.
> Suatu peristiwa yang oleh kalangan Kristen radikal di AS disebut
> sebagai Reborn in Christ.
> >
> > Sedangkan menurut investigator kenamaan AS Texe Marrs, saat itu
> Bush sebenarnya telah sepakat dengan para penginjil Zionis untuk
> memakai kedok kekristenan di dalam upaya menggolkan cita-cita
> gerakan Zionisme Internasional. Jadi 'Reborn in Christ' hanyalah
> tipuan komplotan Bush agar mendapat dukungan dari umat Kristen AS
> dan Barat.
> >
> > Film "Sebuah Penantian" awalnya bernama "My Hope Indonesia". Film
> sejenis dengan judul "My Hope India" telah diputar di India dan
> konon menurut pengakuan di banyak milis Kristen, film tersebut
> berhasil memurtadkan jutaan orang-orang Hindu India.
> >
> > Bukan Film Biasa
> >
> > Yang patut diketahui, film ini bukan sekadar film biasa. Tapi
> telah melewati ritual kekristenan khusus berupa 'Doa Puasa' selama
> satu bulan penuh. Untuk pemutaran film "Sebuah Penantian" tanggal 15
> Desember 2007 sore, para awak dan pendukung film ini, juga diikuti
> oleh banyak jemaat gereja yang berkiblat ke Billy Graham Ministry
> AS, telah melakukan ritual tersebut, melakukan Doa dan Puasa sejak
> tanggal 15 November hingga 15 Desember 2007.
> >
> > Tujuannya hanya satu: Agar setiap orang yang belum menerima Yesus
> sebagai Tuhan dan Juru Selamat, setelah menonton film ini ruhaninya
> akan goyang sehingga bisa meninggalkan agama yang selama ini
> dianutnya dan menggantinya dengan Tuhan Yesus. Sebuah film
> pemurtadan yang telah melalui ritual khusus.
> >
> > Film yang dibintangi oleh Restu Sinaga, Christine Hakim, Mario
> Lawalatta, dan Nana Mirdad ini didukung oleh seluruh denominasi
> gereja di Indonesia. Dari berbagai milis juga diungkap bahwa para
> pemain film ini 'sudah dipilih Tuhan', karena ada satu aktor ternama
> yang menyatakan mundur dari film ini dan akhirnya ditangkap polisi
> karena terlibat narkoba.
> >
> > "Sebuah kesaksian: Para pemain film ini sepertinya sudah disaring
> oleh Tuhan, yakni dengan batalnya salah seorang pemain yang sudah
> konfirm, namun entah kenapa tiba-tiba beliau membatalkan kontraknya.
> Ternyata Tuhan tahu siapa yang layak main dan siapa yang tidak layak
> main. Artis tersebut tidak lama kemudian tertangkap polisi karena
> terlibat narkoba dan saat ini sedang mendekam di penjara. Bayangkan
> betapa memalukannya film ini apabila yang main adalah artis
> tersebut. Yang menggantikan peran artis tersebut adalah Rudi
> Salam, " demikian kalimat dari berbagai milis Kristen tersebut.
> >
> > Matikan TV Saja
> >
> > Jika benar RCTI dan juga sejumlah stasiun teve swasta dan juga
> TVRI akan menayangkan film tersebut, film pemurtadan yang telah
> melewati prosesi doa puasa secara khusus, maka sebaiknya keluarga-
> keluarga Muslim dan perkantoran yang banyak dihuni orang-orang Islam
> mematikan teve tersebut pada jam di atas.
> >
> > Selain bisa terhindar dari pengaruh mistis film tersebut (berkat
> doa puasa selama sebulan yang memanggil kekuatan-istilah mereka
> pasukan doa-dari alam ghaib), maka hal ini juga sebagai bentuk
> penghematan energi. Bukankah Lidya Kandouw-orang Kristen juga,
> ibunya Nana Mirdad-sering bilang di TV: "Matikan Yang Tidak Perlu,
> Yang Tidak Perlu Matikan!" Jadi daripada buang-buang listrik dan
> usia pesawat TV, alangkah bijaknya kita mematikan pesawat TV di
> waktu tersebut.
> >
> > Atau bagi yang tetap penasaran menonton, sebaiknya jangan lepas
> dari wudhu selama menonton film ini agar terhindar dari 'Kuasa
> Gelap' dan dilindungi oleh Allah SWT. Sembari menonton, teruslah
> berdzikir agar Yang Maha Pembolak-Balik Hati bisa terus melindungi
> keimanan kita. Dan untuk anak-anak, jangan sekali-kali melihat film
> yang bukan film biasa ini. Nashru minallahu wa fathun qariib. (Rizki)
> >
> > http://www.eramuslim.com/berita/tha/7c11090042-matikan-tv-pada-
> sabtu-15-desember-2007-sore.htm
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to