Indonesia dan Malaysia lebih baik menjadi
mitra, ketimbang menjadi musuh ... :)
contohnya seperti yang diberitakan di bawah
ini.

Baru-baru ini, TR TRG (Technology Research
Group), sebuah divisi dari Indonesian Tower
perusahaan Indonesia yang selama ini 'hanya
dikenal' sbg. pelaku bisnis di bidang 'rental'
tower & perangkat repeater untuk perusahaan-2
wireless communication provider di Indonesia,

<http://www.indonesiantower.com/lowres/english/index.htm>

*** t.e.l.a.h b.e.r.h.a.s.i.l ***

mengembangkan Sistem/Perangkat kominikasi
nirkabel WiMAX 2.3 GHz. Sebuah perusahaan
Malaysia, Mercury Infocast telah menyatakan
berminat untuk menjadi provider dari Sistem
tersebut ke pasar dunia.

Perangkat tersebut telah berhasil di dalam
demo/pengujian yang dilakukan di perusahaan
Infocast di Malaysia, dan oleh mereka dinyatakan
telah memenuhi standar/spesifikasi teknis
dari teknologi WiMAX 802.16-2004 (16d)

<http://www.infocast-tech.com/new/wimaxdemo.php>

berita yang versi bahasa Indonesia saya
cantumkan di bagian paling bawah.

---( ihsan hm )---------------------


<http://www.infocast-tech.com/new/wimaxdemo.php>

-------------------------
INFOCAST WIMAX SOLUTION
-------------------------

Date: 17 August 2007

Mercury Infocast, a Malaysian MSC status company,
organizes and will be providing the world's first
working 2.3-GHz WiMAX solution which is developed
by TRG (Technology Research Group) Research Center
a subsidiary of Indonesian Tower, a business partner
of Infocast in Indonesia.

The companies have developed the complete hardware
solution, RF section, billing system, and network
management system based on Radius Authentication
server and able to do the full turnkey for engineering,
installation, maintenance and long run support.

The system meets the WiMAX 802.16-2004 (16d)
specification. The technology is based on the core
technology of Wavesat from Canada. The system is
expected to be in full production, and the WiMAX
802.16e solution from Wavesat is expected in
Q2 2008.

The design for the base station and the CPE has been
completed and production is expected at the end of 2007.
The design can be adapted for any legal Wimax Frequency
band.

Infocast sees Wimax 16d as the key technology to bring
affordable Wireless Broadband and phone services to Urban
and Rural areas

--------------- berita versi Indonesia ----------------

<http://id.mymobilecellphone.com/tag/indonesian-tower/>

JAKARTA - Perangkat Wimax buatan lokal ternyata menarik
minat vendor telekomunikasi di Malaysia. Bahkan mereka
telah menyatakan minat untuk membeli perangkat hasil
kembangan Indonesian Tower.

"Perangkat Wimax tersebut di antaranya berupa satu unit
BTS, antena, dan CPE yang dikembangkan oleh Technology
Research Group (TRG) sebagai salah satu unit bisnis
Indonesian Tower," ujar Direktur Utama Indonesian Tower
Sakti Wahyu Trenggono, yang juga Ketua Aspimtel, saat
ditemui di sela acara Indonesia ICT Outlook 2008 di
Hotel Nikko Jakarta, Kamis (31/1/2008).

Mercury Infocast, perusahaan teknologi asal Malaysia
dikabarkan sebagai perusahaan pembeli perangkat Wimax
lokal tersebut. Dalam keterangan pers di situs resmi
mereka, perusahaan tersebut akan menjadi penyedia solusi
Wimax 2.3 Ghz pertama di dunia jika mereka berhasil
meyakinkan TRG untuk mau menjual perangkat tersebut
kepada mereka.

Beberapa perangkat lain yang dikembangkan oleh TRG
adalah solusi hardware, RF section, billing system,
dan network management system yang berbasis pada Radius
Authentication server dan memiliki kemampuan teknis,
instalasi dan maintenance. Sistem tersebut memenuhi
standar spesifikasi Wimax 802.16-2004 (16d) dan
teknologinya mengacu pada teknologi yang dimiliki
oleh Wavesat Canada dan diharapkan dapat mulai
diproduksi pada kuartal kedua tahun 2008 ini. Sedangkan
desain BTS dan CPE dapat diadaptasikan kepada frekuensi
legal wimax apa saja.

Infocast sendiri menggunakan Wimax 16d ini untuk memberikan
kemudahan broadband wireless dan layanan komunikasi ke
wilayah pedalaman Malaysia.

Di Indonesia, perangkat-perangkat tersebut baru akan
diluncurkan pada pertengahan Maret tahun ini. Namun
tahap awal ini baru akan memperkenalkan perangkat
tersebut untuk diuji coba langsung oleh para operator
di Indonesia. Dan pada bulan Mei, bertepatan dengan
Hari Kebangkitan Nasional, perangkat ini akan langsung
dikenalkan ke masyarakat, termasuk kepada Presiden RI
Susilo Bambang Yudhoyono.

Trenggono berharap industri telekomunikasi lokal bisa
menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Sama halnya dengan
industri lokal China yang sukses di wilayah sendiri berkat
adanya dukungan pemerintah dan operator.

"Intinya kan kalau kita tidak percaya dengan kemampuan
masyarakat kita sendiri, bagaimana negara lain mau
percaya dengan kita," jelas Trenggono. (mbs)



Kirim email ke