gun, ada satu film yang menarik. judulnya the band visit. cerita drama-komedi kelompok drumband mesir yang diundang menghadiri acara di pusat kebudayaan arab di israel yang ternyata tak pernah ada.
mereka lontang-lantung di israel. bertemu dengan beraneka warga israel. terombang-ambing antara menjaga kehormatan arab/mesir dan menikmati kesenangan duniawi di israel. At 10:42 AM 9/10/2008 +0800, MGR wrote: >salam, > >hanya ingin mengingatkan kembali, undangan komunitas salihara besok kamis >dan jumat, 11 dan 12 september, ada pemutaran film, buka puasa bersama, >dan diskusi. untuk topik diskusi besok kamis, "islam dan seni rupa", untuk >lusa, jumat "islam dan film". acara ini terbuka untuk umum dan tidak >dipungut biaya. > >silakan anda hadir > >ISLAM DAN SENI RUPA >Kamis, 11 September 2008 > >Pemutaran Film Persepolis, 16.00 WIB >Persepolis >adalah film animasi karya sutradara Vincent Paronnaud dan Marjane >Satrapi. Film yang diangkat dari sebuah novel grafik karya Marjane >Satrapi berlatar belakang pergolakan politik di Iran yang berujung >Revolusi Islam tahun 1979. Di sana hidup seorang gadis kecil yang >sangat cerdas dan pemberani bernama Marjane. Suhu politik yang tak >menentu di dalam negerinya, yang dilanjutkan perang dengan negeri >jirannya: Irak, membuat kedua orangtuanya khawatir dan mengungsikannya >ke Wina, Austria. Ia sempat merasakan kebahagiaan di tempatnya yang >baru, walaupun akhirnya ia harus kembali ke Iran karena dilanda >kesepian. Mudik ke Iran, ia mendapati aturan baru: perempuan diharuskan >memakai jilbab. > > >Diskusi, 19.00 WIB >Acep Zamzam Noor (Santri dan Pelukis) >Adi Wicaksono (Pengamat Seni Rupa) > >Doktrin yang melarang perupaan terhadap makhluk-makhluk yang memiliki >nyawa â melalui patung dan lukisan â sangat >populer sebagai ajaran Islam. Akhirnya kesenian jenis ini seakan raib >di masyarakat Islam, bergeser ke arsitektur dan kaligrafi. Namun, >apakah seni rupa tidak pernah hidup dalam masyarakat Islam? Bagaimana >pergulatan seorang santri yang memilih mewujudkan puncak keseniannya >dalam seni rupa? Bagaimana ia mengatasi âhambatan teologisâ dan di sini >lain ia harus menelusuri tanpa henti dan mencari capaian-capaian seni? >Apakah Islam pernah menjadi sumber inspirasi terhadap karya-karya seni >rupa? Bila ada yang disebut âseni rupa Islamâ, di mana letaknya dalam >ranah dunia seni rupa secara umum? > > >ISLAM DAN FILM >Jumat, 12 September 2008 > >Pemutaran Film Le Grand Voyage, 14.00 WIB >Film ini mengisahkan >seorang anak bernama Reda diminta ayahnya untuk menemani perjalanan >naik haji melalui jalur darat dengan mengendarai mobil dari Perancis ke >Arab Saudi, mereka harus menempuh jarak 5.000 km. Di sepanjang >perjalanan, mereka sering berbeda pendapat, hingga bertengkar. Bagi >sang ayah, perjalanan ini merupakan perjalanan spiritual nan agung, >sedangkan bagi anaknya, perjalanan ini adalah azab membawa sengsara. >Keduanya yang tak pernah bertemu pendapat dipaksa bekerjasama >menaklukkan rintangan dalam perjalanan ini, dan yang lebih penting: >menaklukkan egoisme yang ada dalam diri mereka masing-masing. >Sutradara: Ismael Ferroukhi (2007). > >Pemutaran Film Cafe Transit, 16.00 WIB >Film ini menceritakan >perjuangan seorang janda dengan dua anak di Iran. Ia menolak tradisi >agar menikah dengan saudara mendiang suaminya. Ia pun memberontak >sebagai perempuan Iran yang diwajibkan menaati ajaran agama dan kultur >masyarakatnya: menjadi istri yang ruang geraknya hanya di rumah. Untuk >memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan kedua anaknya, ia membuka sebuah >kafe peninggalan mendiang suaminya. Di kafe ini ia berhadapan dengan >aparat keamanan yang menjadi centeng agama dan penguasa. Apa lacur, >saudara mendiang suaminya malah bekerja sama dengan aparat itu. Di kafe >ini pula ia menyembunyikan seorang pelarian perempuan yang menjadi >korban perang di negerinya. Bagaimana perempuan itu menghadapi serbuan >yang datang dari segala penjuru? Sutradara: Kambuzia Partovi (2005) > >Diskusi, 19.00 WIB >Nia Dinata (Sutradara Film) >Eric Sasono (Kritikus Film dan Pengelola rumahfilm.org) > >Setelah Reformasi â98, >dunia film Indonesia mengalami peningkatan produksi yang sangat pesat. >Namun, film dengan tema agama masih kalah pamor dibandingkan dengan >film bertema cinta, anak muda, atau horor. Di tahun ini, film Ayat-Ayat >Cinta >menjadi fenomena bila dilihat dari sisi penontonnya. Film ini dipandang >tidak hanya sebagai fenomena dalam industri film, namun sebuah metode >dakwah Islam melalui film. Apakah film ini menunjukkan kecenderungan >baru film bertema agama di masa mendatang? Sementara film-film bertema >âPerempuan dan Islamâ di beberapa negara mengalami perkembangan yang >menakjubkan. Film-film itu menceritakan pengalaman perempuan Islam di >tengah perjuangannya melawan patriarki, fundamentalisme, dan kekerasan >yang sering dikaitkan dengan kultur dan ajaran Islam di negerinya. >Film-film produksi Iran adalah contoh dari fenomena ini. Bagaimana >citra perempuan dalam film-film itu, dan mengapa ia menjadi tema yang >menarik untuk difilmkan? Dan bagaimana dengan film tentang perempuan di >Indonesia? Eric Sasono akan membicarakan âAyat-Ayat Cinta dan Film Islam >di Indonesiaâ, sementara Nia Dinata akan mengulas soal âIslam, >Perempuan, dan Sinemaâ. > >Untuk keterangan lebih lanjut, sila hubungi Rama Thaharani di >0816-130-8350, www.salihara.org > >__________________________________________________________ >Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! >Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di ><http://id.answers.yahoo.com/>http://id.answers.yahoo.com/ > >[Non-text portions of this message have been removed] > > [Non-text portions of this message have been removed]