DIMANAKAH TUHAN ?
Ketika bencana menimpa tiba-tiba, tanpa diduga, tanpa disangka, tanpa diharapkan... bahkan tanpa terpikirkan sama sekali: Dimanakah Tuhan? Pertanyaan tentang "Dimanakah Tuhan ketika bencana menimpa?" bukan hanya datang akhir-akhir ini saja. Di setiap kebudayaan, setiap masa, setiap periode, setiap abad kehidupan manusia, pertanyaan itu selalu hadir. Dan hadir tepat pada saat bencana itu datang. Dimanakah Tuhan? Mengapa harus saya yang menanggung bencana ini, Tuhan? Adakah Tuhan ada? Ketika setengah juta orang Aceh tersapu badai Tsunami, dimanakah Tuhan? Ketika ribuan orang Yogya mati tertimpa reruntuhan rumah mereka sendiri saat gempa bumi terjadi, dimanakah Tuhan? Tidakkah saya sudah berbakti kepada Tuhan? Tidakkah saya sudah membayar sedekah? Tidakkah zakat fitrah dan segala hutang saya kepada fakir miskin yang diwajibkan oleh Tuhan telah saya bayar dengan sempurna? Tapi dimanakah Tuhan? Dimanakah Tuhan yang saya sembah? Dimanakah Tuhan yang saya percayai? Jawaban yang paling mendekati kebenaran mungkin hanya bisa diberikan oleh Nabi Ayub (lihat Bagian Perjanjian Lama dalam Alkitab). Ayub adalah seorang yang sangat taat beribadah, dan menerima segala berkat dari Tuhan. Tetapi Setan datang ke hadapan Tuhan dan meminta ijin untuk mendatangkan segala bala itu. Apabila Ayub bisa tergoda dan mengutuk Tuhan, maka menanglah Setan, begitulah perjanjiannya. Dan karena Ayub adalah yang paling bertakwa diantara manusia dijamannya, maka berarti tak akan ada lagi makhluk berupa manusia di dunia yang bisa menyembah Tuhan dengan ikhlas dan pasrah, apapun yang diterimanya. Dan Tuhan mengijinkan. Sekali lagi saya tulis, Tuhan mengijinkan. Tuhan mengijinkan Setan untuk mendatangkan segala bala bencana bagi Ayub, seorang manusia yang sangat bertakwa dan dicintai Tuhan. Tetapi, Tuhan apa itu yang mengijinkan bencana datang bagi umatnya? Tuhan adalah Tuhan, dan kitab suci Yahudi dan Kristen menuliskan bahwa Tuhan "mengijinkan" Setan untuk mendatangkan bencana bagi Ayub. Hal ini bisa menjadi suatu simbol tentang pengertian bahwa bencana bisa terjadi dimana saja, dan kapan saja. Dan tidak ada perbedaan antara umat Tuhan dan umat Setan. Ayub, seorang penyembah Tuhan yang paling bertakwa sekalipun, tidak luput dari hal ijin-mengijinkan yang diberikan oleh sesembahan seluruh alam semesta. Tuhan mengijinkan. Dan runtuhlah segala harta kekayaan dan keluarga yang dimiliki oleh Ayub. Ribuan ternaknya habis. Anak-anaknya mati tertimpa bangunan tempat mereka berpesta. Ayub sendiri terserang penyakit kulit yang tak tersembuhkan. Gatal-gatal sehingga dia menggaruk kulitnya sendiri sampai tinggal tulang. Dan tetap tidak bisa mati. Sebagaimana layaknya manusia beradab, berdatanganlah sahabat-sahabat Ayub untuk menengok dan menghiburnya. Seorang sahabat berusaha menghibur dengan mengingatkan Ayub akan dosa-dosanya. Hm, tidak ada itu, kata Ayub. Sahabat yang lain mencoba menghibur dengan satu dan lain cara. Semuanya memberikan pengertian-pengertian yang tak satupun bisa diterima oleh Ayub. Pertanyaan asal tetap ada: Mengapa harus saya, Tuhan? Dan Tuhan tetap diam membisu, walaupun di langit antah berantah entah dimana, komunikasi antara Setan dan Tuhan tetap berlangsung. Begitulah yang terekam di Kitab Suci. Dan Setan tertawa-tawa, dan Tuhan tetap menjawabnya tanpa ekspressi. Wah, ternyata Si Ayub masih bertahan, kata Setan. Ternyata dia masih percaya padaMu, Tuhan, kata Setan. Repot juga yah, menjadi umat Tuhan: tetap percaya walaupun bencana menimpa... Kurang lebih begitulah komentar Setan di hadapan Tuhan. Tapi Tuhan tetap diam saja tanpa ekspressi. Dan itu berlangsung sampai Ayub ditinggalkan seorang diri. Duduk di bawah pohon kering kerontang di tengah padang pasir. Milik tidak lagi dia punya, sanak saudara juga tidak. Sahabat semuanya sudah bergiliran membesuknya. Tak ada lagi yang dia punya. Dan tubuhnya yang penuh bisul bernanah mengakibatkannya dianggap sebagai persona non grata, orang yang tak diinginkan. Itulah yang menyebabkan dia duduk seorang diri seperti seekor anjing pengidap penyakit kulit. Tak ada yang mendekat, tak ada yang menghiraukan. Kitab Suci mencatat bahwa tidak ada malaikat yang datang menghibur Nabi Ayub. Tidak ada keajaiban apapun yang terjadi selain hal-hal biasa saja sebagaimana layaknya yang pasti terjadi ketika seorang kaya raya yang penuh berkat tertimpa mala petaka. Ketika tak ada lagi harta miliknya yang tersisa. Setelah semuanya meninggalkannya, orang saleh yang bertakwa itu mulai menumpahkan segala keluh kesahnya ke hadapan Tuhan. Nah, ternyata tidak kebal juga dia. Memang bukan kutukan terhadap nama Tuhan, tetapi keluh kesah. Complaints. Dia mengeluh: Mengapa saya Tuhan? Dan Ayub mendasarkan keluh kesahnya atas kebenaran yang ada di dirinya. Atas segala baktinya terhadap Tuhan maupun sesama. Mengapa semua itu tidak dihitung oleh Tuhan? Mengapa Tuhan mengijinkan segala bencana untuk datang terhadap orang yang paling bertakwa? Apakah Tuhan kekurangan orang zalim sebagai sasaran bencana? Dan,... mengapa Setan bisa memperoleh audiensi di hadapan Tuhan, sedangkan manusia bertakwa harus menjadi taruhan antara Setan dan Tuhan tentang kesanggupan bertahan ketika bencana datang? Dan Tuhan tetap diam saja. Kitab Suci hanya menuliskan bahwa segalanya itu baru berakhir ketika Ayub menyadari bahwa segala kebenarannya, segala baktinya itu, ternyata tidak berarti apa-apa. Tuhan adalah Tuhan, dan Tuhan akan melakukan apa yang Tuhan inginkan. Tidak ada yang namanya ritual menyogok Tuhan dengan ibadah dan amal zariah. Semuanya kembali kepada Tuhan. Apa yang ingin Tuhan lakukan, itulah yang dilakukanNya. Segala kebenaran manusia yang dipupuknya melalui amal ibadah tidak menjadi hitungan. Ketika hal itu disadarinya, barulah Ayub tersedu-sedu. Ayub menangis dan melaburkan segala abu serta pasir kering kerontang itu ke seluruh wajahnya. Dia minta ampun karena mencoba menilai Tuhan dengan perangkat manusia. Kriteria manusia ternyata tidak berlaku. Tak banyak yang tertulis di Kitab Suci setelah episode itu selain bahwa Ayub akhirnya sembuh dari penyakit kudisnya dan memperoleh kembali dua kali lipat daripada segala harta benda yang pernah dimilikinya. Cuma itu saja. Cuma setelah Nabi Ayub menyadari bahwa segala status "orang benar" yang dimilikinya tidak berarti apa-apa di hadapan Tuhan. Tuhan adalah Tuhan, dan Tuhan akan melakukan apa yang diinginkannya. (Leo) +++++++++++++ MIMPI KEHILANGAN SEPATU DAN TELAT UJIAN Salam kenal Mas Leo. Setelah membaca tulisan-tulisan Mas Leo, saya lihat Mas Leo banyak membantu menginterpretasikan mimpi. Kalau boleh saya juga ingin menanyakan makna mimpi saya. Nggak boleh juga nggak pa pa lho. Saya jarang bermimpi, tapi ada 2 hal yang sering muncul dalam mimpi saya. Pertama, mimpi kehilangan sepatu. Biasanya mimpinya itu saya sedang berada di tengah keramaian atau di tempat umum dan sedang mau beranjak ke tempat lain, tiba-tiba saya menyadari bahwa saya tidak memakai sepatu dan saya sama sekali tidak tahu bagaimana sepatunya menghilang dari kaki saya dan saya tidak berhasil menemukan sepatu saya. Kedua, mimpi akan menghadapi ujian, tapi selalu ada saja yang membuat saya panik menjelang saya berangkat ke tempat ujian. Entah karena saya nggak punya waktu cukup untuk belajar, nggak ada yang bisa mengantar saya, nggak ada kendaraan, ada masalah di rumah ataupun sudah hampir terlambat. Bahkan pernah juga kedua hal itu bergabung dalam satu mimpi, saya mau berangkat ujian dan kemudian menyadari saya ternyata tidak memakai sepatu dan sepatunya nggak ketemu. Sudah cukup lama juga mimpi-mimpi ini tidak pernah muncul lagi, sekitar 1 1/2 atau 2 tahun. Beberapa hari yang lalu saya mimpi lagi, saya sedang di bandara menaiki eskalator bersama beberapa orang teman. Kemudian saya berada di sebuah ruangan di mana banyak sekali orang menunggu sambil duduk atau tiduran di lantai, tanpa ada satu orangpun yang saya kenal. Pada saat saya beranjak dari ruangan itu sambil menarik koper saya, saya dicegat seorang pria yang memberikan sebuah anting-anting kepada saya sambil mengatakan itu anting-anting saya dan sudah ada di sana selama 9 hari. Saya lihat anting-anting itu memang punya saya dan saya ambil. Ketika mau saya pasang ternyata kedua anting saya masih ada dan saya lihat anting itu hanya bentuknya saja yang sama dengan anting saya tapi motifnya berbeda. Sambil berjalan ke luar saya menyadari bahwa saya tidak akan bisa dapat taksi karena ramai sekali (saya harus naik taksi untuk ke tempat saya naik pesawat, padahal awalnya saya sudah ada di bandara) dan saya menelpon suami saya, dia bilang akan datang dengan taksi. Nggak lama kemudian saya melihat dia dan supir taxi sedang berjalan ke arah saya di antara orang-orang yang begitu banyak. Saat itu juga saya baru sadar kalau saya tidak memakai sepatu dan saya panik karena pesawat saya jam 12 berangkat, sedangkan saat itu sudah jam 12 kurang beberapa menit. Maaf ya mas kalau ceritanya terlalu panjang. Saya jarang sekali bisa mengingat detail mimpi saya, baru sekali ini bisa begitu jelas. Terima kasih banyak, (Theresia) +++++++++++++ JAWABAN SAYA: IT'S YOUR LIFE, ENJOY AJA ! Dear Mbak Theresia, Thanks for sharing your dreams with us all. Kalau mimpi kehilangan sepatu, itu artinya anda NERVOUS tidak akan bisa berjalan. Sepatu itu simbol dari perangkat yang anda gunakan untuk "berjalan". Nah, benernya anda itu MASIH bisa berjalan kalau mau. Bahkan tanpa sepatu juga bisa, kalau mau. Tetapi kelihatannya anda nervous ketika tidak menemukan sepatu anda. Jadi, itu adalah "petunjuk" dari alam bawah sadar bahwa anda juga BISA untuk berjalan apa adanya, kalau mau. Tanpa harus menunggu mereka yang biasa membantu anda, anda bisa langsung jalan terus. Gak usah pake sepatu gak apa2. Yang penting jalan kan ? Kalau mimpi terhalang untuk mengikuti ujian, itu juga pertanda bahwa anda ini orangnya PERFEKSIONIS. Maunya yang serba perfek. Anda takut ketinggalan suatu event yang menurut anda akan mempengaruhi masa depan anda. So,... disini ada hal "Masa Depan" yang senantiasa mengganggu pikiran anda ketika tidak tidur; dan itu terbawa ke dalam tidur. Dan muncul berupa mimpi seakan-akan tidak akan dapat mengikuti ujian. Mimpi ketinggalan pesawat juga begitu. Sama saja artinya seperti mimpi akan ketinggalan mengikuti ujian. Nah,... ketika anda mimpi semuanya sekaligus seperti yang anda tulis di atas itu,... berarti ya semuanya itu sedang tumplek blek ke diri anda. Anda sedang merasa resah dan tidak sabar karena anda tahu bahwa anda harus segera berjalan melakukan lompatan yang besar. Pada saat bersamaan, yang biasa membantu anda itu tidak siap atau tidak ada,... lalu anda meminta bantuan orang lain. Tetapi orang lain itu datangnya juga lambat sekali. Seolah-olah sedang dalam "slow motion". Seperti film yang diperlambat. Lalu anda merasa diri anda sendiri, seolah-olah anda adalah orang "aneh" sendiri. Pedahal tidak, yang sama anehnya dengan anda itu juga ada. Maybe cukup banyak juga. Dan itu disimbolkan dengan "anting-anting" yang katanya milik anda karena mirip sekali. Pedahal itu milik orang lain, in this case yang sama "aneh" dengan anda dalam menghadapi hidup. Very nervous and perfectionis. So, itu artinya. Kalau anda mau berubah, please do. Kalau gak mau ya gak apa-apa. It's your life, enjoy aja ! (Leo) +++++++++++++ MIMPI DAPET IKAN MATI T = Mas Leo, ini Lisa, masi ingetkah? hehe yg mo nanya arti mimpi tp kok lupa mulu mimpi apa hehe, kmrn lusa, saya tidur cukup lama (karena mo ikutin sarannya seorang temen, mo afirmasi biar bisa mimpi past life hehe), tapi kok aneh yah saya malah mimpi yg aneh2 mulu, biasanya si selalu ada adegan kejar2an atau tepatnya saya yg dikejar2, tapi kmrn mlm itu saya mimpi pegang ikan seperti ikan hias belang hitam zebra gt dan uda mati dan saya hilangkan sisiknya trus kok tahu2 ikan itu kembung dan muncratin darahnya ke sebelah kiri hem sesudahnya saya lupa cm inget itu ajah krn saya biasanya plg takut pegang yg uda mati gt, jd keinget deh hehe.. apa y artinya? soalny jd kepikiran ni.. thanks a lot ya mas.. J = Hmmmm hmmm hmmm... kalo mimpi dapet ikan, artinya itu bakal dapet rejeki. Tapi, kalo mimpi dapet ikan yang udah mati, ya artinya dapet sesuatu yang gak bisa dipake lagi. Bisa yang gak bisa dipake lagi itu bergerak-gerak juga dan rese juga. Tapi akhirnya kan musti dibuang juga. Udah, gak usah dipikirin. Maybe itu ada hubungannya dengan keinginan anda untuk melihat "past life" melalui mimpi. Nah, akhirnya kan muncul "ikan mati" itu. Artinya, no use lah... Buat apa sih ? ... Kalo mustinya bakal inget past life, ya akhirnya akan inget juga tanpa perlu ngotot dan ngoyo mensugesti diri sendiri seperti itu. Kalau mensugesti diri sendiri sebelum tidur, yang muncul itu yang mboten2. Bisa dapet ikan mati yang muncratin segala macem terus bikin kotor baju anda. Nah, baju yang kotor itu SIMBOL juga. Artinya,... penampilan anda itu gimana gituh. Gara2 pengen aneh2, akhirnya jadi aneh beneran... --Nah, bukannya aku ini anti yang aneh2. Actually I LIKE yang aneh2 very much, but plisss let it be NATURAL, dan gak dicari-cari seperti itu. Apa adanya aja. Ntar pasti aneh deh, hmmm hmmm hmmm... +++++++++++++ [Leo seorang praktisi Psikologi Transpersonal; no HP: 0818-183-615. Untuk bergabung dengan Milis SI, click: <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia/join>. NOTE: Except mine, all names used in the YM / email conversations are PSEUDONYMS.] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com