http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2008/10/17/3594.html

SBY Menerima Para Ekonom
Langkah Pemerintah Atasi Krisis Global Sudah On the Track



(Presiden SBY menerima beberapa pengamat ekonomi untuk mendiskusikan langkah
mengatasi dampak krisis global, di Kantor Presiden, Jumat (17/10) pagi.
(foto: abror/presidensby.info))

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (17/10) pagi, menerima
beberapa orang pengamat ekonomi di Kantor Presiden. Pertemuan tersebut
mendikusikan langkah-langkah pemerintah dalam mengatasi dampak krisis
keuangan global.

Menurut Umar Juoro, Ketua Dewan Direktur CIDES dan salah satu ekonom yang
diundang, langkah-langkah yang dilakukan pemerintah beberapa pekan terkahir
untuk mengatasi dampak krisis keuangan global sudah on the track, terutma
dalam sektor finansial. "Hasilnya bisa kita lihat, masyarakat tidak panik,
sektor keuangan tidka panik. Nah, yang menjadi penekanan kita, bagaimana
perbankan tetap berperan optimal di dalam memfasilitasi sektor riil," Umar
Juoro menjelaskan.

Juoro menambahkan, untuk sektor finansial, Indonesia sebaiknya kembali ke
basic. "Seperti yang kita inginkan, sektor finansial itu mendukung
perkembangan ekonomi. Sektor riil bukan lari sendiri, seperti yang terjadi
di Amerika. Bagaimanapun peran pemerintah sangat penting dalam sistem
ekonomi yang terbuka karena kredibilitas itu penting. Belajar dari
pengalaman pada krisis keuangan 1997, dimana begitu kredibilitas pemerintah
turun, kebijakan apapun menjadi sia-sia karena kepercayaan sudah tidak ada
," Umar Juoro menambahkan. Pemerintah, lanjutnya, harus fokus pada sektor
riil, setelah sektor perbankan dan keuangan mendapat perlindungan. Kemudian
peran dari ekonomi daerah untuk bisa menjadi pendukung.

Sementara itu, Chatib Basri menjelaskan, dalam pertemuan tadi Presiden SBY
berpesan kepada para ekonom untuk bersama-sama menjaga situasi supaya
masyarakat tidak panik. "Ini tidak bisa dicegah, Presiden juga meminta
situasi negara lain dan regional terus dipantau," ujar Chatib, Direktur
LPEM-UI.

Selain Umar Juoro dan Chatib Basri, pengamat ekonomi yang diundang Presiden
SBY ke kantornya adalah Fadhil Hasan (peneliti Indef), Bambang PS Bojonegoro
(Dekan FE-UI), Raden Pardede (Sekjen Yayasan Indonesia Forum). Kemudian
Rudjito (Ketua Bidang Organisasi ISEI Pusat, Hadi Soesastro (Direktur
Eksekutif CSIS), Ninasapti Triswati (Dewan Penasihat The Indonesian
Institute), dan Joyowinoto (Direktur Senior Brighten Institute). Sedangkan
SBY didampingi Plt. Menko Perekonomian Sri Mulyani, Mensesneg Hatta Rajasa,
Seskab Sudi Silalahi, dan Gubernur Bank Indonesia Boediono. (win)


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke