assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH,

sabar ukhti..
semakin terlihat jelas siapa lawan dan siapa kawan. Dari jaman Rasulullah 
saw, kaum munafik memang telah muncul, bedanya dahulu mereka 'bergerak' 
secara diam2 dan sembunyi2. Kaum munafik jaman sekarang jauh lebih 
'elegan' dan 'flamboyan', jg merasa lebih tinggi dan paham ilmu agamanya 
krn pernah skolah di univ2 islam tersohor atau sebagiannya lagi skolah 
atas biaya kaum kuffar alias bea siswa. Bahayanya tetap sama, cirinya pun 
tetap sama. AlQuran membahas tuntas ttg perangai, ciri2, dan kelakuan 
manusia munafik ini dlm surat khusus Al Munafiqun dan sebagian dari surat 
AlBaqarah, AlImran, Annisa. Semoga kita tdk termasuk golongan mereka, 
naudzubillah...

Salah satu ciri orang munafik adalah jika berbicara mereka pasti berdusta. 
Mereka berdusta mengklaim mewakili 70 juta muslim Indonesia, sungguh dusta 
yg nyata. Mereka sama sekali tdk mampu menunjukkan bukti dari ucapannya. 
Mereka tdk akan sanggup..

"..dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu 
benar-benar orang pendusta". QS6:31

Saudaraku di Palestina, rasa sakit hati kalian akibat perbuatan kaum 
munafik ini, sungguh kami rasakan pula. 

Bersabarlah, Mudah2an Allah melipatgandakan pahala atas kesabaran kalian. 
Ingatlah bahwa kaum muslim ketika Islam mula2 didakwahkan juga teraniaya, 
terdzolimi oleh kaum kafir ditambah pula sakitnya dikhianati orang2 yg 
munafik, yg menelikung dan bersiasat di belakang kaum muslimin.


asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK.

Wassalamu'alaikum,








sFe <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: ppiindia@yahoogroups.com
12/28/2007 12:16 PM
Please respond to
ppiindia@yahoogroups.com


To
[EMAIL PROTECTED], ppiindia@yahoogroups.com
cc
[EMAIL PROTECTED]
Subject
[ppiindia] Re: [zamanku] Kunjungan ke Israel yang Memalukan






memang sangat memalukan perilaku mereka, semoga mereka dilaknat Allah, 
karena menghisap darah saudaranya se Iman.

mereka ternyata buta hati buta pikiran! mereka tidak layak dikatakan 
sebagai Muslim, mereka lebih kuffar dari yang kuffar! Munafikun sejati!

sFe

Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=319000

Jumat, 28 Des 2007,




Kunjungan ke Israel yang Memalukan
oleh Khalid Amayreh 

Pada 8 Desember 2007, media Israel menurunkan laporan tentang kunjungan 
delegasi muslim Indonesia (di antaranya Syafiq A. Mughni dan Abdul A’la) 
ke tanah yang terjajah, Palestina, atas undangan sang penjajah, Presiden 
Israel Shimon Peres.

Menurut laporan tersebut, ulama-ulama Indonesia itu mengklaim mewakili 70 
juta muslim dari negeri mayoritas muslim. Kepada Peres, delegasi tersebut 
menyatakan ingin menampilkan "wajah Islam moderat" yang ingin membangun 
perdamaian dengan negara dan agama lain serta menolak muslim ekstrem.

Dalam laporan yang sama, Peres menyebutkan, sesungguhnya musuh Israel sama 
sekali bukanlah Islam. Musuh Israel adalah teror. Ungkapan itu merupakan 
sebuah sindiran Peres agar tidak menyebut mereka yang melawan Israel 
sebagai "pejuang". 

Sungguh pun perilaku Israel sudah sama dengan Nazi, memerkosa tanah 
Palestina dan bertindak brutal terhadap rakyat Palestina. "Masyarakat 
internasional harus menolak penggunaan alasan agama untuk teror dan 
pertumpahan darah," ujar Peres.

Peres, seperti halnya pemimpin Zionis lainnya, adalah sosok yang tidak 
layak mengajarkan kepada dunia, terutama kepada umat Islam, tentang apa 
itu teror dan apa itu agama. Peres, bagi yang belum tahu, saya akan 
memberi informasi, dia adalah sosok penjahat perang dengan dosa yang 
sangat besar. Tangannya berlumuran darah manusia-manusia tak berdosa.

Sebagai catatan, pertengahan 1996, saat menjabat PM menggantikan Yitzhak 
Rabin yang dibunuh seorang Yahudi garis keras, dia pernah memerintahkan 
penyerangan terhadap markas PBB di Qana, sebuah desa di Selatan Lebanon. 
Ratusan perempuan dan anak-anak menjadi korban serangan bom Israel 
tersebut. Dunia masih mencatat, 106 perempuan dan anak-anak tak berdosa 
terbunuh seketika. Tubuh mereka yang hancur ditayangkan di layar kaca dan 
disiarkan ke seluruh penjuru dunia. Tentu, orang masih mengingatnya! 

Serangan itu atas sepengetahuan pemerintah Israel dan dilakukan secara 
sengaja. Sementara, pembantaian yang lain, baru terjadi pada 2006, yakni 
angkatan udara Israel menghujani Lebanon Selatan dengan cluster bomb yang 
mematikan.

Tapi, menariknya, Peres adalah penerima hadiah Nobel Perdamaian. Hal 
tersebut menjadi fenomena yang mengenaskan, betapa seorang penjahat perang 
paling berdosa justru diterima seluruh dunia. Bahkan, mereka menyebutnya 
sebagai the true man of peace!

Karena itu, amat disayangkan, ulama Indonesia datang ke Israel justru 
ketika negara penjajah tersebut sedang melakukan pembantaian masal secara 
pelan-pelan terhadap 1,5 juta penduduk Gaza, baik muslim maupun Kristen.

Akses bantuan internasional, makanan, dan obat-obatan sejak lama dihalangi 
masuk ke Palestina oleh Israel. Itu terjadi karena rakyat Palestina 
memilih pemerintahan yang tidak disetujui Israel melalui cara yang 
demokratis, pemilu.

Israel menyatakan, semua itu terjadi sebagai balasan tindakan atas 
roket-roket Al-Qassam yang diluncurkan ke wilayah-wilayah koloni Yahudi. 
Tak satu pun rakyat sipil Israel terbunuh oleh roket-roket primitif yang 
sama sekali tidak efektif. 

Tapi, hitung saja, selama tiga bulan terakhir, tentara Zionis Israel telah 
membunuh lebih dari 200 rakyat sipil Palestina. Kenyataannya, kita sedang 
membahas pembantaian masal yang dilakukan secara perlahan dalam jangka 
waktu yang panjang di Palestina.

Laporan HAM Internasional menyebutkan, "Rakyat Palestina menderita justru 
karena memilih dan menjadi satu-satunya negara demokrasi di Timur Tengah." 
Karena itu pula, jalur bantuan obat-obatan dan perawatan medis dihentikan. 
Listrik dan suplai bahan makanan juga dimatikan di Jalur Gaza.

Pertanyaannya, apa dosa mereka? Mengapa Israel sampai hati membuat mereka 
mati kelaparan dan menyiksanya? Apakah Israel sudah menjelma menjadi 
neraka dan ladang pembantaian bagi rakyat Palestina?

Pertanyaan ini kami ajukan untuk saudara-saudara muslimin Indonesia yang 
terhormat, yang telah mengunjungi negara yang menjajah dan melukai rakyat 
Palestina. Pertanyaan ini untuk mereka yang telah berkunjung dan berjabat 
tangan dengan manusia-manusia paling pembohong di dunia.

Rakyat Palestina bukanlah orang-orang yang menolak nilai-nilai luhur dan 
perdamaian, baik antar sesama muslim maupun dengan umat lain, seperti 
Nasrani dan Yahudi, atau agama apa pun. Tapi, bagaimanapun, mengunjungi 
negara dengan pemimpin-pemimpin yang selalu mengirimkan tentaranya dengan 
gembira untuk membunuh anak-anak sekolah, petani, dan pekerja adalah 
sebuah kesalahan. 

Hal itu akan menjadi propaganda yang cabul. Propaganda yang akan mengubah 
putih menjadi hitam, atau sebaliknya. Apakah tentara Israel adalah tentara 
dengan moral paling mulia di seluruh dunia?

Tak diragukan lagi, kunjungan delegasi muslim Indonesia ke Israel melukai 
umat Islam seluruhnya, melukai rakyat Palestina, dan menodai kesucian 
Masjid Al-Aqsha. Sebab, sama saja artinya, delegasi tersebut memberikan 
persetujuan kepada mereka dengan segala kebijakan keji Israel yang telah 
seperti Nazi baru pada zaman ini.

Hasil kunjungan Anda akan membuat kekejian Israel lebih mudah dan murah 
untuk dilakukan. Mereka akan berkata kepada para kritikus nonmuslim yang 
selama ini gigih menentang kebijakan keji Israel. 

Shimon Peres, Ehud Olmert, dan para pemimpin Zionis lainnya akan dengan 
lantang berkata, "Apakah kamu merasa menjadi muslim, lebih dari 
orang-orang Islam sendiri?"

Sungguh, kunjungan Anda sangat memalukan! 

Khalid Amayreh, jurnalis Palestina yang tinggal bersama keluarganya di 
Dura, kawasan Palestina yang terjajah; sarjana jurnalistik University of 
Oklahoma, AS. Tulisan ini diterbitkan kali pertama oleh Palestinian 
Information Center.


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke