mengemukakan pendapat, kebebasan berekspresi bukannya jargonnya demokrasi. 
Koq repot2 mas, ngurusin postingan orang, kalo ndak suka yah ga usah baca, 
delete ajah, beres urusan, pake demo2 sgala, nyang mboten mboten waee niy 

Postingan ini menyoroti pola pemikiran JIL yg salah kaprah, bukan 
mengurusi Tuhannya kristen, TUhannya Hindu dll. Knp Tuhannya agama2 lain 
terseret2 krn JIL yg memulai duluan dg salah satu pemikiran 'liar'nya 
memaknai kalimat 'Bismillahirrohmanirrohiim' dg arti "Dengan Nama Allah 
Tuhan Maha pengasih lg Maha Penyayang Tuhan segala agama", Pemikiran liar 
tanpa dalil AlQuran dan AsSunnah. 'Bismillahirrohmanirrohiim' hanya 
bermakna "Dengan Menyebut Nama Allah yg Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang". 
Itu makna yg benar. Kalo anda merasa Salma atau siapapun mengusik 
kepercayaan orang lain, JIL dan antek2nya lebih dulu mengusik umat islam 
dg celotehan2nya. Karena di sini ada simpatisan JIL yg msh malu2 (mungkin 
lom dpt beasiswa kali) wajar ajah posting2 bgini muncul sbg klarifikasi 
dan koreksi atas pemikiran JIL yg menyimpang.
Jadi postingan ini khusus ditujukan kpd JIL dan simpatisannya yg 
berpikiran bebas (baca: kebablasan, liar) menabrak rambu2 Akidah yg QATHI 
(jelas) yg tercantum dlm AlQuran dan AsSunnah, dan bagi umat agama lain 
setidaknya bisa memahami ajaran islam lebih komprehensif sesuai AlQuran 
dan AsSunnah.
Umat Islam ga ada urusan dg agama lain, mengenai toleransi sdh diatur 
bahwa "bagimu agamamu, bagiku agamaku", Orang kristen mau natalan ya 
monggo, kami umat islam diam ajah drmh, klo kita sholat ied atau jumatan 
jg ga ngajak2 umat lain. Jadi aneh bin ajaib jika ada umat muslim 
(mulutnya ngaku muslim, kelakuannya..?) yg getol bgt alias hobi nimbrung & 
mengkampanyekan toleransi dg arti ikut serta dlm ibadah atau ritual agama 
lain. Pemikiran2 liar tsb yg harus dikoreksi krn tdk sesuai dg AlQuran dan 
AsSunnah. 
umat islam tdk diajari menghina nabi atau Tuhan2 agama lain, contoh niy 
lha wong Isa AlMAsih yg dipertuhankan oleh temen2 kristen adalah salah 
satu nabi mulia yg harus dihormati oleh muslim, bukan muslim namanya jika 
ada yg menghina salah satu nabi2 Allah.

Jadi sampeyan harus pinter2 memilah mana postingan yg harus ditanggapi 
mana yg tdk, drpd stress sndiri..

nb: dlm islam, pendapat siapapun baik dr saya, salma, Pak Nizami dll jika 
tdk sesuai dg AlQuran dan AsSunnah maka TERTOLAK!





Phyllobates Terribilis <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: ppiindia@yahoogroups.com
01/18/2008 08:12 AM
Please respond to
ppiindia@yahoogroups.com


To
ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
cc
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Subject
Re: [ppiindia] JIL: Sesat atau Kebebasan Berpikir?






Tulisan tulisan seperti ini, yang hanya memburukkan kepercayaan lain, 
layak di ban, mas moderator. Tak pantas bagi bangsa kita yang multibudaya.



sFe <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
JIL: Sesat atau Kebebasan Berpikir? Kamis, 17 Jan 08 09:41 WIB
Kirim teman

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 

UST. H Ahmad Sarwat, Lc, yang saya hormati, saya ingin mengajukan 
pertanyaan tentang JIL. Bagaimana pandangan ust tentang JIL? Saya melihat 
JIL menyatakan Islam tapi koq mereka membenci MUI pada saat fatwa aliran 
sesat kpd Ahmadiyah dll.

Bahkan ada wacana untuk membubarkan MUI. Apakah di dalam JIL banyak alumni 
dari IAIN (UIN)? Mereka menerjemahkan ayat-ayat Alquran sesuai dengan 
pemikiran mereka, apakah ini merupakan salah satu kebebasan berfikir dalam 
Islam?

Dalam website-nya dia membuka salam dengan " Dengan nama Allah Tuhan 
Pengasih Tuhan Penyayang Tuhan segala agama" Lalu apakaha gama Budha, 
Hindu bertuhankan Allah? Padahal mereka menyembah patung, memberi sesajan 
kpd patung-patung. Apakah mereka tidak percaya bahwa sesungguhnya agama 
yang diterima Allah SWT adalah Islam?
Demikian pertanyaan saya, bila ada kekeliruan dalam pertanyaan ini saya 
mohon maaf.

Wassalam
DS
Jawaban Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
Islam memang memberikan kebebasan berpikir serta berpendapat. Itu tidak 
perlu dipertanyakan lagi. Bahkan kebebasan berpikir yang ada di dalam 
agama Islam justru menjadi inspirasi orang Barat untuk kemudian 
membebaskan diri dari kungkungan raja dan hegemoni gereja. Lantas mereka 
bisa maju, terjadi Revolusi Industri di Inggris hingga sampai sekarang 
ini.

Para pemuka kebebasan di Barat sangat diinspirasikan oleh kebebasan yang 
ada di negeri muslim. Mereka bebas menyapaikan pendapat, memberikan 
gagasan, menemukan begitu banyak karya di bidang ilmu pengetahuan. Padahal 
di Eropa, para raja dan kekuatan gereja saat itu sangat indoktrinatif.
Kitab Injil mereka campur aduk dengan pemikiran mereka yang picik, lalu 
dipaksakan kepada masyarakat. Di antara pengekangan gereja di Eropa saat 
itu antara lain:

Konsep Trinitas

Trinitas adalah sebuah tema yang paling kontroversial. Sebab konsep 
trinitas itu sangat bertentang dengan ajaran asli Nabi Isa dan ditentang 
oleh begitu banyak Gereja di Timur.

Tapi dengan kekuatan senjata dan kekuasaan, Gereja Eropa berhasil 
memaksakan paham kaum penyembah berhala untuk ditelan bulat-bulat, 
sehingga dijadikan dogma yang tidak boleh dibantah.

Seorang raja Inggris, Hertog, bahkan tega membunuh ribuan orang dengan 
jalan dibakar hidup-hidup dalam rangka memaksakan dogma sesat itu di 
kalangan rakyatnya. Tapi siapa yang sempat bertaubat sebelum dibakar 
hidup-hidup, masih ada kesempatan diampuni dan hukumannya dikurangi 
menjadi pemenggalan kepala dengan pedang, sebagai ganti dari dibakar 
hidup-hidup.

Pengekangan Ilmu Pengetahuan

Gereja bukan hanya memaksakan masalah khilafiyah di bidang aqidah saja, 
tetapi juga merasuk ke wilayah lain yang tidak seharusnya mereka masuki, 
yaitu ranah ilmu pengetahuan dan teknologi. Tentunya dengan pendekatan 
dogmatis yang justru melecehkan kemajuan ilmu pengetahuan.

Misalnya mereka paksakan doktrin bahwa bumi itu rata seperti meja. Padahal 
tidak ada ayat Injil yang menyebutkan demikian. Tentu saja indoktrinasi 
seperti ini ditentang oleh para ilmuwan yang saat itu telah berhasil 
membuktikan kebenaran teori heliosentris.

Akibatnya masyarakat Eropa tertekan selama berabad-abad, mereka ditindas, 
disiksa, dipaksa dan dilecehkan akalnya.

Betapa mereka mendambakan hidup di bawah alam kebebasan berpikir 
sebagaimana yang dialami oleh bangsa-bangsa muslim di dunia Islam. Ketika 
tekanan sudah mencapai puncaknya, meledaklah arus kebebasan di Barat sana, 
di mana salah satu pemicunya justru datang dari Islam.

Kebebasan Berpikir Versi Islam

Di bidang aqidah, agama Islam relatif punya konsep yang sederhana. Tidak 
berbelit-belit sebagaimana keruwetan para filsuf barat yang memang rancu 
cara berpikirnya.

Maka di dunia Islam tidak pernah timbul jurang pemisah antar sekte aliran 
filsafat. Sehingga tidak pernah terjadi hegemoni ulama atau indoktrinasi 
aqidah. Apalagi dalil dan nash yang dimiliki umat Islam sudah sangat jelas 
dan mudah dipahami. Beda dengan dogma gereja yang sumbernya justru otak 
para pemikir linglung di Eropa.

Di bidang ilmu pengetahuan, kebebasan berpikir versi Islam sangat bisa 
kita banggakan. Dengan kebebasan itu, sejarah Islam bertabur cahaya dengan 
para penemu di bidang ilmu pengetahuan. Ibnu Sina, Ibnu Rusydi, 
Al-Khawarizmi, Al-Kindi, Ibnu Bathuthah, Al-Idrisi, dan sederet nama 
ilmuwan besar yang sampai hari ini masih dianggap sebagai tokoh iptek 
dunia.

Meski Al-Quran banyak bicara tentang fenomena alam, tetapi tidak ada satu 
pun ayat yang bicara terlalu detail tentang hal itu. Ini bedanya antara 
Injil hasil karangan manusia dengan Al-Quran kalamullah, yaitu hal-hal 
yang terkait dengan iptek lebih banyak diserahkan kepada otak manusia.

Sehingga silahkan saja manusia menikmati kebebasan berpikirnya, silahkan 
lakukan penelitian, eksplorasi, bahkan manusia ditantang untuk menembus 
jagad raya. Sesuatu yang di dalam dogma Gereja Eropa saat itu merupakan 
kemustahilan.

Kebebasan Pemikiran Versi JIL

Tapi hari ini, yang diusung oleh Jaringan Islam Liberal dengan nama 
kebebasan berpikir sama sekali tidak ada kaitannya dengan ilmu 
pengatahuan.
Kebebasan berpikir versi JIL tidak lain adalah agenda yahudi zionis dalam 
rangka menghancurkan eksistensi semua agama, termasuk Islam.
Yang mereka usung bukanlah kebebasan berpikir Islam seperti yang dahulu 
dikembangkan.

Dahulu kebebasan berpikir yang datang dari dunia Islam adalah di bidang 
ilmu pengetahuan dan teknologi. Bukan dalam masalah aqidah dan prinsip 
dasar agama. Kebebasan berpikir di masa Islam dahulu melahirkan banyak 
kemajuan buat bangsa dan negara, terutama di bidang ekonomi, teknologi, 
ilmu pengetahuan dan penemuan-penemuan besar.

Sedangkan kebebasan versi JIL saat ini tidak menghasilkan apa-apa, kecuali 
kufur dan laknat dari Allah.

Yang mereka usung adalah liberalisme yahudi yang intinya ingin merusak 
semua agama, mencampur aduknya, melecehkannya dan
mencampur aduk aqidah.

Liberalisme = Agenda Zionis

Pluralisme dan Liberalisme Agama merupakan pintu masuk bagi penghancuran 
agama itu sendiri. Hal ini sudah menimpa agama Nasrani ratusan tahun lalu 
di Eropa dan Amerika, sehingga gereja di sana banyak yang kosong dan 
kemudian dijual.

Banyak pula orang Eropa dan Amerika yang mengaku sebagai Kristiani kian 
lama kian sedikit dan berubah menjadi agnostik, kaum yang tidak mau tahu 
soal agama. Inilah buah dari Liberalisme yang melanda umat Kristiani Eropa 
dan AS.

Setelah itu, kaum Liberalisme dan Pluralisme yang didalangi oleh apa yang 
disebut-sebut Henry Ford sebagai The International Jews ini mengarahkan 
sasarannya ke umat Islam dunia.

Indonesia sebagai negeri kaum Muslimin terbesar dunia menjadi tujuan utama 
gerakan penghancur agama ini. Berkedok sebagai Islam Pluralis, Islam 
Liberalis, Islam Damai, Islam Kultural, dan kedok-kedok lainnya, mereka 
mencoba mendangkalkan agama Allah ini.

Itulah JIL di Indonesia, mereka bukan mengusung kebebasan pemikiran 
sebagaimana layaknya dahulu umat Islam, tetapi pada hakikatnya mengusung 
misi zionisme international untuk menghancurkan Islam dari dalam. Waspada 
dan waspada.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
Ahmad Sarwat, Lc

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[Non-text portions of this message have been removed]

---------------------------------
Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]

 


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to