Saya kira, pak Peter menanggapi soal fatwa, dan bukan masalah (anda 
sebut "konflik") internal agama. masalah internal adalah masalah 
mereka yang terkait, selama itu damai damai saja, dan tak merusak 
barang atau harta ditempat umum. Peneyelesaian soal akidah biasanya 
diseleisaikan dengan pembahasan akidah, bukan dengan menbakar dan 
menjarah, inilah yang meresahkan semua warga, termasuk yang tak ada 
urusan dengan ajaran agama anda.

Mengenai soal fatwa, yang ditanggapi pak Sleman, saya kira wajar 
wajar saja, semua fatwa ataupun opini yang dilontarkan di ranah 
publik dapat dikomentari publik, baik halus maupun keras. Jangankan 
sekedar fatwa, RUU atau ketentuan badan kenegaraan saja dapat 
dikomentari.

Jangan kita lupa, fatwa adalah sekedar pendapat yang mengandung 
anjuran, dan MUI adalah sekedar ormas, bukan badan otoritas 
berkekuatan undang undang. Sejak republik Indonesia ini berdiri baru 
berapa tahun hadir MUI ditengah kita, itupun dibuat oleh pemerintah 
pak Harto, dalam upaya mengendalikan umat islam secara politis. 
pendirian MUI atau organisasi sejenis tidak diatur dalam konstitusi, 
dan tidak mengikat.

Agar anda tahu, apa yang biasa disebut "sesat" disini, dan kalian 
ributkan, terjadi didalam agama agama lain, misalnya keluarga besar 
umat Kristiani. Apa yang menjadi akidah umat Kristen Advent, 
Scientist Church, Unitarian, dll sudah cukup dapat 
dianggap "menyimpang" oleh gereja Katholik Roma. "Penyimpangan" ini 
lebih jauh, jurang lebih lebar daripada antara Islam dan Ahmadyah. 
namun, celah akidah ini diselesaikan didalam rangka khotbah didalam 
gereja, tidak dibawa bawa ke jalan, apalagi sampai menyibukkan polisi.

Disinilah pointnya, tak perlu ber-hingar bingar dalam menyelesaikan 
perbedaan akidah. Dan jangan dibawa kejalan, dimana hidup umat lain, 
yang ingin hidup tentram di Republik ini.

Masih banyak pekerjaan anak bangsa dalam membangun jiwa dan raga 
bangsa ini, yang masih ter-seok seok ketinggalan dalam kebodohan, 
kemiskinan, kesenjangan sosial, ketidak taatan hukum, kebejatan 
moral, dan lain lain.




--- In ppiindia@yahoogroups.com, "psiko236" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saudara Peter, anda muslim ato bukan? Klo bukan muslim jangan
> mencampuri konflik dalam tubuh umat Islam, urusi aja diri anda
> sendiri. Anda berkata seperti itu juga berarti anda juga sedang
> ngerecoki agama org lain!!!
> 
> Jika anda seorang muslim, maka bertaubatlah dan pelajari lagi Islam
> dengan baik, maka anda akan tahu apa saja perbedaan ajaran antara
> ahmadiyah dengan Islam. Kalo ahmadiyah berdiri menjadi agama sendiri
> dan terpisah dari Islam, maka umat Islam tidak mempersoalkannya. 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Peter Sleman <senc_p@> wrote:
> >
> > lupakan aja fatwa2 sampah spt ini, memang yg mengeluarkan fatwa 
ini
> superhuman,sehingga bs menganggap manusia lain yg sama2 ciptaanNYA 
sbg
> sesat.
> > Lebih baik urus aja diri sendiri, drpd ngerecoki org lain!!!.
> > 
>

Kirim email ke