> RMDH:
> ----
> Si paman bebek ini punya semboyan: 
> "Zeit ist Geld, und Geld regiert die Welt". 
>

ihsan:
------
Das heisst, Zeit regiert die Welt. 
Soll so sein. nicht war?   :-))


in English:
-----------
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
>
> RMDH:
> -----
> "Time is money, and money rules the world."

> Ihsan:
> -----
> So, it can be concluded that: 
> "Time rules the world". 
>
> This should be the 'right' 
> conclusion, isn't it?  :-))
>
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

                      ***


Sekarang tanggapan serius buat pak Danar:
-----------------------------------------
Banyak orang yang mengatakan bahwa dilihat
dari kacamata bisnis, keputusan P.T. Abdi
Bangsa menjual 20% Sahamnya ke INM (Independent
News Media) yang dipimpin Gavin O'Reilly itu
sepenuhnya adalah keputusan bisnis yang wajar,
there is nothing special about it.

Juga dari segi reputasi surat kabar, mungkin
itu bisa diharapkan 'mengangkat' image koran
Republika, karena sahamnya sebagian dimiliki
oleh pemilik surat kabar "The Independent" 
Irlandia yang cukup dikenal.

                  ***

Okey, mungkin sebagian klaim tersebut ada
benarnya juga. Tapi ada juga pertanyaan
dibenak saya, apa yang membuat Gavin O'Reilly
tertarik untuk membeli sahamnya P.T. Abdi 
Bangsa?

Kalau benar-2 bagi Gavin motivasinya bisnis
- ingin mengembangkan sayap bisnisnya di
bidang media di negara-2 lain, termasuk
Indonesia, mengapa PT Abdi Bangsa yang
dipilihnya? betulkan bisnis media PT ABBA
ini dipandang yang paling prospektif di
Indonesia?

Saya mungkin awam dalam bidang akutansi
perusahaan atau persuratkabaran. Tetapi
rasanya saya yakin, hingga hari ini,
surat kabar "Republika" bukan mrpk 
suratkabar terbesar di Indonesia, dilihat
dari segi tiras/oplag nya. Saya yakin masih
kalau jauh dibanding Kompas. 

Juga, setahu saya perusahaan di mana
kompas berada, yaitu Kompas Gramidea Group
merupakan perusahaan besar yang juga punya
banyak cabang usaha lain, seperti penerbitan
buku-buku:

<http://tinyurl.com/3qcegr>

Mengapa Gavin O'Reilly justeru tidak
"melirik" Kompas Gramidea group ini,
yang menurut pandangan saya kelihatan
lebih prospektif ketimbang P.T. Abdi
Bangsa?

---( ihsan hm )------------



 
--- In "RM Danardono HADINOTO" wrote:

>
> Saya jadi ingat waktu masih masih mahasiwa (a.l. jadi 
> ketua ppi Hamburg), langganan majalah Donald Duck, 
> si bebek ini punya paman, yang kaya tapi puueeelittt, 
> namanya Dagobert Duck. Bebek juga. 
> 
> Si paman bebek ini punya semboyan: "Zeit ist Geld, 
> und Geld regiert di Welt". 
> 
> Dalam bahasa Betawi: waktu adalah duit, dan nyang 
> kuase´in dunie"
> 
> Salam didunia
> 
> Danardono
> 
> 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "imuchtarom" <imuchtarom@> wrote:
> >
> > 
> > 
> > assalamu'alaikum wr. wb.
> > 
> > perkenankan saya menyampaikan fotokopi tulisan
> > yang cukup menarik perhatian di ririungan
> > wicara ppi-jerman.
> > 
> > Intinya, posting ini mengutip posting yang
> > lain di salah satu milis KAHMI (Keluarga Alumni 
> > HMI?), yang mengutip tulisan yang sumbernya
> > belum jelas, yang pokok isinya mengabarkan
> > bahwa:
> > 
> >   - baru-baru ini P.T. Abdi Bangsa (ABBA)
> >     penerbit harian Republika mengadakan
> >     RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
> > 
> >   - di samping membahas strategi usaha
> >     di masa depan yang memanfaatkan IT,
> >     RUPS juga menampilkan wajah-2 anggota
> >     Dewan Komisaris yang baru, a.l.:
> > 
> >      (1) Aa Gym
> >      (2) Asro Kamal Rokan ( mantan pimp.
> >          kantor berita Antara yang akhir-2
> >          iní juga sering mengisi rubrik
> >          Resonansi di republika ).
> > 
> >   - tapi yang mengejutkan, adalah munculnya
> >     nama: Gavin O'Reilly, CEO dari INM (Independent
> >     News Media Group) di dalam jajaran
> >     nama Dewan Komisaris P.T. Abdi Bangsa (ABBA).
> >     Gavin adalah anak dari Sir Anthonny O'Reilly,
> >     yang dikenal sebagai salah satu pengusaha
> >     Yahudi dari Irlandia yang paling kaya.
> > 
> >                         ***
> > 
> > Terlepas dari move yang tentu dipandang kontroversial
> > ini, saya hanya ingin mengkonfirmasi informasi ini
> > dari sisi jurnalisme. Nampaknya berita ini memang
> > benar, dan dapat dikonfirmasi dari beberapa sumber
> > lainnya, misalnya:
> > 
> > (1) The Guardian:
> > ----------------
> >     
> > Friday May 30, 2008 
> > 
> > "Independent News & Media: £3.8m investment in 
> > PT Abdi Bangsa"
> > 
> > <http://tinyurl.com/3ndqbm>
> > 
> > 
> > (2) Google Finance:
> > ------------------
> > 
> > Di samping memberikan summary keadaan keuangan
> > perusahaan PT Abdi Bangsa (ABBA), pada halaman 
> > di Google Finance ini juga bisa dibaca:
> > 
> > (1) Susunan Dewan Direktur (BOD?) PT ABBA
> > (2) Konfirmasi berita dari Reuter tertanggal
> >     30 Mei 2008, bahwa Independent News & Media
> >     membeli 20% saham PT Abdi Bangsa
> > 
> > <http://finance.google.com/finance?q=JAK:ABBA>
> > 
> > 
> > (3) The Jakarta Post:
> > ---------------------
> > May 31, 2008
> > 
> > " *Independent* to buy stake in 'Republika' publisher"
> > 
> > http://old.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?
fileid=20080531.A06
> > 
> > 
> > (4) Time Online:
> > ----------------
> > June 13, 2008
> > 
> > "Sir Anthony O'Reilly of Independent News & Media is 
> > undermined by a lack of independents"
> > 
> > Yang di sini hanya berita "umum" yang menggambarkan
> > bagaimana Sir Anthony O'Reilly memang sedang melebarkan
> > sayap usahanya di bidang media di beberapa negara, termasuk
> > Indonesia.
> > 
> > <http://tinyurl.com/4mejlz>
> > 
> > Sayangnya saya saat ini malah belum juga berhasil 
> > menemukan websitenya P.T. Abdi Bangsa ...
> > 
> > wassalam,
> > 
> > ---( ihsan hm )-----------------------------
> > 
> > 
> > ------------------------------------------
> > From: GC
> > Date: Wed, Jul 2, 2008 at 1:46 PM
> > Subject: Buat Teman di Harian Republika
> > To: [EMAIL PROTECTED]
> > ------------------------------------------
> > 
> > Saya mendapat sms dan email lewat pribadi ada 
> > juga dari beberapa milis lainnya. Tentang 
> > perubahan kepemilikan saham di harian Umum
> > Republika.
> > 
> > Mungkin ada teman disini yang bisa menjelaskan.
> > 
> > Email dibawah ini di forward oleh seseorang tapi 
> > saya gak tahu sumber tulisannya dari mana.
> > 
> > ======================= oOo =========================
> > 
> > Selasa, 1 Jul 08 10:14 WIB
> > 
> > Akhir Juni 2008, PT. Abdi Bangsa Tbk (ABBA) 
> > menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 
> > Bagi setiap perusahaan, RUPS merupakan suatu
> > keharusan untuk bisa revitalisasi perusahaan. 
> > 
> > Demikian pula yang dilakukan ABBA sebagai 
> > pemilik Harian Umum Republika yang pendirian
> > awalnya dimotori sejumlah tokoh Ikatan Cende-
> > kiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang notabene 
> > visi dan misinya lebih kurang sebagai media 
> > massa cetak harian berbentuk koran yang menyu-
> > arakan aspirasi umat Islam sebagai tuan rumah 
> > di negeri ini.
> > 
> > Sudah sunnatullah, setiap apa-apa yang hendak 
> > meninggikan kalimah Allah, mendakwahkan kebenar
> > an, berjuang demi tegaknya al–haq, dan melawan 
> > kebathilan, selalu saja diintai oleh musuh-musuh 
> > Alah SWT agar bisa dihancurkan atau dimandulkan 
> > perjuangannya. Demikian pula HU Republika.
> > 
> > RUPS akhir Juni kemarin selain membahas pengembang
> > an konsep e-newspaper, berita online, dan layanan 
> > berita mobile, sebagai antisipasi perkembangan 
> > teknologi informasi di abad millenium, ternyata 
> > juga menampilkan wajah-wajah baru yang duduk 
> > dalam jajaran Dewan Komisaris ABBA, seperti 
> > K.H. Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym dan mantan 
> > Pemimpin Kantor Berita Antara, Asro Kamal Rokan. 
> > 
> > Yang mengejutkan adalah masuknya CEO The Independent 
> > News Media Group (INM) Gavin O'Reilly dalam jajaran 
> > Dewan Komisaris ABBA. Orang yang satu ini layak 
> > untuk dikritisi. Siapa sebenarnya Gavin O'Reilly?
> > 
> > Pengusaha Yahudi Kaya
> > ---------------------
> > Gavin O'Reilly adalah salah satu anak dari Milyader 
> > Yahudi Irlandia bernama Sir Anthony O'Reilly yang masuk 
> > dalam daftar 288 Pengusaha Yahudi Terkaya Dunia versi 
> > Jew Watch 
> > 
> > <http://www.jewwatch.com/jew-leaders-list-of-jewish-millionaires. 
> > html> 
> > 
> > Keluarga milyarder ini terhimpun dalam Yayasan O'Reilly 
> > yang bergerak di berbagai bidang, antara lain mendukung
> > pengembangan Jewish Studies 
> > 
> > 
<http://www.tcd.ie/trinityfoundation/foundationboard/tfboreilly.php>
> > 
> > Sir Anthony O'Reilly yang merupakan pendiri INM 
> > menempatkan anaknya, Gavin O'Reilly, sebagai 
> > 'watchdog' di jajaran Dewan Komisaris ABBA dengan 
> > nilai saham yang dikuasainya sebesar 20%, sebuah 
> > angka yang tidak kecil. Sekilas tentang Sir Anthony 
> > O'Reilly dan Gavin O'Reilly bisa kita simak di 
> > wikipedia.
> > 
> > Dalam percaturan perekonomian global yang dikomandani 
> > sistem kapitalistik, sesungguhnya amat wajar siapa pun 
> > bisa menguasai atau menjadi bagian perusahaan apa pun. 
> > Sekat-sekat geografis suatu negara tidak lagi menjadi 
> > soal. 
> > 
> > Hanya saja, HU Republika yang dikenal selama ini sebagai 
> > 'media massa milik umat Islam Indonesia' yang harusnya 
> > memiliki ideologi dakwah Islam dan tidak menghalalkan
> > segala cara terkesan aneh bin janggal jika mau-maunya
> > menerima seorang milyader Yahudi menjadi salah satu 
> > anggota dewan komisarisnya. Umat Islam Indonesia patut 
> > bertanya, "Ada apa dengan HU Republika?"
> >
>


Kirim email ke