http://www.antara.co.id/arc/2008/3/11/ri-masuk-25-negara-tujuan-investasi-asing/

RI Masuk 25 Negara Tujuan Investasi Asing

Jakarta (ANTARA News) - Indonesia masuk dalam 25 negara yang paling menarik 
sebagai tujuan investasi asing langsung (FDI) dan tingkat daya saingnya terus 
meningkat. 

Hal itu dikemukakan Deputi Perencanaan Investasi Badan Koordinasi Penanaman 
Modal (BKPM) Luky Eko Wuryanto dalam makalah seminar FDI Jepang dan Indonesia 
sebagai Tujuan Investasi, di Jakarta, Selasa.

"Indonesia berada di urutan ke-21 dari 25 negara yang paling menarik sebagai 
tujuan FDI," ujarnya.
Peringkat itu, lanjut dia, berdasarkan perusahaan konsultan dunia, AT Kearney, 
yang melakukan survei terhadap CEO dan COO dari 1.000 perusahaan kelas dunia di 
65 negara.

Selain itu, kata dia, daya saing melakukan bisnis di Indonesia, berdasarkan 
Bank Dunia, juga meningkat dari peringkat 135 pada 2007 menjadi peringkat 123 
pada 2008 dari 178 negara yang disurvei.

Luky optimis dengan kondisi tersebut, maka Indonesia akan tetap menjadi negara 
tujuan investasi FDI, meskipun diakuinya banyak hal yang harus diperbaiki, 
terutama infrastruktur.

Daya tarik lainnya yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi di 
Indonesia adalah hasil sumber daya alam Indonesia yang besar. 

"Pada tahun 2007 Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar dengan 
produksi mencapai sekitar 17 juta ton per tahun, mengalahkan Malaysia," katanya.

Demikian pula dengan produksi kakao Indonesia terus meningkat, sehingga pada 
2007 mencapai 700 ribu ton yang menjadikan Indonesia sebagai produsen kakao 
kedua terbesar di dunia.

Sumber daya alam lainnya adalah timah dengan produksi 65 ribu ton pada 2007, 
Indonesia menjadi negara produsen ke-2 terbesar di dunia. Demikian pula dengan 
emas yang produksinya mencapai 89 ribu ton.

Produksi bahan tambang lainnya yang besar adalah tembaga dan nikel yang 
masing-masing produksinya mencapai 818 ribu ton dan 4,35 juta ton dan menduduki 
peringkat produksi terbesar ke-4 dan ke-5 di dunia. 

"Kami akan terus melakukan perbaikan iklim investasi dan infrastruktur. 
Mudah-mudaha semua berjalan berkesinambungan, sehingga meskipun lambat menuju 
ke arah yang lebih baik," ujar Luky.(*)


      
____________________________________________________________________________________
Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke