tukang becak jg profesi bang dimasUKIN SETAN, yg penting HALAL.
lagian yg maksain ente nanggepin tantangan Fauzan sapa ya? ente kaga mau urusan 
ente sendiri, pake koar-koar kaya' ayam ngebet kawin aje nih!
dikompas preman paling-paling ngompol dah, payeh ente bang!


----- Original Message ----
From: masdimas62 <[EMAIL PROTECTED]>
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Sunday, June 22, 2008 7:20:50 PM
Subject: [ppiindia] Re: Mirza Ghulam Ajalnya juga terkena Mubahalah


Salam,

Sama saja, Pak. Ngabis-abisin waktu yang nggak berguna...
Kerjaannya orang yang nggak ada kerjaan..
Baca dah posting sebelumnya, Fauzan sudah nggak di MMI..
Jadi dia lagi nganggur, cari kerjaan, dengan cari sensasi...
Persis dengan tukang becak di depan rumah saya dulu..
Kali-kali aja ada yang nanggapi, syukur bisa masuk Trans TV 
sekurang-kurang bakal ada job baru...

Saya ogah melayani tantangan Fauzan ...
seperti saya juga nggak melayani awak metromini
atau preman yang minta tambahan uang
buat beli minuman di gang...
Pemabuk semua...!!

(Saya sedang merasa bersalah karena sudah borong buku dan DVD
dan sebagian besar belum dibaca/ditonton. ./ Saya kekurangan waktu
untuk menikmati hal-hal yang bermutu...)

Memangnya kalau sumpah-sumpahan, bermubahale,
dan saya bertahan hidup, berarti keyakinan Fauzan salah?!
Memangnya kalau saya mati, keyakinan dia benar?
Karena, yakin haqul yakin, dua-duanya nggak bakal terjadi.
Plis, deh. Kita hidup di abad 21, bareng-vareng pakai internet...
Haree gini mosok masih percaya gituan..

Dimas

--- In [EMAIL PROTECTED] s.com, Satrio Arismunandar 
<satrioarismunandar @...> wrote:
>
> Adu makan kue moho memang tidak ada apa-apanya. Wajar jika dibilang 
gemblung.
> Tapi soal akidah agama kan tidak sama dengan kue moho....
> 
>  
> 
> 
> ----- Original Message ----
> From: masdimas62 <masdimas62@ ...>
> To: [EMAIL PROTECTED] s.com
> Sent: Friday, June 20, 2008 9:37:55 PM
> Subject: [ppiindia] Re: Mirza Ghulam Ajalnya juga terkena Mubahalah
> 
> 
> 
> Depan rumah tempat saya dibesarkan, di Jawa Tengah, merupakan 
> pangkalan becak. Saya sering bergaul dengan mereka. Sebagiannya ada 
> yang altit tahunan dan seniman (main wayang orang ketoprak, dll). 
> Kalau saya kenangkan sekarang, di kala senggang, tukang-tukang 
becak 
> itu sering punya ide kreatif, nyleneh, dan cenderung sinting.
> Saya masih ingat ketika pada suatu hari yang panas terik ada tukang 
> becak yang menawarkan ide ngawur: "Siapa yang berani jalan 
telanjang 
> sampai jembatan, saya yang mbayari makan seminggu .." Dan ide itu 
ada 
> yang menyambut. Ada rekannya yang jalan sampai jembatan, 2 km 
> jauhnya, dengan bugil. Saat itu jam 4 sore, dan orang-orang yang 
lalu 
> lalang lumayan banyak.
> Kali lain, ada yang bertarung makan kue "moho" (terbuat dari terigu 
> yang mengembang ketika digoreng). Dua orang bersaing saling makan 
kue 
> moho, dan seorang tewas setelah dibawa ke rumah sakit, akibat moho 
> yang dimakan mengembang di perut.
> Pertandingan demi pertandingan, kontes demi kontes, dan adu berani 
> berlangsung, dan selalu saja ibu saya berkomentar: "Dasar wong 
edan, 
> dasar pada gemblung!"
> Buat saya sekarang, apa yang ditawari untuk sumpah muhabalah itu 
sama 
> dengan ide tukang becak. Nggak kreatif dan gemblung.
> Saya tidak takut dilaknat Allah, karena paham yang saya yakini juga 
> benar. Saya cuma ogah melayani tantangan Fauzan Al Anshari karena 
> tantangannya cuma sekelas ide tukang becak.
> 
> Dimas. 
> 
> RumahWaktu kecil 
> 
> -- In [EMAIL PROTECTED] s.com, Satrio Arismunandar 
> <satrioarismunandar @...> wrote:
> >
> > ----- Original Message ----
> > From: Rizal Muhammad <rizal_muhammad@ ...>
> > Sent: Friday, June 20, 2008 4:48:05 PM
> > Subject: Mirza Ghulam Ajalnya juga terkena Mubahalah
> > 
> > 
> > Dalam kitab suci Al Qur an juga sudah ada Mubahalah. Jadi yang 
> > mengatakan Mubahalah zaman batu perlu dikoreksinya.
> > 
> > Siapa yang membantahmu (tentang kisah Isa) sesudah datang ilmu 
> (yang 
> > sampai kepadamu), maka katakanlah (kepada mereka): "Marilah kita 
> > memanggil anak- anak kami dan anak- anak kamu, istri- istri kami 
> dan 
> > istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita 
> > bermubahalah, kemudian kita minta supaya laknat Allah ditimpakan 
> > kepada orang- orang yang dusta.(Ali Imran; 61 )
> > 
> > Kabarnya Mirza Ghulam  Ahmad meninggalnya juga akibat Mubahalah 
> yang 
> > dia lakukan sendiri oleh ulama Syeikh Tsanaullah.  Dengan melalui 
> > surat dia menantang Syeikh kalau dia memang bukan pendusta 
> melainkan 
> > nabi yang diutus Allah.
> > 
> > Tapi akhirnya 11 bulan 10 hari setelah melakukan Mubahalah, Mirza 
> > Ghulam terkena penyakit kolera, dan mengalami ajalnya di WC. 
> > Sementara Syeikh masih hidup sekitar 40 tahun setelah kematian 
> Mirza 
> > Ghulam.
> > 
> > (Sumber : AlQadiyaniyah dirasat wa tahlil, Syeikh Ihsan Ilahi 
> > Zhahir, Pakistan)
> > 
> > Silakan Kunjungi friendster gue 
> > http://profiles. friendster. com/17090780 
> > >>Jangan Sekali-sekali berpikir untuk berhenti berpikir<
> > 
> > --- On Thu, 6/19/08, yapit saptaputra <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:
> > 
> > diralat mas ...
> > Mubalah itu bukan tradisi jaman JAHILIYAH tapi zamannya Rosullah. 
> > tapi .. ada pertanyaan juga buat bg Fauzan.
> > 
> > Zaman Nabi Muhammad SAW masih hidup saja, mubalah tidak dilakukan 
> karena kaum kristiani ketakutan. Nah zaman setelah Nabi wafat ... 
apa 
> pernah dilakukan ?? trus berhasilkah ?? Mohon pencerahannya.
> > 
> > --- On Fri, 6/20/08, Asnawi Ihsan <asnawiihsan@ gmail.com> wrote:
> > 
> > Mubahalah??? ?? Kaya zaman jahiliyah aja perbedaan dan 
perselisihan
> > diselesaikan dengan mubahalah. Ari gene masih aja ada orang yang
> > mempraktikan tradisi kaum jahiliyah. 
> > 
> > Asnawi Ihsan
> > 
> > ===message truncated===
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

    


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to