Rakyat Merdeka, Rabu, 30 Juli 2008, 00:49:00 Margiono Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat
KABAR baik datang dari Aceh, tadi malam. Margiono, pemimpin koran kami, terpilih sebagai Ketua Umum PWI Pusat. Direktur Utama Rakyat Merdeka Group itu akan menggantikan Tarman Azzam yang sudah berakhir masa tugasnya. Margiono memperoleh dukungan mayoritas di Kongres ke-22 PWI di Aceh yang diikuti 34 propinsi itu. Unggul ketika voting dengan kemenangan mutlak yaitu 58 dari 95 suara yang diperebutkan. Sedangkan calon lainnya, Wina Armada memperoleh 13 suara, Parni Hadi 13 suara, dan Dhiman Abror 11 suara. Munculnya Margiono sebagai calon, cukup mengejutkan. Maklum, sejak jauh-jauh hari, kandidat hanya berputar di lima nama yaitu Parni Hadi (Ketua LPP RRI), Wina Armada (Sekjen PWI Pusat), Dhimam Abror (Pimred Harian Surya) dan Kamsul Hasan (Ketua PWI DKI Jakarta). Nama Margiono, baru muncul di hari kedua kongres, namun rupanya cukup mengesankan peserta. Figur dia dikenal sangat sederhana, santun dan tidak banyak bicara. Direktur Jawa Pos itu juga dianggap mewakili tokoh muda PWI. Dalam penjaringan calon, ada tujuh nama yang muncul. Selain lima di atas, juga ada Muchyan (Ketua PWI Sumut) dan Alwi Hamu (Dirut Fajar Group). Perolehan suara penjaringan sudah menunjukkan tanda-tanda kemenangan Margiono. Karena dia memperoleh 19 suara dukungan, sementara Wina Armada 13 suara, Parni Hadi 12 suara, Muhyan 11 suara, Dhiman Abror 9 suara, Kamsul 6 suara dan Alwi Hamu 1 suara. Selanjutnya, dari tujuh calon terjaring, lima menyatakan bersedia dicalonkan sebagai ketua umum, sedangkan dua mengundurkan diri, yaitu Kamsul Hasan dan Alwi Hamu. Muchyan juga menyatakan mundur dari pencalonan setelah menyampaikan misi dan visinya. Margiono menyatakan siap membawa dan menumbuhkan PWI sesuai kekuatan yang dimiliki. Margiono memberi judul pidatonya Five Giants of PWI atau Lima Raksasa Di Tubuh PWI. Yang dimaksud adalah PWI besar, jauh, tinggi, kuat dan new brand. Besar ketokohannya, besar jaringannya dan besar organisasinya. Tinggi cita-citanya dan tinggi pencapaiannya. Kuat soliditasnya dan kuat bargaining powernya. Serta PWI harus hadir dengan brand baru yang menjadikan organisasi besar ini maju berkembang dengan otak penggerak yang pintar. Ada dua program penting yang akan dilakukannya, yaitu pembelaan wartawan dan layanan serba cepat. Media massa, kata Margiono, berperan memperjuangkan kesejahteraan wartawannya. Dan, PWI harus bertugas memperjuangkan idealisme profesinya. Pelayanan serba cepat sangat dibutuhkan di era serba komputerisasi dan hi-tech ini. Apalagi organisasi PWI tersebar di seluruh daerah, sehingga harus responsif dan tanggap dengan persoalan pusat dan kewilayahan. Menurut Margiono, di dalam PWI, tak boleh ada daerah yang merasa superior dan inferior. Juga tidak ada penerbitan yang superior dan inferior. Semuanya harus memiliki cara pandang yang sama tentang profesionalitas pekerjaannya. nan mediacare http://www.mediacare.biz [Non-text portions of this message have been removed]