Samudera Biru Syariah Buku strategi bisnis terbaik 2005 karya W. Chan Kim dan Renee Mauborgne yang berjudul `Blue Ocean Strategy" memaparkan sebuah strategi bisnis yang bernama Strategi Samudera Biru (Blue Ocean Strategy). Strategi ini menantang perusahaan untuk keluar dari samudera merah dengan cara menciptakan ruang pasar yang belum ada pesaingnya sehingga tidak terjadi kempetisi yang berdarah-darah. Samudera merah digambarkan sebagai industri yang telah didefinisikan dan diterima, dan aturan2 permainan yang sudah diketahui. Sedangkan Samudera Biru digambarkan sebagai sebagai ruang pasar yang belum terjelajahi, penciptaan permintaan, peluang pertumbuhan.
Bisnis Syariah ibarat samudera biru yang digambarkan oleh W. Chann Kim dan Renee Mauborgnee ini. Kita menciptakan sebuah pasar yang belum ada pesaingnya dengan sistem baru, aturan2 yang belum banyak diketahui orang. Ilustrasi sederhananya, misalkan disebuah kawasan telah lahir Warung Pisang Goreng. Warungnya laris manis dan membuat siapa pun ingin ikut utk membuat pisang goreng yang sama. Para pesaingnya membuat berbagai macam strategi untuk menjualnya. Misalnya, menambah kata Pisang Goreng Renyah, Pisang Goreng Empuk dan lain2. Tiba-tiba kita membuat bisnis dengan label Pisang Goreng Syariah. Apa bedanya? Itu pertanyaan yang akan muncul di pikiran konsumen. Kita dapat menjelaskan bahwa produk kita sudah mendapatkansertifikat halal dari MUI, konsumen akan dilayani oleh wanita berjilbab, ketika konsumen datang dan pulang akan diberi ucapan salam, yang berarti doa, dan semua proses bisnis berlandaskan syariah. Kalau memang pisang goring produk kita sama enaknya dengan pisang goring lain,d engan harga sama, pisang goring kita pasti akan dipilih konsumen. Jadi, jangan takut menggunakan embel2 syariah dalam bisnis anda. Embel2 ini tak akan mempersempit peluang pasar, jusru sebaliknya. Kita menjelajahi samudera biru syariah yang memberikan peluang pertumbuhan yang menjanjikan. Anda tak perlu berdarah-darah bersaing dengan competitor lainnya. Contohnya, konsumen supermarket Halal Food Center di Jepang dan AS. Ternyata, konsumennya tidak hanya dari kalangan muslim, tapis emua masyarakat di lingkungan sekitar. Sebagian besar konsumen non-Muslim yang datang beralasan karena mereka yakin makanan dan minuman yang dijual di Halal Food sudah pasti sehat dan bersih sehingga aman dikonsumsi. wassalam, to be continued to Makna di Balik Syariah