(1) soal berita penemuan 'potensi' sumber hidrokarbon:
dari pada nanti kecewa, lebih baik kita tidak terlalu berharap dulu. setahu saya, 'predikat' untuk cadangan minyak itu ada tingkatan-tingkatannya. => yang diberitakan disitu baru 'potensi', potential reserve => belum 'proven reserve' (2) yang kedua, ini juga sebagai 'umpan balik' bagi mas Sandy Dwiyono { in case you read my posting, I am afraid you don't :) } : => posting tipe: "jualan koran" yang anda lakukan selama ini sebenarnya cukup menarik/judul-2 artikel yang yang anda pilih kebetulan jenis yang juga saya minati => tapi kalau dalam sehari anda secara "krutukan" menghujani milis ini dengan 5-10 artikel :=), ada juga akibat/konsekuensinya: --> secara 'psikologis' krutukan artikel anda punya efek "mendesak" /"menenggelamkan" posting-posting dari anggota milis yang lain --> ato bahkan saking banyaknya, orang jadi tidak bisa fokus memperhatikan artikel-2 anda satu-per-satu/alias missed, seperti tercermin dari postingnya bung Satrio yang kemungkinan besar belum membaca "kiriman koran" dari anda kemarin :-) <http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/message/77979> Tapi ya monggo saja terpulang kepada anda masing-masing. Di sini saya tidak akan "mengatur", tetapi memberi pendapat mengenai konsekuensinya, sama halnya dengan kritik saya thd. posting yang saya nilai isinya *super-sara* - ihsan hm - --- In Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Teman-teman, > > Benarkah cadangan minyak baru ini lebih banyak dari > milik Arab Saudi? Jika benar, mungkin ini "pertolongan > Tuhan" untuk melepaskan diri dari belenggu utang dan > kemiskinan (asal jangan banyak dikorupsi seperti > selama ini!)... Mungkin ada teman ahli > perminyakan/geologi yang bisa berkomentar! > > Satrio > > NB: Yang penting, jangan mengulang kebodohan,jangan > serahkan ke tangan asing yang akan menguasainya, > seperti kasus Freeport....!!! > > ============================================== > (dikutip dari milis Tahajjud) > > JAKARTA, SENIN, 11 Feb 2008 - Survey geologi dan > geofisika kelautan yang dilakukan BPPT dan > Bundesanstalt fur Geowissnschaften und Rohftoffe > (Federal Institute for Geosciences and Natural > Resources(BGR) Hannover Jerman) di perairan barat > Sumatra pasca gempa tsunami 26 Desember 2004 menemukan > potensi hidrokarbon yang besar di daerah cekungan > busur muka (fone arc basin) perairan timur laut Pulau > Simuelue, Nanggroe Aceh Darussalam. > > Menurut Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi SDA > BPPT, Yusuf Surachman, jika melihat besarnya karbonet > buildups yang ditemukan potensi hidrokarbon yang ada > minimum mencapai 107,5 miliar barel dan maksimum > 320,79 miliar barel. "Ini masih potensi karena belum > tentu cekungan tersebut berisi minyak atau gas di > dalamnya. Banyak faktor yang memengaruhi, bisa > ketebalan sedimen di atasnya, adanya patahan akibat > gempa, atau hal lainnya," kata dia. > > Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya > Alam BPPT Yusuf Surahman mengatakan, Survei BPPT > bersama Bundesanspalp fur Geowissnschaften und > Rohftoffe (BGR Jerman) itu menemukan kawasan perairan > yang di dalam buminya diperkirakan terkandung migas > 107,5 hingga 320,79 miliar barel. Lapangan migas > tersebut terletak di daerah cekungan busur muka atau > fore arc basin perairan timur laut Pulau Simeuleu, > Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). "Kandungan migas itu > luar biasa besar," ujar Yusuf di Kantor BPPT Jakarta > kemarin (11/2). > > Sebagai perbandingan untuk menunjukkan besarnya > kandungan migas di Aceh tersebut, Yusuf menyebutkan, > saat ini cadangan terbukti di Arab Saudi mencapai > 264,21 miliar barel atau hanya 80 persen dari > kandungan migas di Aceh. Sementara itu, cadangan > Lapangan Banyu Urip di Cepu diperkirakan hanya 450 > juta barel. Lapangan migas dapat dikategorikan raksasa > atau giant field jika cadangan terhitungnya lebih dari > 500 juta barel. > > Potensi hidrokarbon ini, seperti dikemukakan Kepala > BPPT, Said D Jennie, di Jakarta, Senin (11/2), > diketahui dengan ditemukannya struktur geologi yang > berhubungan dengan keberadaan hidrokarbon, yaitu > struktur depocente sebagai tempat produksi > hidrokarbon, karbonet buildups sebagai reservoir serta > bright spot yang mengindikasikan keberadaan gas. > > Hal ini juga ditegaskan oleh ahli geologi perminyakan > Andang Bachtiar bahwa temuan ini masih merupakan > indikasi awal besarnya sumber daya migas di perut bumi > Indonesia. > > Untuk selanjutnya, BPPT telah menyiapkan satu kapal > riset yang dilengkapi alat khusus steismik untuk > melakukan penelitian lebih lanjut dan telah meminta > kepada pemerintah untuk mengamankan daerah perairan > barat Aceh tersebut. > > Kalau dikatakan kurang dana untuk eksplorasi (untuk > penelitian aja butuh sekitar USD 450 juta, katanya..) > belum peralatan sampai dapat produksi adalah > alasan,kenapa tidak kita pakai aja cadangan devisa > kita yang "mencapai" USD 55,5 Miliar, sisihkan aja USD > 5 Miliar untuk eksplorasi jika penelitian cadangan > kandungan Migas tersebut benar. > Dan kalau sudah produksi hasilnya bisa dinikmati... > > Yang perlu dijaga adalah untuk kepentingan nasional > agar Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan, > hendaknya potensi migas ini hanya dikelola oleh > Pertamina saja tanpa campur tangan asing (terutama > Amerika). > ========================== > > > Satrio Arismunandar > Producer "Jika Aku Menjadi" (tayang tiap Minggu, pukul 18.00 WIB) - > News Division, Trans TV, Lantai 3 > Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 > Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026, Fax: 79184558, 79184627 > > http://satrioarismunandar6.blogspot.com > http://satrioarismunandar.multiply.com > > "Ungkapkanlah kebenaran itu, meskipun pahit" (Hadist Nabi) > > > > > > > ______________________________________________________________________ ______________ > Never miss a thing. Make Yahoo your home page. > http://www.yahoo.com/r/hs >