pak lukas, simpati saya tercurah untuk anda.

prinsip demokrasi sesungguhnya menegaskan mayoritas
berkuasa seraya melindungi hak-hak minoritas.

semua pemilih dianggap sederajad. prinsip ini mengikat secara
universal dan diakui dalam konstitusi.

konsep ini sama sekali berbeda dengan majoritarianisme,
dimana kaum mayoritas bisa berbuat apa saja. mereka bisa
membuat sebuah keputusan yang tidak fair dan sengaja merugikan
hak minoritas

saya beri contoh sederhana. di sebuah kampung, sepuluh orang
melakukan pemungutan suara. delapan orang mendukung usul
pengusiran dua orang lainnya dari kampung tersebut dan mengambil
harta benda mereka. maka proses ini tak bisa disebut demokrasi,
tapi persekongkolan jahat.



At 04:11 AM 1/3/2008 -0800, you wrote:

>Pak Nugroho, memang selama paradigma mayoritas-minoritas tetap bersemayam 
>dalam cara berpikir kita, sebenarnya demokrasi itu tidak ada. Tetap saja 
>ada yang namanya marginalisasi kaum minoritas, atau ekstrimnya TIRANI 
>MAYORITAS TERHADAP MINORITAS.
>
>Kebenaran berdasarkan mayoritas (truth by majority) merupakan fatalisme 
>terselubung yang sering bersentuhan dengan otoritarian dan hegemonian. 
>Bangsa ini mewarisi paradigma semacam itu, terbiasa dengan homogenitas dan 
>belum siap memasuki dunia yang berbeda-beda (heterogenitas). Warisan 
>istilah single-majority tidak saja berdimensi politis, tetapi merambah ke 
>kawasan agama.
>
>Kaum minoritas menjadi korban istilah ini dan memasuki kawasan interaksi 
>sosial yang bersifat central-peripheral, yang mayoritas menjadi sentral 
>dalam segala hal, sedangkan yang minoritas dalam posisi pinggiran.
>
>3,5 tahun saya di Frankfurt, tidak merasa dipinggirkan oleh komunitas 
>kristen lainnya. Demikian juga kehidupan yang saya nikmati di Lousiana 
>beberapa tahun yang lalu. Masyarakat barat bukan fixed in enchantment, 
>tidak terpaku dengan eksklusivitas agama. Tetapi kalau marginalisasi itu 
>harus menimpa juga, tidak perlu dipersepsikan sebagai nasib buruk, inilah 
>sebenarnya makna lain dari struggle for life agar kita semakin gigih 
>melakukan fight for freedom.
>
>Terima kasih komentarnya, membangun semangat.....!
>
>Salam,
>Lukas Kristanto


Kirim email ke