Kita tercengang dengan Mbah Waras, seorang yang tidak
pernah sekolah, tidak bisa berbahasa Indonesia, tapi
dapat memberi contoh teladan karakter yang baik dalam
berbuat jujur. Ceritanya berawal dari pembagian ganti
rugi dari PT. Lapindo untuk korban  lumpurnya. Ganti
rugi untuk keluarga Mbah Waras ditetapkan Rp. 285
juta. Pembayaran pertama diberikan 20%, jadi uang yang
diterima sementara adalah Rp. 56 juta. Namun yang
terjadi rekeningnya membengkak menjadi 429 juta!, Mbah
Waras malah kebingungan lalu melaporkan  hal itu
kepada pendamping korban yang kemudian bersama-sama ke
kantor Lapindo. Dalam acara news dotcom di metro TV,
ketika ditanya apa yang mendasari Mbah Waras 
mengembalikan uang ratusan juta itu? Jawabnya dengan
lugu dan dalam bahasa Jawa (karena dia tidak bisa
bahasa):  "Kulo wedi dosa, Pak, niku sanes hak kulo."
("Saya takut dosa, Pak, itu bukan hak saya").

Nah, bagaimana dengan para koruptor di Aceh dan
Indonesia? Sudah selayaknya meniru Mbah Waras, agar
selalu WARAS untuk tidak memakan uang yang bukan
haknya.

PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI SOLUSI MEMAJUKAN BANGSA 
Oleh Saifuddin Dhuhri, Lc., MA | Dosen Jurusan Dakwah,
STAIN Malikussaleh-Lhokseumawe

KLIK :
http://web.acehinstitute.org/OPINI/Pendidikan/137.html


      
____________________________________________________________________________________
Looking for last minute shopping deals?  
Find them fast with Yahoo! Search.  
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping

Kirim email ke