---------- Forwarded message ----------
From: Wilasih Noviana <[EMAIL PROTECTED]>
Date: 2008/10/18
Subject: [Jurnal Perempuan] Indonesia rawan disintegrasi
To: [EMAIL PROTECTED]


  Halo teman-teman,

Ini sebungkal kekesalan saya ttg RUU pornografi, menurut saya, RUU ini
memang sengaja dipakai sebagai alat untuk memecah belah bangsa kita.
hebatnya, Orang-orang yang pro, tidak sadar kalau mereka dipakai oleh kaum
yang sering mereka sebut sebagai kelompok "Kafir" yaitu, kekuasaan Amerika.

Sekarang, kita lihat apa di negara kita ini yang engga ribut antar saudara
sebangsa. Pilkada, mana yang engga berantem,pukul2an, maki2an. Aceh, Poso,
Maluku, Papua.

Di koran BaliPost hari ini, polisi bilang, mereka sudah tau pemimpin demo
Papua merdeka di London adalah seorang buronan kriminal, karena dia pernah
meyerang kantor Polres. Lha, siapa yang gak mau nyerang dong kalo Polisinya
bejat semua.

Apakah kita sadar mengapa Sukarno jatuh oleh militer? karena Sukarno jelas
tidak pro Amerika. Untuk mendapatkan legitimasi sebuah negara merdeka
Sukarno membutuhkan negara lain, sehingga SUkarno berhubungan dengan
negara-negara komunis, sebagai kontraprestasinya didirikan partai komunis di
Indonesia. Ini membuat Amerika geram, karena situasi perjuangan rakyat yang
menggebu pada masa itu, sehingga dibuatlah skenario kecemburuan militer pada
sipil.

Kenapa Amien Rais menjadi populer? sejak dia mendapat beasiswa untuk studi
politik negara2 timur tengah, kemudian dia menjadi penulis di harian Kompas
yang sangat produktif, akibatnya dia sering diundang dalam forum diskusi,
yang juga diadakan di kampus2. dekat dengan mahasiswa. Ketika rakyat kita
semakin marah terhadap kebusukan suharto dan kroni2nya. Amien Rais berani
untuk mencalonkan diri sebagai presiden, AR kemudian menjdai semakin
berkibar-kibar dalam demo-demo mahasiswa. Masanya memang sudah tepat waktu
itu bagi segelintir penguasa dunia untuk menghancurkan Indonesia. melalui
gejolak ekonomi yang tidak bisa diatasi oleh Suharto. kemudian gerakan
mahasiswa menjadi tombaknya.

Gusdur, orang yang menurut saya tepat untuk bangsa ini ternyata juga tidak
cukup kuat untuk menjadi pemersatu. Dia ditumbangkan juga karena Gusdur
pastinya sadar tentang skenario Amerika bagi bangsa ini. Ketika presidennya
tidak turut, malah berkunjung ke blok yang berseberangan, ditumbangkanlah
dia melalui legislatif(AR) yang menurut amatan saya juga tidak menyadari
kalau dia dipakai sebagai alat.

Amerika berkepentingan sekali untuk menghembuskan isu perpecahan diantara
kita. sebab kalau orang sudah terkotak-kotak dan menikmati fasilitas yang
lebih indah, disitulah kita tidak ingin melepaskannya, dan berpikir kita
layak mendapatkannya.

Saya ingat, dulu peran sangat kecil setelah demonstrasi SIP di bundaran HI,
ada teman aktivis menjadi mediator NGO internasional untuk mewawancarai
saya, ada syaratnya. untuk datang ke salah satu hotel itu tidak boleh ada yg
tau. kemudian dlm rangkaian wawancaranya, org itu bertanya yang berkaitan dg
mengusik sensitivitas seseorang ttg agama dan rasial. maksudnya, kalau saya
merasa terancam di Indonesia karena agama atau ras saya, saya bisa
menghubungi mereka untuk pergi keluar negeri. dan mereka jg bertanya ttg
apakah saya berhubungan/ punya jaringan dengan lembaga yg sama dg agama dan
ras tertentu. mereka ingin bilang bahwa sebaiknya kamu bergabung saja dg
golonganmu dalam suatu kotak, hidup enak, shg mudah dikontrol.

Saya masih berpikir, Indonesia perlu pemimpin sekelas Gusdur dalam
pemikiran, kecerdasan, anti gender, anti rasial.tp kita mestinya waspada
pada setiap isu/persoalan yng memicu perpecahan. karena itulah yg mereka
ingin terjadi pada bangsa ini.

Teman-teman semilis, ini sama sekali bukan kampanye partai politik. sekedar
wacana.

Salam,
Wiwil
.




[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke